Mencari

3.4K 102 0
                                    

Aku pun melajukan motorku dengan cepat. Aku mencari rumah yang sederhana dan jauh dari rumah lama ku. Aku akan pergi dan kembali dengan membawa alamat rumah baru kami.

Aku pun menuju ke daerah warga. tidak terlalu jauh, aku mencari rumah di jakarta Barat, sedangkan rumah lama ku dijakarta pusat.
Setelah berkeliling cukup lama , aku pun menghentikan motorku didepan kedai es krim.

"Bang? Eskrim vanila 1 roti Cokju 1" pintaku.

Tak menunggu waktu lama, Pesanan ku pun datang.

Aku pun melahapnya, yah walaupun sedikit melamun dan memainkan gadjetku.
Setelah puas aku pun membayar, dan mengendarai motorku hingga akhirnya aku bertemu dengan tulisan "Rumah ini dijual/disewakan hub. Dinar +628-***.." tanpa menunggu waktu lama aku pun menelfonnya.

"Halo? Selamat siang? Saya dinar, ada yang bisa dibantu?" Ucapnya.

"Haloo, saya dallya, saya ada didepan rumah yang ingin anda jual, segera menuju kelokasi rumah yang anda jual. Saya ingin melihat, dan bila cocok akan saya beli dengan kesepakatan." ucapku dan mematikan telfon secara sepihak.

Hampir 10menit aku menunggunya. Hingga ia pun datang menghampiriku.

"Mengapa lama sekali? Saya sudah menunggu dari tadi disini! Apa anda kira saya akan menipu anda?" Ucapku mengintimidasi.

"Maa.. Maaf , saya hanya habis membelikan obat untuk ibu saya. Mari disilahkan masuk" ujarnya dan membuka pagar dan membuka pintu rumah.

"Disini ada 3 kamar, 4 kamar mandi, 1dapur, 1ruang tamu, halaman yang tidak cukup luas, dan 2kamar lainnya diatas, 1kamar utama dibawah." ucapnya.

"Saya ingin melihatnya satu per satu dulu. Apa anda keberatan? Ohh yaa saya dallya kinanti Dylana dan kamu boleh memanggil saya dallya atau delia. Sepertinya umur kita tak jauh berbeda" Ucapku.

"Silahkan dilihat, saya tak keberatan. Nama saya dinar apriliana. Mungkin kita seusia, Saya kelas 2 SMA umur saya masih 16tahun." ucapnya.

"Terimakasih. Senang berkenalan dengan kau dinar. Maaf bila dari tadi aku menyinggung mu. Saya juga 2 SMA dan 3bulan lagi umur saya 17, dan apakah ini rumahmu? Kau tinggal dimana jika ini dijual? Apa kah kau sedang BU?" Tanyaku.

"Ohh, senang berkenalan dengan kamu juga dallya. Iyaa ini rumahku dulu. Sekarang aku tinggal dirumah sepetak di sebrang Jalan. Aku menjualnya sebulan yang lalu, tapi belum ada mau. Aku menjualnya karna ibuku. Dia sakit dan butuh biaya. Makanya aku menjual rumah ini" ucapnya tanpa terlihat raut sedih, yah intinya so ga sedih sepertinya.

"Ohh, maaf sebelumnya. Memang kalau boleh tau, Ayahmu dimana? Memang dia ga ngebantuin kamu? Emang kamu anak satu-satunya? Ibumu sakit apa? Mengapa kamu harus tinggal dirumah sepetak seperti yang kamu bilang sedangkan ada rumah yang lumayan seperti ini?" tanyaku bertubi-tubi.

"Hmm, kau sangat bawel rupanya pada sosok yang baru kamu kenal. Ku kira kau bersifat dingin dan egois. Maaff.. Ayahku sudah pergi meninggalkan aku dan ibuku 2tahun yang lalu, ia pergi kerumah abadinya yang sangat lah jauh, ibuku gagal ginjal. Dan butuh dioperasi makanya aku ingin menjual rumah ini dan aku pindah kerumah petakan. Yang harganya murah walaupun fasilitasnya sangatlah kurang. Aku anak satu-satunya. Untuk itulah aku banting tulang demi ibuku. Aku sudah tidak bersekolah semenjak sebulan yang lalu aku dikeluarkan karna belum membayar buku dan spp" ujarnya dan sekarang ia menangis.

THE BAD BOY's AND BAD GIRL [LENGKAP!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang