"Raff! raff! bangun!"
"RAFFFA!!"
"ehbuseh kebo juga ni anak, lho? kok badannya keringet dingin gitu?!" Ucap farel tidak sengaja melihat keringat di kening raffa dan menyentuh dahinya.
"wah gawat! dia mimpi yg aneh-aneh nih pasti, gue siram air aja kali yaa! sungguh ide yang sangat cemerlang Farell tamvann!" Mulai muncul sisi jahilnya farel.
farel pun mengambil segelas air dan menyiramkan nya ke raffa hingga raffa tergelonjak kaget.
"BANGSAT!" (eh kok raffa jdi kasar ya?:v)
"KASAR DAH LO TOLOL" ucap farel sembari ngakak.
"ngapain si lo! tengah malem ini! ganggu!"
"gue laper tapi gabisa masak, mending lo bangun terus masakin gue dah" pintanya.
"Ogah." tolaknya.
"lo tega raf ngebiarin gue mati kelaperan?" tanyanya.
"eh monyet, lo ga makan semaleman juga ga bakal buat lo mati kelaperan, paling perut gentong lo itu besok pagi bakal ambil triple porsi ."
"Sembarangan! perut kotak-kotak kek gini lo kata perut gentong!" ucapnya sembari menunjukan perut kotak2nya.
.
.
"coba kalo ada dallya pasti dia mau masakin gue.." (lho tiba-tiba jadi mellow)
raffa hanya terdiam."eh gaboleh rel gaboleh! lo harus ikhlas menerima kenyataan!" ucap farel kepada dirinya sendiri.
.
.
"lo ngapa jadi ngerenung? kita gaboleh buat dallya sedih okey! jadi lo harus ikhlasin!" sambungnya."gue tadi mimpi,.." ucap raffa.
"mimpi apaan si? mimpi yang aneh ya?"
"jadi gue mimpi.."
Pov didalam mimpi raffa
"sudah waktunya non?"
"ya, sudah waktunya."
"baik non, mari saya antar.."
"tidak perlu, saya bisa sendiri."
terjadi percakapan antara dua orang yang mengenakan pakaian serba hitam dan tertutupi masker.
ia melangkahkan kaki menuju kedepan pintu gerbang, masuk dengan perlahan tapi yakin dan pasti, langkahnya begitu cepat dan yakin hingga kini ia telah berada di depan pintu rumah seseorang itu.
Tok! tok! tok!
ia mengetuk pintu rumah itu tanpa mengucapkan sepatah katapun, rumah itu nampak sepi dan tidak ada tanda-tanda adanya kehidupan didalam, akhirnya ia memutuskan untuk masuk dengan lancang karna knop pintu itu sendiri pun tidak terkunci bahkan tidak begitu rapat.ia melihat sekeliling, terdapat banyak orang yang sedang menatap lurus dengan pandangan yang kosong, bahkan mereka tidak menyadari kehadirannya, mereka seperti patung.
ia pun naik ke lantai 2, dengan langkah lebih pelan dari langkah sebelumnya, menuju kesebuah ruangan, ia melihat ruangan itu begitu lusuh dan berantakan, dan suatu kalimat terucap dari bibirnya, "apa yang selama ini mereka lakukan? apa hanya diam meratapi nasib? kamar ini begitu berubah." dan seketika ia melihat kearahku dengan tatapan yang tajam lalu berujar "Kalian sudah gagal." dengan penuh penekanan dan kalimat yang begitu menusuk sama seperti tatapan nya, dan itu begitu membuat ku membeku ditempat sehingga tak bisa kembali berucap..
dan dia adalah dallya.
Author POV.
"dimimpi gue itu bener-bener kayak nyata, seolah olah dallya marah sama kita yang ga pernah nerima kenyataan kalo dia itu udah gaada, dimimpi gue dia kecewa sama kitaa, liat kamarnya sekarang? menurut kita rapih, tapi nyatanya? lihat kado-kado yang selama bertahun-tahun kita simpan berharap dallya bisa hidup lagi! cuma menuh-menuhin ruangan dia! lihat apa yang setiap hari kita lakuin? lihat kelakuan kita semua yang berubah seakan-akan cahaya benar-benar lenyap! padahal cahaya itu selalu ada disisi kita! kita harusnya berdoa bukan meratapi! DALLYA ITU UDAH GAADA REL! UDAH GAADA! UDAH MATI! UDAH DITELAN AIR DI LAUT! DAN ITU SEMUA ULAH MEREKA REL! ULAH MEREKA! DALLYA MATI REL!" ucap raffa dengan begitu banyak kekecewaan yang ia pendam dan akhirnya bisa terlepaskan.
"GUE TAU BANGSAT! GUE TAU! TAPI DALLYA ITU BAKAL SELALU SAMA KITA! GAAKAN MATI DIDALAM CERITA KITA SEMUA! MIMPI ITU CUMA MIMPI! BUNGA TIDUR! GUE JUGA YAKIN DALLYA GA BAKAL MARAH!" balas farel.
"Dallya udah mati rel! dallya pasti kecewa! liat semua kelakuan kitaa! semuanya apa? sia-sia! hampir 5tahun kita cari bukti, kepastian dan cari dia! yang kita dapet apa? BUKTI KEMATIAN REL! BUKTI KEMATIAN!" ucapan raffa yang menjelaskan tentang kemirisan 5tahun belakang.
farel yang terdiam karna tau raffa sudah diluar kendali, dan memilih untuk memandangi foto mereka bertiga yang terpajang didinding, dengan tulisan sendu yang ada di buku harian dallya semasa dallya hidup, kata demi kata yang tertulis di buku itu mengandung perih!
bagaimana bisa diumurnya yang masih belia disaat itu sudah banyak perih yang ia rasakan dan bahkan sahabat atau keluarganya sekalipun tak tahu seberapa miris jalanan yang telah ia lalui, senyum yang ia tebarkan hanya seuntai senyuman untuk memberi kepastian bahwa 'everything is gonna be okay' 'dont worry! im okay! im strong with you and our family!' Itu kalimat yang selalu ada di mulutnya tetapi tidak dihatinya! nyatanya dia tidak baik-baik saja! dan nyatanya dia lah yang sering menyalurkan kekuatan untuk orang-orang disekitarnya!
mungkin banyak orang yang tidak percaya akan diumurnya yang masih belia sudah banyak rintangan yang ia lewati, orang-orang mungkin mengatakan bahwa 'umur lo itu masih belasan, tidak ada masalah yang begitu rumit dan pahit, jdi jangan banyak ngeluh lo belum bisa berpikir panjang.' and see? apa umur menjadi patokan sebuah pemasalahan? apa umur menjadi pacuan seberapa banyak masalah yang harus lo lalui dan seberapa panjang pikiran lo untuk kedepannya?
lo tua memang, tapi tidak semua yang berusia tua itu mampu berpikir dan melewati masa-masa rumit kelam dan menyusahkan dengan tenang dan tidak gegabah bahkan mungkin mereka hanya akan meratapi nasibnya, frustasi lalu 2 pilihan telak menjadi akhirnya ; gangguan kejiwaan, bunuh diri.
ya itulah mengapa dallya lebih dominan cerita dengan bukunya dan tuhannya, karna buku tak punya mulut buku hanya bisa mendengarkan dengan alunan kesedihan dan kepiluan tanpa membagikannya, dan kepercayaan terhadap manusia ialah ilusi yang seolah-olah mengatakan bahwa mereka benar-benar peduli dan nyatanya itu semua ialah kebohongan semata.
menulis membuatnya dapat mengapresiasikan keluh disetiap harinya, setidaknya buku itu adalah aib tentang berbagai macam kelemahannya dan mungkin hanya sebagian, karna sebagian pilunya ia telan sendiri.. oh tidak!, sebagian pilunya ia rahasiakan dengan penciptanya.
"ekhem! everything is gonna be okay?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BAD BOY's AND BAD GIRL [LENGKAP!]
Novela Juvenil[LENGKAP!] bercerita tentang beberapa anak yang terlihat BAD. yang selalu bertengkar. Mereka Menyimpan berbagai Rahasia tentang pedih dan kerasnya dunia mereka sehingga mereka terlihat Seperti Pelajar berandalan. mereka sebenarnya tidak seBad yang...