"Ibu, aku pulang."
Hyomin membuka pintu apartemennya, di sana sudah ada Nyonya Ahn yang sedang menonton televisi. Kepalanya menoleh saat melihat anaknya pulang, dengan senyum yang terukir di wajahnya, Nyonya Ahn berdiri dan menghampiri Hyomin. Tangannya meraih leher Hyomin dan mencium keningnya sekilas. Meskipun Hyomin sudah dewasa, setiap Hyomin pulang ke rumahnya. Nyonya Ahn selalu mencium kening anaknya. Maklum, hanya beberapa kali dalam satu tahun. Tak tentu seberapa banyak Hyomin bertemu dengan Ibunya, karena jadwal Hyomin yang padat sebagai seorang Doktor membuatnya jarang mempunyai waktu untuk Ibunya.
Dua tahun yang lalu, saat keluarga Ahn berkumpul dan merayakan Natal dan tahun baru bersama. Hyomin tak muncul menampakan wajahnya diantara deretan keluarga lainnya. Nyonya Ahn harus memaklumi betapa sibuknya Hyomin sebagai seorang Dokter, meskipun dalam hati kecilnya menangis karena sedih tak bisa merayakan Natal dengan anaknya sendiri. Tapi sebagai seorang Ibu yang melihat perjuangan dari Sekolah Dasar hingga ke Perguran Tinggi, betapa berjuangannya Hyomin menginginkan dirinya sebagai seorang Dokter. Nyonya Ahn merasa bangga melihat anaknya berhasil dan menjadi seorang Dokter yang terkenal.
Hyomin sering kali muncul di beberapa stasiun televisi Korea, bahkan Hyomin pernah diundang ke stasiun televisi luar Negri dan membuat namanya semakin terkenal, dan ia semakin bangga pada anaknya.
"Kau terlihat lelah, sayang," Nyonya Ahn berucap sambil membereskan rambut Hyomin yang berantakan. Hyomin menarik senyum di bibirnya, ia benar-benar cinta dengan Ibunya karena beliau merawatnya sampai detik ini seorang diri.
Semenjak Ayahnya ditahan di Rumah Sakit Jiwa akibat membunuh Junmyeon --Kakaknya sendiri. Nyonya Ahn benar-benar merawat Hyomin dengan susah payah, bating tulang untuk membiayai sekolah Hyomin sampai ia detik ini. Dan sekarang, roda telah berputar. Hyomin yang sekarang membiayai Ibunya, dan Ibunya hanya diam di rumah menikmati hasil kerja keras Hyomin.
"Hyomin baru saja menyelamatkan nyawa seseorang," Kyungsoo muncul dari belakang Hyomin dan menatap Nyonya Ahn dengan senyum di wajahnya.
Tak ada yang bisa dilakukan Nyonya Ahn selain diam di tempatnya. Sudah lama sekali Kyungsoo tidak pernah memperlihatkan dirinya di hadapan Nyonya Ahn. Ia tahu bahwa Kyungsoo adalah teman dekat Hyomin saat masih menjadi seorang Mahasiswa dulu. Kyungsoo adalah seseorang yang hangat, setiap minggunya Kyungsoo selalu menemui Nyonya Ahn sambil membawakan makanan kesukannya. Tapi setelah lulus kuliah bersama dengan Hyomin, Nyonya Ahn jarang bertemu dengan Kyungsoo karena sibuk dengan koasnya.
"Kyungsoo?! Sudah lama sekali aku tidak melihatmu," kali ini Nyonya Ahn beralih pada Kyungsoo dan mencium keningnya sekilas.
Nyonya Ahn sudah mengangap Kyungsoo sebagai anaknya sendiri. Begitu juga sebaliknya, karena Kyungsoo sudah mengangap Hyomin sebagai adiknya sendiri. Bagaikan sebuah keluarga yang sudah lama tak bertemu, selain mencium kening Kyungsoo, Nyonya Ahn juga mencium kedua pipinya dan yang terakhir mengelus rambut Kyungsoo gemas.
"Kau kemana saja, Kyungsoo? Ibu benar-benar merindukanmu."
"Aku sama sibuknya dengan Hyomin, Bu. Aku juga merindukan Ibu."
Itulah kedekatan antara Kyungsoo dan Nyonya Ahn. Kyungsoo bahkan memanggil Nyonya Ahn dengan sebutan Ibu. Ini adalah permintaan mutlak dari Nyonya Ahn karena ia sudah kehilangan sosok anak laki-laki, dan sejak hadir Kyungsoo dalam hidupnya, Nyonya Ahn kembali merasakan rasanya mempunya anak laki-laki. Meskipun Kyungsoo hanya teman Hyomin, tapi Nyonya Ahn memperlakukannya seperti seorang anak.
Bahkan saat masih menjadi seorang Mahasiswa. Saat itu, Kyungsoo sedang berulang tahun yang kedua puluh. Nyonya Ahn mempersiapkan surprise yang meriah. Bahkan Nyonya Ahn sampai menyewa sebuah restauran berbintang lima di Kota Seoul hanya untuk merayakan ulang tahun Kyungsoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Artificial Love
FanfictionHyomin tidak sengaja melihat sebuah pembunuhan di Rumah Sakit ketika ia baru saja selesai dari tugasnya. Pembunuhan di hadapannya itu benar-benar membawa sebuah trauma lama yang kini terbuka kembali. Sebuah fakta mengejutkan kalau Hyomin harus dijod...