NARUTO © Masashi Kishimoto
Enjoy Reading~
.
.
Iruka menghela napas. Membereskan dokumen-dokumen di meja Kakashi adalah tanggung jawabnya setelah Shizune pergi mengembara bersama Tsunade. Sebelumnya, wanita seumurannya itu yang selalu melayani kebutuhan Kakashi perihal jabatannya sebagai Hokage. Tapi, karena memang Shizune adalah bawahan setia Tsunade, wanita itu tentu lebih memilih pergi bersama Tsunade daripada menetap dan melayani Hokage berikutnya. Tsunade akan datang ke Konoha di saat-saat tertentu, tetapi wanita itu lebih suka berpetualang sembari menikmati waktu berjudinya karena sudah bebas dari titel Hokage.
Iruka baru akan menumpuk dokumen-dokumen itu ketika pintu ruang Hokage terbuka, menampilkan Kakashi dengan ekspresi ngantuknya yang biasa.
"Ooh? Iruka-sensei, kau datang pagi sekali. Rajinnya."
Iruka memutar bola matanya. "Kau yang kesiangan Kakashi-sama. Harusnya kau datang lebih awal, mencontohkan yang lebih baik kepada bawahan mu."
Kakashi tertawa. "Normalnya, aku tidak suka dipanggil dengan sufiks sama di belakang namaku, tapi kalau kau yang mengatakannya, aku suka."
Iruka mendengus. "Sudah sewajarnya aku memanggilmu begitu. Sudahlah jangan bergurau, cepat bekerja."
Kakashi duduk sembari menopang dagu. Iruka segera memberikan dokumen-dokumen yang harus distempel juga beberapa laporan yang harus ia periksa. "Hm... sekarang aku tahu kenapa Tsunade-sama menyesal mengambil jabatan Hokage." Keluhnya sembari membolak-balik kertas-kertas di hadapannya.
Iruka menghela napas. "Kau ini, jangan mengeluh dan segera selesaikan semuanya."
"Iya... iya.."
"Kakashi-sama, apa kau sudah sarapan?"
Kakashi menggeleng. Kedua matanya masih terfokus pada laporan-laporan yang menggunung di meja kerjanya.
"Mau ku belikan makanan?"
Kakashi menatap Iruka agak lama. "Mau masakanmu." Dan tertawa senang.
"Aku tidak mungkin pulang dan memasak dulu, Kakashi-sama. Aku akan membelikan makanan di kedai saja. Kau lanjutkan pekerjaanmu, jangan coba-coba membaca buku mesum mu itu sebelum kau selesaikan semuanya."
"Hu... jahat."
Karena jabatan Hokage, Kakashi tidak pernah lagi terlihat berjalan-jalan sembari membaca buku novel Icha-Icha Tactics, memang sangat aneh awalnya. Kakashi si guru mesum yang telah menjadi Hokage berjalan dengan tangan kosong. Kakashi sendiri merasa tersiksa, ia bosan ketika tangan kanannya tak menyentuh buku itu, tapi ia juga tidak mau mempermalukan nama Hokage. Bayangkan saja, dia yang memakai seragam standar shinobi Konoha dengan tulisan besar Rokudaime Hokage di punggungnya berjalan santai dengan buku mesum di tangan kanannya? Rasanya agak menyeramkan.
Kakashi menghela napas, sepeninggal Iruka yang keluar mencarikan makanan padanya, ia kembali membuka-buka dokumen di hadapannya. Ia bukannya mau bermalas-malasan, tapi entah kenapa semua dokumen itu seolah tak pernah habis. Tiba-tiba, Kakashi merindukan masa-masa dirinya menjadi jonin pembimbing. Bebas melakukan apa saja, dan yang pasti bebas datang kesiangan. Kakashi terkikik geli, mengingat ekspresi marah Naruto dan Sakura setiap ia datang terlambat.
Kakashi menyandarkan bahunya, kedua matanya menerawang jauh. "Tenang sekali." Gumamnya pelan. Setiap kali Kakashi sendirian, ia selalu mengingat segala hal, masa lalu, saat-saat sebelum perang, awal mula ia ditarik dari divisi anbu. Rasanya juga mengejutkan ketika dirinya sendiri selamat dari perang. Tim yang ia banggakan sejak awal telah kembali, dan ia malah menjadi Hokage—jabatan nomor satu di Konoha.
KAMU SEDANG MEMBACA
KakaIru (ManXMan)
FanfictionApa kau tahu hal yang paling berat di dunia ini? . Udara . Udara yang kau hirup sebelum kematian. >>BREATH, dan cerita-cerita lainnya. I DON'T OWN THE PICTURE CREDIT TO THE ARTIST.