BAB 9 - Flashback 2

416 101 2
                                    

"Jangan nangis, mending belajar belajar bareng gue."

Suara itu. Suara bariton yang sangat kukenal. Suara yang nggak pernah lelah memanggilku Sialiva.

Aku mendongak, menatap iris mata coklat terang dari sang pemilik suara. "Ngapain lo ke sini?" tanyaku dingin.

Sial. Dia melihatku dalam kondisi rapuh seperti sekarang.

Refleks, aku bangkit dari posisi yang semula duduk selonjor menjadi berdiri tegak. "Nggak perlu. Gue bisa belajar sendiri," tolakku malas seraya menyeka air mata.

"Sampai kapan sih lo berhenti keras kepala, Va?"

Tunggu. Apa katanya?
Va? Harusnya 'kan An, panggilanku Andara.

Apa jangan-jangan 'Va' itu dari kata Sialiva?

Hah. Andai aku bisa menendangnya sampai lubang hitam sekarang juga.

"Sampai lo berhenti manggil gue Sialiva." Aku berlalu dari sana, menuju wastafel untuk membasuh wajah. Sebenarnya, alasan utamaku pergi dari sini karena malas berdebat sama seseorang yang tau-tau nongol kayak Valak.

Akan tetapi, baru beberapa langkah aku berjalan, sebuah pergelangan tangan dengan jam digital melingkar mengagalkan rencanaku.

"OKE, FINE." Cowok beriris coklat terang itu mendengus gusar. "OKE FINE GUE NGGAK AKAN MANGGIL LO SIALIVA LAGI."

"LO KIRA GUE BAKAL PERCAYA?" tanyaku geram sambil menepis tangan cowok di depanku gusar. "UDAH SANA MINGGIR. GUE ADA URUSAN."

"Gue serius, nggak akan manggil lo Sialiva lagi. Palingan ya...." Cowok itu menggantungkan kalimatnya di udara.

Aku menautkan kedua alis. Meminta penjelasan. "Palingan apa?"

"Paling juga cuma Sial," jawabnya enteng tanpa emosi.

"LUCU...." Bola mataku memindai jahitan name tag yang tertera di sebelah kiri seragam sekolahnya. "Sebastian Rivaldo."

"Rivaldo, panggil aja Aldo."

Apakah semesta sedang berkonspirasi sama cowok ternyebelin yang satu ini?

Namanya mirip sekali dengan hubungan kami sekarang.

Rivalitas. Kontradiksi. Konflik.

"Tapi gue lebih suka manggil lo Rival, gimana dong?"

"Panggil aja Aldo, nggak usah Rival."

Oke, satu sama.

Finally, aku mendapat kartu AS seorang Sebastian Rivaldo.

Sepertinya, cowok yang satu ini nggak suka namanya kupanggil Rival....

Connection Your InternetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang