Aku nggak tahu kapan terakhir kali berlari sekenceng tadi sore.
Alhasil, olahraga dadakan tersebut membuatku ngos-ngosan nggak karuan. Ritme napasku yang nggak beraturan---ditambah lagi keringat mengucur deras membasahi seragam sekolahku.
"Rival, berengsek," makiku sebal sambil bersumpah serapah.
Ya, Rivallah si penyebab utama aku yang harus berlari dari La Cupcake sampai rumah yang kira-kira berjarak 100m. Gimana nggak? Dia menyusulku ke La Cupcake lalu menggeretku secara paksa untuk kembali ke SMA Pustaka.
Jadi, aku terpaksa menepis tangannya kasar kemudian dengan kecepatan bayangan setara ninja Hatori---aku berlari menyusuri jalanan La Cupcake.
Shit. Lupakan masalah Rival. Sekarang, aku mau segera berbaring di kasur empuk kesayanganku.
Akan tetapi, rencanaku tersebut justru digagalkan oleh ketukan lembut di pintu kamar. "An, Mama boleh masuk?"
Lipatan di dahiku semakin berkerut. Tumben. Masih jam enam sore dan Mama sudah pulang?
"Iya masuk aja, nggak dikunci kok," sahutku sembari menegakan posisi.
"Kamu jadi ikut reuni kan, An?"
"Maaf nggak bisa, Ma. Andara ada...." Aku menggantungkan kalimat di udara? memilih-milih jawaban yang tepat. "Ada bimbingan. Bimbingan sama temen."
Hah. Lucu sekali aku menggunakan alasan bimbingan sama titisan Dementor.
Raut wajah mama tampak kecewa, kemudian, beliau mengangguk mengerti. "Yaudah kalo gitu. Mama pergi sendiri aja," ucapnya untuk terakhir kali seraya beranjak meninggalkan kamar.
Akan tetapi, sebelum mama menutup daun pintu, nadanya kembali terdengar lirih, "Apa bimbingan kamu sama temen itu ada hubungannya dengan telepon Aldo tadi?"
"Ma-ma ditelpon A-aldo?" tanyaku gemetar dengan mulut yang nganga maksimal. Mataku nggak jadi mengantuk. "Kok bisa?"
Demi apa pun, tubuhku tiba-tiba menegak dengan sorot mata yang kuarahkan sepenuhnya pada mama.
"Iya, dia telepon mama barusan." Setelah berkata seperti itu, mama merapatkan pintu kamar. Meninggalkanku sendirian yang masih diliputi kebingungan.
APA!?
JADI, RIVAL BENERAN NGADU KE MAMA?
Mam.pus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Connection Your Internet
Short Story[COMPLETED] "Connection your internet. Lemot banget sih. Internet aja 4G, masa lo enggak." Aku bungkam. Menatap sosok yang ingin aku kubur hidup-hidup di tanah kusir. Atau paling nggak, aku tendang sampai ke lubang hitam biar hilang sekalian. Mampu...