Saat pertama kali Iruka tahu siapa jonin pembimbing Naruto, ia serta-merta menanyakan kepada Sandaime Hokage, siapa itu Hatake Kakashi dan bagaimana kriteria penilaiannya. Sebagai guru akademi yang juga bekerja di kantor Hokage, Iruka sudah begitu akrab dengan sang Sandaime. Posisinya yang cukup dekat dengan Sandaime membuatnya menerima banyak informasi. Sosok Sandaime yang baik hati menjadikannya sosok ayah bagi Iruka. Bahkan, Sandaime pula yang memberikan tanggung jawab padanya untuk mendidik Naruto menjadi ninja yang hebat.
Iruka tak merasa melakukan kehebatan apapun dalam mendidik Naruto. Yang ia lakukan murni karena posisinya sebagai guru akademi. Rekan-rekan sesama gurunya selalu memberikan ucapan bela sungkawa kepadanya karena ia harus mengajar Naruto. Awalnya, Iruka mengikuti semua yang dikatakan rekan-rekannya.
"Abaikan saja Naruto, semakin kau ladeni, semakin berulah pula dia."
Iruka mengikuti saran rekan-rekannya. Ia biarkan Naruto berbuat onar dan tidak menganggapnya sama sekali. Lalu ia merasa salah ketika sadar bahwa Naruto melakukan itu hanya karena ia butuh perhatian sekitarnya.
Apapun yang terjadi, Uzumaki Naruto adalah muridnya, warga Konoha juga. Setelah hari itu, Iruka sadar bahwa ia sudah menganggap Naruto seperti adiknya atau bahkan anaknya sendiri.
"Hatake Kakashi itu, jonin seperti apa?"
Sandaime tersenyum, ia menyerahkan buku kecil yang berisi catatan genin yang pernah berada di bawah bimbingan Kakashi.
"H-ha? Ini... Tidak ada satupun genin yang diluluskan olehnya?"
"Iruka, aku memilih Kakashi bukan tanpa alasan. Apapun hasil yang diberikan Kakashi nanti, entah itu gagal atau lulus, aku yakin itu adalah hasil terbaik untuk Naruto."
"Y-ya."
Dan kenyataannya, tim 7 adalah yang pertama kali lolos dalam kriteria penilaian Kakashi. Iruka sangat penasaran orang seperti apa Hatake Kakashi itu dan bagaimana cara mengajarnya. Orang-orang memang tahu siapa dia dan mereka dengan senang hati mengatakan kehebatan-kehebatannya dimana ia telah menjadi chunin saat usianya masih 6 tahun, diangkat menjadi jonin saat berusia 13 tahun, masuk dalam jajaran anbu dan bahkan mengetuai divisi itu, dan sekarang ditarik dari anbu untuk menjadi jonin pembimbing.
Berulang kali Iruka sembunyi-sembunyi memperhatian Kakashi dari kejauhan. Sosok bermasker itu selalu tampak suram. Iruka tidak tahu apa penyebabnya. Bahkan meski Kakashi sedang bersama Guy, Asuma, dan Kurenai, Iruka selalu melihat Kakashi tampak suram entah karena apa.
Suatu hari, sebelum Naruto berangkat untuk latihan bersama Jiraiya, Iruka sengaja mengajak Naruto untuk makan ke ramen Ichiraku dengan iming-iming mentraktirnya. Rasa penasaran Iruka tak pernah bisa ditahan. Jika ia tak bisa mendapatkan informasi dari mengamati, maka ia akan mencari informasi dari orang lain.
"Ano, Naruto. Kakashi-sensei itu seperti apa?"
Naruto yang tengah menyeruput kuah ramen langsung berhenti. "Kenapa Iruka-sensei?"
"Y-yah... Hanya penasaran saja sih, jadi apa menyenangkan bersama tim mu?"
"Kakashi-sensei selalu tampak muram. Dia tidak suka disentuh. Waktu dia menyerahkan surat rekomendasi ujian chunin aku reflek memeluknya dan Kakashi-sensei langsung melepaskanku. Tapi dia sangat mesum dan telatnya tak kira-kira."
"Muram?"
Naruto mengangguk. "Kakashi-sensei selalu tampak kesepian. Aku, Sakura-chan, dan juga Sasuke selalu sadar dengan hal itu meski kami tak pernah mengatakannya. Makanya, kami suka memperbanyak latihan bersama dan beralibi butuh bimbingan Kakashi-sensei. Soalnya, Kakashi-sensei susah diajak kalau tidak beralasan latihan."
![](https://img.wattpad.com/cover/176866012-288-k497658.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KakaIru (ManXMan)
FanfictionApa kau tahu hal yang paling berat di dunia ini? . Udara . Udara yang kau hirup sebelum kematian. >>BREATH, dan cerita-cerita lainnya. I DON'T OWN THE PICTURE CREDIT TO THE ARTIST.