Lexdyl?

1.1K 51 1
                                    

"Lo denger! Jangan karna masalah lo yang sepele dan klise itu lo ngebahayain diri lo dan orang lain! Masih banyak orang yang punya masalah lebih berat daripada lo. Lo laki! Gaboleh lembek! Laki kudu kuat! Gue tau laki juga manusia tapi jangan bersikap ga gentle kayak tadi lo bego yah! Kalo lo ketemu sama orang lain lo mungkin udah abis di semburr sma kalimat pedes! Sekarang jelasin mslh lo gue ga punya waktu banyak buat lo!." ucap dallya, jangan salah dallya memang supel jika berbicara dengan orang yang buntu pikiran ketika tertimpa masalah, sikap dingin nan cueknya pun akan terbang ketika bertemu orang yang menurutnya harus dipedulikan.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

"Nah ibuu, ibu kerja di caffe abang saya, disini ibuu jadi kasir. Selamat bekerja buu.." ucap dallya. Dan dibalas anggukan ibu.

"Dan lo! Ikut gue!" sarkas dallya.

"Kemana?" jawab miko

Dallya tdk menghiraukan dan berlalu menaiki mobil sedan miliknya.

Miko pun mengikuti dallya.

Perjalanan yang harusnya tidak terlalu menghabiskan banyak waktu tetapi karna macet jadi menghabiskan banyak waktu. Sudah sekitar 2jam lebih perjalanan ini.

Setelah menanti lama akhirnya mereka tiba didepan Toko lexdyl.

Dallya pun memarkirkan mobilnya,
"Lo! Tunggu sini." ujar dallya.

Dallya pun masuk kedalam toko.
Bruk!
Lengan dallya ditabrak oleh seorang wanita , dan wanita tersebut hanya menunjukan smirknya.

"Dasar nenek lampir." Ucap dallya.

"Apa lo bilang!" Saut nya, dallya hanya menindikan bahunya acuh.

Tangannya mulai melayang menghampiri pipi dallya.

Plak!.
Eitss.. Bukan dallya yang tertampar tapi wanita tersebut yang tertampar. "Jangan pernah lo sentuh gue dengan tangan menjijikan lo!" ucap dallya dengan dingin dan bisa membuat siapapun bergindik ngeri.

"Heh kuman! Lo gatau yah gue siapa! Gue ini pacar manager disini! Pengusaha muda ! Dan toko ini sudah bercabang lebih dari 22 provinsi. Kuman kayak lo gabakal bisa beli barang yang ada disini! Mending lo out deh!" sarkasnya.

"Perkembangan yang pesat ,gak salah gue sama alex percayain ini sama lo bang." batin dallya.

Dallya pun menyelonong melewatinya tak menghiraukan apa yang ia ucapkan.

"Satpam! Usir dia satpam!" , satpam yang merasa terpanggil pun langsung berlari ke arah wanita tersebut.

Kini dallya sedang menjadi bahan tontonan.

Satpam pun memegang bahu dallya. "Maaf mbak, mbak dilarang masuk." Ucap salah satu satpam tersebut.

"Siapa lo ngelarang gue masuk kedalam toko gue sendiri? Dan apa hak lo turutin perintah dari nenek lampir tadi?!" balas dallya.

Yang lain hanya tertawa dan menuding dallya serta menyatakan bahwa dallya sudah tidak waras.

"Mbak sudah gilaa yah! Hahah.." ucap wanita itu, disertai gelak tawa dari salah satu satpam dan para pengunjung lainnya.

"CUKUP! Lo! Gue pecat!" ucap dallya.

Satpam yang terbilang lebih muda itu pun melongo.
"Anda bukan atasan saya nyonya.. Jadi maaf saya tak terima."

"Dyllanaa!" ucap seseorang dari arah belakang.
Baru saja dallya ingin kembali mengatakan sesuatu hal lagi menjadi terdiam dan tersenyum.

Serta yang lain pun menjadi terbingung-bingung.

"Lo udah besar dyll! Udah lama lo ga pernah nampakin diri disini!" ucapnya tak menghiraukan tatapan kepo sekitar.

"Heii abang manager! Lo kira gue tuyul apa! Oyaa gue minta itu satpam lo pecat deh, terus gue minta lo kasih tau sama nih nenek lampir yang bilang kalo dia pacar lo ini, tolong deh hampas jauh-jauh dari toko gue, enak aja dia bilang gue gembel gila ga waras segala macem!" ujar dallya.

Aprilio axander itu pun menatap dingin kearah satpam dan wanitanya itu.

"Perjodohan kita batal! Cewek ular!
Dan lo! Gue pecat." ucap lio dingin.

"Tapii yoo.. Lo ga bisa gitu dong.. Dia siapa sih yoo, dia pacar kamu? Dia itu yang ular yoo.."

"Pak, maafkan saya pak.. Saya mau kasih makan apa ke orang tua saya nanti pak.."

"Dia itu bos gue! Dia yang seharusnya dikenal sebagai pengusaha muda! Dia yang punya nih toko! Dia ownernya! Jangan pernah lo hina dia!" ucap lio.

"Lio.. Gue gak jadi pecat dia, Dan lo! Mulai sekarang lo jaga etika lo." Pinta dallya.

"Ayoo dyl kita keatas." Ajak lio.

"Tapi yoo.. Apa kata mama aku nanti.. Hiks.. Hiks.." tangisnya pecah.

"Lupakan saja.. Pak.. Bawa dia keluar dan jangan sampai dia masuk lagi." ucap lio

Lio dan dallya pun berjalan melewati kerumunan dan menaiki lift kelantai 10.

Dallya pun masuk keruangan pribadinya yang sudah lama tak ia masuki.

"Gila, ruangan gue bener-bener lo jaga. " , lio pun hanya tersenyum.

"Gue slalu minta ruangan ini untuk dirapihkan terus. Gimana kabar lo! Sejak kapan lo mau membuka identitas lo? " tanya lio.

"Waah, apa lo takut lio?"

"Hahah takut gue.." tawa lio.

"Gue hanya ngerasa sekarang sudah waktunya aja.. " ucap dallya.

"Gimana keadaan alex? Biasa nya lo slalu sama alex?" Tanyanya.

"Hmm.. Alex sudah pergi jauh yoo.." ucap dallya dengan senyum miringnya..

"Maksud lo? Lo jangan bercanda dyll.."

"Alex ketabrakan beberapa tahun yang lalu, makanya gue ga pernah ngehubungin lo lagi dan ga pernah dateng lagi kesini. Alex yang nyuruh gue kesini , seharusnya sih sejak lama, hanya saja gue baru buka suratnya. " Ujar dallya dan langsung melap air matanya.

"Maafin guee dyl, gue gataau.. Ga seharusnya begini dyll! Gue harusnya percaya sama berita-berita beberapa tahun lalu.." lirih lio.

"Yaudah lah gausah sedih, nanti alex malah ikutan sedih. Gue disini minta lo urusin temen gue dia butuh perkerjaan, kalo dia males lo bisa laporan ke gue. Oya lo hebat yo! Perkembangan yang begitu pesat!" Ucap dallya.

"Ini semua karna kalian dyl! Lo sama alex! Dan pastinya karna ridho illahi..
Semua keuntungan ini akan gue setor ke lo bos! Dan sebagian keuntungan tahun-tahun sebelumnya didonasikan sesuai dengan keinginan lo dan alex saat itu." Ucap lio.

"Hmm.. Terimakasih lio.. Kamu sangat dapat dipercaya.." lirih dallya.

THE BAD BOY's AND BAD GIRL [LENGKAP!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang