BAB 24 - Kang Ngadu

349 77 0
                                    

"Sialiva, dipanggil nyokap lo ke ruang BK."

Penuturan cowok di ambang pintu tersebut ibarat geledek di siang bolong. Kutu kupret yang satu ini emang minta ditampol banget. "Gimana bisa nyokap gue ke ruang BK?" Aku mengigit bibir bagian bawah, meremas rok abu-abuku, panik.

"Di panggil Bu Netta tadi. Masalah nilai."

Argh. Pasti dia yang ngadu! Comberan banget. Masalah satu belom kelar, ini ada lagi.

Aku mengacak rambutku frustasi. Menyebabkan beberapa helai kuciran kudaku berjatuhan acak-acakan. Poni tengahku apalagi. Tapi peduli setan! Aku sudah muak sama semua ini.

Sial. Masalah nilai yang merosot emang nggak ada habisnya.

"Sialiva, lo masih di bumi 'kan?" tanya si cowok muka tembok membuyarkan lamunanku.

Mengerucutkan bibir sejenak, aku menarik langkah menuju bangku Aden. Mengambil buku latihan SBPMTN yang tebelnya nggak karuan. Buku tersebut emang sengaja Aden taruh di kolong meja setiap hari.

Jangan tanya kenapa aku bawa buku tebel gila ini saat berjalan menemui Rival.

Kalau aku nggak bisa ngubur dia hidup-hidup di tanah kusir, atau nggak bisa nendang dia sampai lubang hitam, paling nggak buku ini bisa menyalurkan keinginanku itu.

Iya, aku emang berniat menabok Rival sama buku ini. Persis seperti bayanganku di La Cupcake kapan hari itu.

Sesampainya di sana, tanpa aba-aba, aksi yang sudah aku rencanakan di La Cupcake berjalan begitu mulus.

Buku tebel itu mendarat di pipi Rival yang putih pucat.

"SIALIVAAAA, KURANG AJAR YA LO," sungutnya tajam sambil memegangi pipi akibat ulahku.

"MAMPUS."

Tawaku pun berderai. Lucknut emang.

----

Connection Your InternetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang