*******"Hyomin..."
Suara berat membangunakan Hyomin dari tidurnya. Matanya mengerjap beberapa kali hingga benar-benar terbuka. Di sampingnya sudah ada Sehun, pria dewasa yang sedang meringkuk seperti seorang bayi dalam perut sang Ibu. Bibirnya bergetar, wajahnya pucat pasi, dan matanya terpejam erat.
"Kau kenapa?" tanya Hyomin khawatir sambil mengusap kening Sehun yang sudah dibanjiri oleh keringatnya sendiri.
"Dingin."
Suara Sehun terdengar serak dan merengek. Hyomin sudah menduga jika Sehun akan demam malam ini. Karena tadi, Sehun ke kantornya menggunakan motor dan sialnya, sore tadi hujan membuat seluruh badan Sehun basah kuyup. Alhasil Sehun seperti sekarang, meringkuk di dalam selimut sambil.
Sehun yang terlihat berwibawa kini seperti bayi. Bibir merahnya memutih dan pucat. Hyomin menyentuh kening Sehun sejenak. Badannya panas, dengan rasa khawatir Hyomin turun dari ranjang dan berniat untuk membawakan Sehun obat. Tapi beberapa detik kemudian, pergerakan Hyomin tertahan oleh tangan Sehun yang menggengamnya. Sedetik kemudian, Sehun langsung membawa Hyomin ke dalam dekapannya. Memeluk tubuhnya erat-erat hingga membuat Hyomin kesulitan bernafas.
"Sehun, lepas! Aku ingin mengambilkanmu obat."
"Tidak mau! Aku tidak butuh obat, aku membutuhkanmu di sampingku agar aku cepat sembut."
********
KAMU SEDANG MEMBACA
Artificial Love
FanficHyomin tidak sengaja melihat sebuah pembunuhan di Rumah Sakit ketika ia baru saja selesai dari tugasnya. Pembunuhan di hadapannya itu benar-benar membawa sebuah trauma lama yang kini terbuka kembali. Sebuah fakta mengejutkan kalau Hyomin harus dijod...