Epilog

5.3K 472 55
                                    

Baca ulang, ada yang beda

TADA!!! Semua pertanyaan kalian terjawab di sini.

Tapi jangan kaget ya HEHEHE.

Ps. Gak panjang.

Follow ig saya: sptnchndra ya!!

******

Setelah lika-liku yang Hyomin hadapi, akhirnya Hyomin berada di sini. Suasana pemakaman begitu sepi, semua orang sudah pergi dan hanya Hyomin berdiri sendiri. Tangannya membelai batu nisan, dengan bunga tabur yang berada di tangannya, Hyomin mulai menaburkannya di atas tanah kuburan.

Hyomin tidak menangis, ini sudah takdir yang ditulis oleh Tuhan. Hyomin kehilangan seseorang yang disayangnya, sekaligus yang menjadi inspirasinya.

"Terima kasih atas segalanya. Jika bukan karenamu, aku tidak akan seperti seperti sekarang."

Sekuat apapun Hyomin, ia akan tetap menjatuhkan air matanya.

"Paman Jongdae, terima kasih telah menjadi inspirasiku sebagai seorang Dokter."

Di akhir kalimatnya, Hyomin mencium batu nisan bertuliskan Ahn Jongdae dan pergi meninggalkan pemakaman.

******

"Hei cepat buatkan teh untuk Hyomin, dia sedang lelah!" Sehun memerintah para pelayannya sambil memijit bahu Hyomin.

"Sehun! Bukan seperti itu cara meminta tolong! Cepat ulangi!" bentak Hyomin sambil membalikan tubuhnya dan menatap Sehun tajam.

"Ck! Baiklah! Para pelayanku tersayang yang aku cintai, siapapun kalian tolong buatkan teh untuk istriku yang cantik ini. Dia terlihat lelah," ucap Sehun lembut pada semua pelayannya.

Sebenarnya Hyomin geli mendengar Sehun berbicara seperti ini. Tapi entah kenapa Hyomin malah tersenyum dan gemas melihat suaminya yang bertingkah seperti anak kecil.

Hyomin menyentuh pipi Sehun sambil tersenyum. "Itu baru suamiku, tidak kasar pada palayannya," ucap Hyomin bangga sambil merentangkan kedua tangannya. "Sini aku peluk."

Dengan senang hati, Sehun memeluk tubuh Hyomin kuat-kuat. Sudah satu minggu Sehun diperbolehkan dari rumah sakit, tapi ia tidak diperbolehkan beraktivitas karena kondisinya yang belum membaik.

"Jangan pernah meninggalkan aku lagi, Hyomin. Aku mencintaimu, benar-benar mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu, Sehun."

Setelah kejadian ini, Hyomin berjanji tidak akan pernah meninggalkan Sehun lagi. Apabila suaminya melakukan kesalahan, Hyomin harus memakluminya dan membantunya menjadi pribadi yang lebih baik.

Jika Ibunya pernah mengatakan bahwa cinta itu adalah perasaan.

Tidak bagi Hyomin.

Karena baginya cinta itu bukan hanya sekedar perasaan. Sampai saat ini, Hyomin tidak mengerti apa arti cinta yang sesungguhnya.

Tapi saat ia berada di dekat Sehun, Hyomin bisa mengerti apa arti cinta.

Meskipun ia tidak bisa mendefinisikannya.

*****

Setelah beberapa kejadian, akhirnya aku sadar, seseorang akan berbubah jika ada yang mendampinginya, seseorang akan berubah jika ada tekat di hatinya. Sama seperti seseorang bernama Oh Sehun, mungkin semua orang –termasuk aku, menilai Sehun sebagai sosok yang tidak mempunyai prikemanusiaan, juga rasa kasih sayang.

Jika dinilai dari sampul, mungkin Sehun adalah sebuah buku yang rusak dan tidak ada satupun yang ingin membacanya. Tapi, buku rusak tak akan menjadi rusak jika tak ada seseorang yang merusaknya. Sebuah buku akan rusak karena tidak dirawat dengan baik, sebuah buku akan rusak jika diperlakukan dengan buruk.

Begitupun dengan manusia.

Manusia yang berperilaku buruk juga ada alasannya, itulah yang aku dapatkan dari Sehun. Mungkin sebagian besar orang yang melihat seseorang dengan berperilaku yang buruk, akan langsung menyimpulkan jika orang sebagai orang yang tidak baik dan langsung menjauhinya. Tapi, kita tak pernah tahu kenapa seseorang bisa seperti itu, kenapa dia melakukan tindakan yang merugikan dirinya sendiri. Semua itu pasti ada alasannya. Dan sekejam apapun manusia, pasti mempunyai sisi lembut di hatinya.

Itulah yang aku pelajari semenjak mengenal Sehun. Pria itu memang kejam karena perlakuan buruk Ayahnya sejak Sehun masih kecil, semua yang diajarkan Ayahnya terekam dan membuatnya berperilaku seperti Ayahnya. Namun Sehun adalah seseorang yang sangat baik dan juga ramah. Sehun bisa berubah karena keinginannya, bukan karenaku.

Karena Sehun, aku mendapat banyak pelajaran. Aku Hyomin, bersyukur karena memiliki Sehun.

********

Mungkin dulu aku seseorang yang kejam, atau sekarang aku msasih menjadi seseorang yang kejam? Ah, tak penting. Aku ingin menyampaikan sesuatu, sesuatu yang penting karena saat ini, aku sangat bahagia memiliki seorang wanita yang merubah hidupku bernama Hyomin. Tuhan memang adil, selama hidup, aku tak pernah merasa bahagia karena hidupku yang kelam. Tapi semenjak hadirnya Hyomin dalam hidupku, aku baru tahu seperti ini rasanya bahagia.

Dia bukan sembarang wanita, dia begitu berarti sampai-sampai aku tak ingin melepasnya dari hidupku. Aku Jung Sehun, pria tampan nomor satu di dunia, sangat bahagia memiliki Hyomin dalam hidupku.
Ternyata benar, cinta datang karena terbiasa.

Ternyata benar, cinta datang karena terbiasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Artificial LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang