AL: 09

5.9K 612 19
                                    


BE AWARE 17+

BE AWARE 17+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


******

Nafas Hyomin berhempus pelan, kepalanya terasa pening, pungungnya sudah bersandar di taman rumah sakit --tempat orang-orang beristirahat. Pikirannya tak lepas dari kejadian-kejadian yang membuat hidupnya semakin rumit. Berawal dari melihat kejadian pembunuhan di depan rumah sakit, lalu sang pembunuh itu masuk ke dalam hidupnya, bahkan dalam waktu dekat ia akan merangkak menjadi seseorang yang penting dalam hidupnya. Entah disebut penting atau tidak, tapi yang jelas dalam waktu dekat seseorang bernama Oh Sehun itu akan menjadi suaminya.

Dunia ini akan kiamat sepertinya!

Meskipun malam itu Hyomin dan Sehun dalam status yang belum jelas, tapi Hyomin berjanji pada dirinya sendiri agar ia tak mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung dirinya atau menusuk kan pisau ke dalam jantungnya. Karirnya menjadi seorang Dokter belum berlangsung dengan lama, ia juga belum membangun panti asuhan untuk anak-anak terbuang, dan yang terakhir, Hyomin belum membangun sebuah Taman Kanak-Kanak untuk anak-anak yang ekonominya kurang memadai untuk bersekolah.

Seperti biasa, taman belakang rumah sakit selalu ramai dengan anak-anak yang bermain perosotan, ayunan, serta jungkat-jungkit. Setiap melihat pemandangan seperti ini, hati Hyomin terasa sangat nyeri, melihat betapa indahnya keluarga jika mereka bersama-sama. Ada canda tawa serta kebahagiaan yang terukir. Keluarga Hyomin tak pernah seindah ini, seindah yang terlihat di hadapan matanya. Bahkan sejak kecil, Ayah Hyomin selalu mengabaikannya. Tak pernah mengajaknya bermain ke taman atau mengajaknya pergi ke kebun binatang seperti anak-anak lada umumnya.

Tapi saat Hyomin menyaksikan kejadian pembunuhan Ayahnya terhadap Junmyeon --Kakaknya, Hyomin benar-benar bersyukur karena Ayahnya mengabaikannya. Jika saat itu Hyomin merengek-rengek seperti anak pada umumnya, mungkin akan ada pistol yang menembus kepalanya dan ia tak akan menjadi seorang Dokter yang disenangi banyak orang. Satu lagi, Hyomin juga tak akan bertemu dengan Kyungsoo. Seseorang yang terlihat datar tapi sangat menyenangkan di mata Hyomin.

Setelah lima belas menit Hyomin di sini, memanjakan matanya dengan pemandangan yang sama setiap harinya, ia bangkit dari tempat duduknya. Berniat menuju ruang pribadinya. Sebenarnya jadwal Hyomin sudah habis sejak pukul 16.30 lalu, tapi ia memilih menatap di rumah sakit karena tak ingin pulang. Jika saja apartemennya tak dijual oleh Taeyeon --Ibunya sendiri, Hyomin akan pulang ke sana dan tak akan pernah pergi ke mansion yang mengerikan itu. Hyomin juga tak habis fikir, kenapa para pelayan dan pengawal-pengawal Sehun betah bekerja dengannya. Padahal perlakuan Sehun yang kasar pada semuanya saja membuat Hyomin engan bekerja di sana.

Jika ada dua pilihan perkerjaan ; menjadi seorang pelacur atau bekerja dengan Sehun, Hyomin lebih memilih menjadi seorang palacur. Persetan dengan harga diri, setidaknya Hyomin jauh dari bentakan dan kekerasan yang Sehun lakukan.

Tapi mau tidak mau, Hyomin harus pulang ke mansion itu setelah selesai bekerja. Sehun benar-benar menyebalkan, ia tak main-main dengan omongannya. Mafia sialan itu benar-benar mengirimkan pengawalnya untuk mengawasi Hyomin selama ia berada di luar mansion. Sejak berada di rumah sakit, pengawal yang kini tengah berpura-pura menjadi pengunjung rumah sakit itu benar-benar mengawasi Hyomin. Mulai ia menginjakan kaki di rumah sakit, bahkan ketika ia duduk di taman, dan sekarang keduanya mengikuti Hyomin menuju ruang pribadinya.

Artificial LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang