Naruto © Masashi Kishimoto
Breath © Ms-Akashi/Sei Sei Seijuuro
Fanfiction ini murni milik pribadi. Tidak ada keuntungan apapun yang diperoleh kecuali keuntungan penyegaran jiwa. :D (tabok)
Enjoy Reading~
.
Hati Iruka panik. Keadaan desa benar-benar sudah parah. Bangunan-bangunan runtuh dan hancur menjadi puing-puing. Teriakan ketakutan terdengar dimana-mana. Iruka berlari, melompat sambil mengamati sekitar, mencari seseorang yang kiranya terdesak dan membutuhkan bantuan. Para shinobi berlarian, melompat-lompat dari segala arah untuk membantu mengevakuasi warga sipil yang terluka. Iruka menatap dengan sedih, keadaan desa yang dicintainya tidak pernah separah ini. Bahkan, saat ketika kyuubi lepas kendali bertahun-tahun silam, tidak pernah menimbulkan kekacauan hingga separah ini. Ah, mengingat hal itu membuatnya semakin sedih karena teringat mendiang orang tua nya.Lupakan soal masa lalu.
Iruka kembali melanjutkan patrolinya, ia nyaris tak menemukan orang-orang sama sekali di tengah kekacauan ini selain para shinobi yang terus berjaga dan menyelamatkan penduduk. Dalam pencariannya, Iruka nyaris bersorak girang ketika menemukan sosok tubuh dengan pakaian sama dengannya tergeletak di tanah. Sempat terbersit dalam pikirannya apakah ia kurang ajar ketika senang menemukan korban kekacauan desa. Padahal, harusnya Iruka bersedih.
Buru-buru ia turun untuk membantunya, shinobi itu masih sadar namun dilihat dari pergerakannya yang bahkan untuk bangun saja tidak sanggup membuat Iruka berpikir, ia pasti telah mengalami penyerangan yang sadis.
Iruka berusaha mengangkatnya, tubuh shinobi itu tak jauh berbeda dengannya sendiri, tapi Iruka cukup kewalahan membawanya. Iruka segera membawanya melompat melewati kobaran api besar. Ia meletakkan shinobi rekannya itu, memastikan apakah ia baik-baik saja.
"Daijoubo desu ka?" tanya Iruka memastikan. Shinobi berambut abu-abu itu tidak sadar. Iruka berusaha membangunkannya. Sayangnya, tepat ketika ia mendongak, ia menemukan sosok berjubah menghadangnya. Iruka mendongak, diatas sana, wajah dingin itu menatapnya dengan raut merendahkan.
Kedua mata Iruka terbelalak. Ia berjongkok sembari memegangi rekan nya, tanpa sadar genggamannya pada pakaian salah satu rekannya itu mengerat. Sementara itu, di depannya sosok tinggi dengan rambut berwarna orange terang dan pierching di tubuhnya menatapnya dingin.
"Si-simbol itu..." batin Iruka panik. "Akatsuki."
Iruka masih terpana dengan sosok di depannya. Sosok dengan jubah berkibar-kibar itu sama sekali tidak mengatakan apapun. Hanya kedua matanya yang memancarkan aura permusuhan yang begitu kuat. Dalam hati Iruka bergidik melihatnya. Iruka berencana kabur dengan membawa rekannya, sebelum ia terkejut ketika sosok dengan jubah awan merah itu mengeluarkan besi hitam dan hendak menusuknya. Iruka nyaris mati, kedua matanya terbelalak kaget namun sebuah tangan menahan gerakan besi hitam itu sehingga gagal mengenainya.
"Bawa dia bersamamu dan segera pergi dari sini."
Iruka mendongak. Sesosok shinobi elit bermasker membelakanginya. Kedua telapak tangan bersarung itu menahan gerakan besi hitam panjang yang hendak ditusukkan kepada Iruka.
"Yang disini serahkan padaku." Lanjutnya kalem.
Iruka mengangguk, meski ia yakin Kakashi tidak mungkin melihat gestur itu. Buru-buru ia menarik rekannya yang pingsan dan membawanya pergi menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
KakaIru (ManXMan)
FanfictionApa kau tahu hal yang paling berat di dunia ini? . Udara . Udara yang kau hirup sebelum kematian. >>BREATH, dan cerita-cerita lainnya. I DON'T OWN THE PICTURE CREDIT TO THE ARTIST.