Tears of Love

3.2K 273 14
                                    

Konoha tengah hujan sangat deras. Suara air yang berjatuhan menyentuh atap rumah terdengar sangat ribut. Udara menjadi dingin, dan sangat nyaman untuk tidur.

Kakashi baru saja selesai dengan misinya. Tanpa mandi dan hanya membasuh muka, ia segera menanggalkan pakaian shinobi miliknya, menyisakan celana panjang dan hanya bertelanjang dada. Ia merangkak ke atas ranjang, bergelung dalam selimut. Rasanya dingin, tapi ia terbiasa tidur tanpa atasan ketika pulang dari misi.

Kakashi memejamkan mata, meski sesungguhnya ia sama sekali belum terlelap. Tubuhnya lelah, dan ia sangat mengantuk, tapi entah kenapa ia tidak bisa terlelap. Lelah berbaring menyamping kiri, membuatnya berpindah untuk menyamping kanan.

"HAH!"

Kakashi reflek terbangun. Kepalanya terasa pening, dan ia sempat mengira apa yang dilihatnya hanyalah halusinasi karena kelelahan sepulang misi.

"Bagaimana bisa? Aku sama sekali tak menyadari kehadirannya. Umino Iruka-sensei, mantan sensei Naruto di Akademi, apa?" batin Kakashi berteriak frustrasi. Ia mengusap surai peraknya, memijat pelan pelipis di sisi kiri yang terasa berdenyut sakit.

Kakashi menarik selimutnya, memakai benda itu untuk menutupi separuh wajah. Sesungguhnya sudah terlambat karena sebelumnya ia langsung terbangun begitu saja karena kaget.

"Eh? Menghilang?" Kakashi mengedarkan pandangannya ke seluruh kamar. Apa benar yang tadi itu Umino Iruka? Atau ia benar-benar hanya berhalusinasi?

Kakashi menggeleng spontan. "Terserahlah, aku akan kembali tidur."

**

"Kenapa dia mendatangi ku semalam? Apakah ada urusan yang sangat mendesak?" Kakashi membatin bingung. Kehadiran sosok Iruka di kamarnya semalam sangat membingungkan. Ia sekarang tengah berada di kantor Hokage, bersiap menerima misi lain meski otaknya tetap saja memikirkan kejadian semalam.

Misinya hari ini adalah misi rank B, mengawasi perbatasan. Sebenarnya, ia tidak benar-benar harus mengawasi karena tugas utamanya membimbing jonin-jonin yang baru saja diangkat. Tentunya, mereka sudah biasa dengan rank B, hanya saja misi rank B untuk jonin sedikit berbeda, dan Kakashi ada untuk membimbing para jonin baru itu.

"Kalian semua lakukan seperti perintah Sandaime, mengenteri!"

"Baik!" jonin-jonin baru itu segera melesat pergi ke pos masing-masing. Kakashi duduk di batang pohon besar, menunggu mereka sembari menyusun strategi jika tiba-tiba ada pertempuran dalam misi kali ini.

Hujan deras mengguyur hutan area perbatasan. Kakashi bersandar pada pohon besar. Rambut peraknya yang biasa mencuat sekarang tampak lepek dan jatuh. Ia menghela napas, teringat dengan sosok Umino Iruka dan bagaimana bisa dia memasuki rumah seorang jonin sepertinya, tanpa terdeteksi pula?

Ada apa sebenarnya?

Mengawasi perbatasan ini hanya berlangsung beberapa jam karena memang hanya berdasarkan laporan keamanan anbu di area perbatasan. Hujan deras dan angin kencang menghentikan mereka. Kakashi segera mengirim klon nya, menyebar untuk memanggil jonin-jonin baru yang dibimbingnya.

"Misinya selesai sampai di sini. Terimakasih atas kerja keras kalian."

Semuanya membungkuk sopan. "Terimakasih, Kakashi-san!"

"Kalau begitu kalian segera pulang, aku akan melaporkan hasil misinya."

"Kakashi-san!" Seorang jonin baru berkacamata menghanpirinya. "Biar aku saja yang melaporkan misinya, Kakashi-san pulang saja."

KakaIru (ManXMan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang