Yang baca pasti lagi gak sekolah/kuliah atau di sekolah/kuliah lagi jamkos atau parahnya lagi sekolah/kuliah tapi gak dengerin guru/dosen jelasin!!
Untung masih libur.
******
Satu hal yang paling tidak bisa diguga oleh Hyomin saat ini adalah; Kyungsoo resign dari rumah sakit ini. Sudah empat minggu atau sekitar satu bulan Hyomin tidak bertemu Kyungsoo, bahkan saat ini, nomor ponsel Kyungsoo tidak bisa dihubungi. Hyomin ingin pulang sekarang juga, menangisi kesalahannya dan membenturkan kepalanya berkali-kali. Berita mengejutkan itu ia dapat pagi ini, saat menginjakan kaki di rumah sakit dan siap untuk bertugas. Salah satu temannya --Luna memberi tahunya kalau Kyungsoo sudah resign dari rumah sakit ini tiga hari yang lalu. Tidak ada yang tahu pasti dimana keberadaan Kyungsoo saat ini, ia benar-benar menghilang tanpa jejak.
Sama sekali tidak meninggalkan jejak.
Hyomin menyesal --bahkan sangat menyesal telah kehilangan sahabat satu-satunya yang ia punya. Tidak ada lagi seseorang yang rela melepas jaketnya untuk dirinya. Tidak ada lagi seseorang yang rela datang ke rumahnya hanya untuk mengantarkan makanan. Tidak ada lagi seseorang yang mengangu ketika Hyomin berada di ruang pribadinya. Tidak ada lagi seseorang yang bisa Hyomin pangil dengan sebutan sahabat. Tidak lagi Kyungsoo.
Jika di dunia ini benar-benar ada mesin waktu, Hyomin akan megulang waktunya kembali. Mengulang ketika melihat Sehun membunuh seseorang di depan rumah sakit ini. Dari situlah semua kisah yang membingungkan ini dimulai. Ia masih tidak bisa menduga bahwa kejadian itu bisa menghancurkan persahabatan antara dirinya dan Kyungsoo yang sudah dibangun selama bertahun-tahun. Ini semua bukan salah Sehun yang tiba-tiba membunuh orang di depan rumah sakit. Bukan juga salahnya yang melihat kejadian itu. Tapi ini semua sudah takdir. Ini adalah skenario yang dibuat oleh Tuhan. Dan Hyomin harus menerimanya.
Waktu bergulir semakin cepat, saat dijodohkan dengan Sehun, Hyomin selalu ingin mengatakan yang sesungguhnya pada Kyungsoo. Tapi kata bahkan kalimat yang selalu ingin Hyomin sampaikan tertahan di tenggorokannya. Itu juga kesalahan terbesar dari Hyomin --menyembunyikan fakta jika ia sudah dijodohkan oleh seseorang, dan seharusnya Hyomin tidak menjauhi Kyungsoo saat itu. Tidak seharusnya Hyomin bersikap dingin pada Kyungsoo. Terlalu banyak kesalahan yang ia buat sehingga Hyomin tidak tahu bagaimana cara memperbaikinya.
Secara tidak langsung, Hyomin juga sudah menampar hati Kyungsoo secara bertubi-tubi, sehingga membuat sebuah luka di dalam sama. Hyomin tidak tahu bagaimana rasanya sakit hati karena seorang pria, tapi Hyomin bisa mengerti bagaimana Kyungsoo menjaga persahabatannya agar tidak hancur, Hyomin mengerti bagaimana Kyungsoo menahan perasaan yang sesungguhnya selama betahun-tahun di dalam hatinya. Dan dengan mudahnya Hyomin mengancurkan itu semua.
Jika Hyomin saat ini bisa kembali ke masa lalu, ia kan memukul dirinya berkali-kali atas kebodohan yang telah dibuatnya. Jika membicarakan masalah medis, Dokter memang seseorang yang pintar. Mereka bisa hafal organ tubuh bahkan dalam bahasa latin. Bisa mengenal nama-nama penyakit sekaligus bisa menyembuhkannya. Tapi jika berbicara masalah hati, tidak semua Dokter bisa memahami dan mengerti isi hati manusia. Bahkan beberapa Dokter tidak peka soal perasaan-perasaan yang ada di hatinya.
Contohnya Hyomin, ia terlalu sibuk dengan pasien-pasien dan dunianya sendiri. Bahkan hatinya seperti mati, tidak peka atas perhatian-perhatian yang Kyungsoo berikan padanya. Tidak sadar bahwa Kyungsoo memiliki perasaan yang lebih dari sekedar sahabat. Hyomin benar-benar ingin memutar waktu, ia ingin merubah sikapnya yang datar dan tidak peka. Hyomin benar-benar menyesal kerana Kyungsoo telah pergi dari hidupnya, untuk selama-lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Artificial Love
FanfictionHyomin tidak sengaja melihat sebuah pembunuhan di Rumah Sakit ketika ia baru saja selesai dari tugasnya. Pembunuhan di hadapannya itu benar-benar membawa sebuah trauma lama yang kini terbuka kembali. Sebuah fakta mengejutkan kalau Hyomin harus dijod...