Healing (18)

2.6K 354 21
                                    

Tsunade menumpukan wajahnya pada telapak tangan. Di hadapannya, jurnal pengobatan tebal terbuka lebar. Jurnal itu telah ia isi sejak pertama kali mempelajari ninjutsu medis. Sudah sangat banyak catatan pengobatan hingga penyakit-penyakit aneh yang ia obati. Jurnal itu sifatnya rahasia karena isinya sangat beragam. Ada banyak sekali kejadian percobaan pencurian jurnal milik Tsunade saking terkenalnya ia dalam dunia medis, sayangnya semua pencuri itu hancur bahkan sebelum jarinya menyentuh jurnal itu.

Biasanya, catatan pengobatan atau penyakit hanya membutuhkan lima lembar untuk keterangan lengkap, tapi keadaan Kakashi dan Iruka membuatnya mencatat jauh lebih banyak. Ini bukan sudah lembar ke dua puluh dan Tsunade merasa belum sama sekali tuntas. Jelas sekali ia masih kebingungan, apakah ini penyakit? Gangguan yang dimiliki Kakashi dan keterkaitan dengan chakra Iruka benar-benar aneh.

Tok... Tok...

"Masuklah."

Kakashi masuk dengan rambut kusut, membuat Tsunade bingung dengan keadaan salah satu jonin desanya.

"Kenapa kau berantakan sekali, Kakashi?"

Kakashi menggaruk surai peraknya. "Tidak masalah, hanya sedikit gangguan. Ah jadi ada apa Tsunade-sama memanggilku?"

"Duduklah di sana, ini sedikit panjang." Tsunade menunjuk kursi di dekat jendela dengan dagunya.

Tsunade menghela napas berat, masih membolak-balik lembar-lembar jurnalnya. "Aku ingin membicarakan soal keadaanmu."

"Ya?"

"Baiklah, ini mungkin agak memalukan, tapi hingga sekarang aku masih belum mengerti apakah yang kau alami sebuah penyakit atau hal lainnya."

"Jadi?"

"Kakashi, apa kau tak merasakan sesuatu setelah dekat dengan Iruka? Atau, sebelumnya mungkin. Aku tau kalian sudah saling kenal sejak beberapa tahun yang lalu meski hubungan kalian agak buruk."

Kakashi mengernyit heran. "Maksudnya? Merasakan sesuatu seperti apa?"

Tsunade menghela napas. "Kau pasti tau maksudku."

"Tidak, aku tidak tau." Kakashi menggeleng.

Tsunade mengusap wajahnya frustrasi. "Baik, sekarang aku tanya padamu. Sebelum kalian terikat seperti ini, bagaimana tanggapanmu dengan Iruka?"

"Biasa saja, dia sensei yang baik, terlalu baik sampai rasanya tak akan cocok dengan ku."

"Kenapa tak cocok?"

Kakashi terkekeh. "Dia terlalu bersinar. Tentu saja aku tidak cocok bersamanya. Dia terlalu polos, gampang sekali dibodohi karena dia terlalu mudah merasa kasihan. Aku yakin sekali dia memutuskan menjadi guru Akademi karena dia tak kuasa membunuh di tengah misi sebagai shinobi biasa."

"Dan kau anggap dia tak cocok dengamu karena dia baik hati? Atau karena kau benci orang lemah?"

Kakashi tertawa. "Aku tidak pernah membenci orang lemah, kemampuan bukan ukuran untukku menyukai seseorang, aku hanya merasa kami tak akan cocok, apalagi dengan kebaikan hatinya itu, dia hanya akan membahayakan dirinya sendiri jika kami berdekatan. Tsunade-sama pasti sudah tau kalau sebelumnya hal itu nyaris terjadi 'kan?"

"Kau naif sekali, Kakashi. Pikirmu kau bisa menipu wanita yang bahkan telah mengalami kepahitan hidup jauh sebelum kau?"

"Jadi Tsunade-sama mengakui kalau sudah tua?"

DUAK!!!

Kakashi mengerang, ia memegangi kepalanya. Ternyata Tsunade masih saja kejam kalau membahas soal umur.

KakaIru (ManXMan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang