Bertubi-tubi.

613 36 6
                                    

hari ini lomba cerdas cermat sepulau jawa, "Gue gak habis fikir kenapa bisa tiba-tiba gue ikut lomba cerdas cermat langsung se pulau jawa!" Ujar dallya pada dirinya.

Dallya menatap malas terhadap beberapa orang didepannya. bayangkan saja! mereka mau lomba cerdas cermat atau mau membuat buku di perpus!

"senia! kamu harus bisa juara 1 yah! Jangan memalukan sekolah dan nama mami yah! nih sekarang kamu baca buku-buku ini! ini pasti akan keluar! jadi kamu harus hapalkan yah!"

"tapi mih, seni kan udah belajar itu semaleman! lagian seni juga yakin seni bisa juara satu!"

Dallya terus melangkah melewati orang tersebut. "ck! Menang kalah udah biasa kali.. yang penting kebaikan ilmunya bisa diterapin di dunia bkn di hapalkan." ucap dallya sembari berjalan, suaranya yang terdengar sinis itu pun dibalas.

"heh kamu! kamu ikut lomba? mana mungkin! Anak sepetenteng kamu bisa ikut lomba! dari sekolah mana kamu? pasti dari sekolah yang ecek-ecek dan kehabisan murid pintar!" Sarkas ibu-ibu itu.

"saya ikut lomba untuk pengalaman, Menang itu hanya bonus kecilnya saja. lagi pula untuk apa banyak memamerkan keberhasil sedangkan banyak aib yang sibuk ditutupkan?" Ucap dallya dengan tenang dan kembali melangkah.

diruang perlombaan, Tidak ada yang boleh masuk dan memberi semangat hanya bisa melalui jendela. ruangan ini juga kedap suara jadi tidak ada yang bisa memberitahu jawaban kepada peserta.

Semua nampak tegang dan waswas kepada pertanyaan demi pertanyaan yang di lontarkan. sementara dallya dengan tenangnya ia terus membunyikan bel untuk sekolahnya.

Berkali kali menjawab tanpa terpeleset bahkan dia tidak memberi peluang kepada teman-temannya yang sedang bertaruh demi nama sekolahnya.

dallya bersama kedua temannya yang sama sama mewakilkan sekolahnya itu hanya tetap diam dan tenang, tak nampak raut wajah khawatir dan cemas, hanya ada tampang melongo dari kedua temannya.

bahkan mereka belum sempat memutar otak lalu bagaimana bisa dallya menjawabnya!

banyak yang mengira dallya mendapatkan kunci jawaban atau bocoran soal!

setelah pengumuman disampaikan banyak pihak yang melakukan intimidasi kepada panitia karna beranggapan ini adalah kebocoran soal dan kesalahan panitia. mereka meminta untuk lomba itu diulang.

"bapak-bapak ibu-ibu... saya menjamin seratus persen bahwa soal ini tidak sama sekali kami bocorkan. dan tidak sama sekali kebocoran. terbukti karna kami baru membuat soal ini 2 Minggu sebelum acara ini berlangsung dan dalam 2 minggu ini tidak ada yang boleh keluar masuk dan tidak ada yang boleh menggunakan ponselnya masing-masing dokumen soal ini juga bersifat sangat rahasia sehingga lebih terjamin pengamanannya." ucap salah satu panitia.

"Saya ga percaya! mana bisa belum ada 5 menit setelah soal dibacakan dan dia berhasil menjawabnya tanpa cela! bisa jadi kan juri mengirimkan kunci jawaban melalui website atau sebagainya!"

"iyaa! memangnya kalian disogok berapa juta sih untuk kunci jawaban itu?!"

"Kami tidak terima!"

"Kalian jangan sembarangan ngomong kalau kami disogok yah! menurut data yang dikirimkan kepela sekolahnya menyatakan bahwa siswi tersebut dari kalangan yang mohon maaf kurang mampu!" Ujar juri lainnya dengan hati-hati.

"miskin kok belagak!"

"gue belagak gimana?"batin dallya.

"pake jampi-jampinya neng!"

"sumpah mana mungkin anak miskin bisa pinter! beli buku aja pasti susah!"

"UDAH! CUKUP! BERHENTI! saya memang dari keluarga kurang mampu tapi itu bukan penghalang untuk saya menjadi bintang yang terang! saya akan buktikan kalau saya memang mampu. beri saya 10 jawabam dari pelajaran apa saja yang dilombakan hari ini.

THE BAD BOY's AND BAD GIRL [LENGKAP!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang