Jonathan Miko?

1.1K 45 5
                                    

"Ibu! Rian! Rini! Waaah kebetulan sekalii.. Ibu ngapain disini?" ujar dallya.

"Nak dallya, ibu sedang membeli bahan mentah buat dimasak sekalian ibu cari kerja" jawab ibu.

"Ibuu kenapa ga kerumah?" Tanya dallya.

"Ii..ibuu tidak mau merepotkan lagi.." ucap ibu.

"Rian? Rini? Kalian mau sekolah kan?" tanya dallya, dan dibalas anggukan.

"Yaudah ayok ikut kakak beli seragam tas buku pensil ." ajak dallya.

"Ta..tapii nak.." ucapnya terpotong oleh dallya.

"Ibuu kalau mau kerja besok ibu kerumah saya sehabis anterin rian dan rini sekolah.." Ucap dallya.

🌸🌸🌸
"Kaak?, Rini Boleh Milih sendiri gaa kak?" Tanya Rini

"Boleh banget, kebetulan aku kurang tau selera cwek hahah.." Ungkap dallya. "Kamu juga bisa kok pilih selera kamu riaan.. Disni kan lengkap tuh , sekalian kamu sama rini cocokin seragam, pilih sepatu , kerudung buat rini pokoknya sgla perlengkapan buat sekolah dehh pilihh yaah.. Aku pergi sama ibu dulu sebentar yaah.." ucap dallya.

"Makasih kaak.." , dibalas anggukan dallya.

"Mbak? Saya akan kembali lagi. Layani mereka! Hitung saja totalnya nanti saya bayar. Terimakasih." pinta dallya.

Dallya pun pergi bersama ibu.

"Mau kemana nak?" tanya ibu rianrini.

Dallya tak langsung menjawab.

Setelah berjalan ketempat yang dallya tuju dallya pun masuk.

"Mbak? Tolong bantu ibu ini cari stelan kerja." pintah dallya.

"Ibu, aku kedepan dulu yaah.." ucap dallya.

Dallya pergi ke toko cemilan.

Selesai dallya membeli cemilan dallya berjalan menuju toko tempat ibu belanja, dan..

bruk!
Ambyaarr sudah jajanan ditangan dallya.

"LO! LO BISA JALAN GA SIH!" Tanya Dallya. Dan mulai memungut cemilannya.

"Maa.. Maaaf.." dan dia pun memeluk dallya.

"Loo apaa-apaan sih! Sana ga! Gausah peluk-peluk!" Ucap dallya dan sedikit mendorong tubuh cowo tersebut menjauh, namun sayangnya cowo tersebut malah semakin mendekat.

"Bonyok gue bangkrutt.. Doi gue ninggalin gue dan jadian sama sahabat gue.. Gue bingung harus cerita kesiapa.. Seenggaknya lo gausah ngasianin gue cukup lo denger aja curahan hati gue.." lirih cowo tersebut.

"YAUDAH LEPAS! GUE BOGEM LO YA!" Bentak dallya dan mendorong keras hingga cowo tersebut hampir terjungkal.

Kini mereka sadar kalau mereka menjadi pusat perhatian. Dan si cowo menarik tangan dallya menjauh dari kerumunan orang.

"Ngapain sih lo narik-narik! Bisa lepas ga!" Ucap dallya.

"Gue.. Jonathan Miko , lo bisa panggil gue miko. Dan lo?" ucapnya sembari mengulur tangannya.

"Hm, dallya." tanpa membalas uluran tangannya

"Maaf gue meluk lo tadi, maaf gue jatuhin belanjaan lo, maaf gue.."

"Bacot! Udh ya gue mao pergi."

"Tolong.. Jangan tinggalin gue." lirihnya.

"Ini kartu nama gue, lo ribet." ucap dallya dan berlalu pergi begitu saja.

🌸🌸🌸
"Ayoo buu, ayo rini rian. Oiyaa ibu besok jangan lupa ketempat yang aku bilang yah.. Kalo gitu aku pamit duluan yah buu soalnya aku ada keperluan mendadak. Assalamualaikum" ujar dallya.

Dallya pun pergi dengan mengendarai kendaaraan kesayangannya.

Ngiikkk!!..
Dallya mengerem dadakan motornya.

"Lo gila!" Ucapnya

"Gue mau ngomong sebentar lly." ucap miko.

Dallya pun menjalankan kembali motornya, miko terus mengejar dan memanggilnya, hingga dallya melesat memarkirkan motor clasicnya kesebuah caffe.

Dallya duduk dan memesan makanan serta minuman, tak lama miko pun duduk dan melakukan hal yang sama.

"Lo denger! Jangan karna masalah lo yang sepele dan klise itu lo ngebahayain diri lo dan orang lain! Masih banyak orang yang punya masalah lebih berat daripada lo. Lo laki! Gaboleh lembek! Laki kudu kuat! Gue tau laki juga manusia tapi jangan bersikap ga gentle kayak tadi lo bego yah! Kalo lo ketemu sama orang lain lo mungkin udah abis di semburr sma kalimat pedes! Sekarang jelasin mslh lo gue ga punya waktu banyak buat lo!." ucap dallya, jangan salah dallya memang supel jika berbicara dengan orang yang buntu pikiran ketika tertimpa masalah, sikap dingin nan cueknya pun akan terbang ketika bertemu orang yang menurutnya harus dipedulikan.

THE BAD BOY's AND BAD GIRL [LENGKAP!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang