sudah hampir waktunya.

356 29 4
                                    

HAII PARA PEMBACA SETIAKU❤
Gimana nih keseharian kalian pas lagi pandemic gini? Tetep stay active kan?

Aku mau nawarin kalian gabung nih sama bisnis aku, kalo kalian lagi pengen cari kerjaan/kesibukan.

Tenang ajaa, kerjanya gampang kok!🤭
Syaratnya :
1. Usia min. 17th
2. Email aktif
3. WNI(Warga Negara Indonesia)/tinggal di indonesia

Mau kepoin tentang bisnis yang sedang aku rintis?
Chat aku yaa..

Whatsapp : 089637225556

HAPPY READING!🤓




















RAFFA POV

"dallya? Besok udah waktunya lho.." ucap raffa yang membuat suasana mencekam.

"sudah hampir waktunya, tapi gue masih belom bisa ilangin rasa tegang didiri gue raf! rel!" Ucap dallya

"lo pasti bisa!" ujar farel.

Handphone dallya bergetar dan dallya izin keluar untuk mengangkatnya.

Samar-samar gue denger dallya bilang dia ga takut dia cuma males, dan dallya semakin menjauh.

Setelah dallya semakin lama berbicara dengan penelpon tersebut, gue sama farel penasaran kok lama-lama makin bener-bener ga ada suara? Kemana dia?

"raff!! Motor dallya ga ada! Di pergi kemana coba!" ucap farel yang terlihat panik.

"serius lo! Coba telpon!"

"gue udah telpon trus dia ga angkat! Dia malah sms kalo dia lagi pengen nyelesain masalah dulu! Gue bilang aja sama siapa dia bales 'kalo gue sampe nanti malem ga balik jangan panik! Ini masalah kecil lo berdua gausah tegang! Gue titip keluarga gue dulu, gue janji gue pasti balik'
Gitu katanya! Terus gue bales 'lo dimana!' dia gabales lagi raff!" tutur farel.

"yaudah kita tunggu aja, gue yakin dallya itu ga bakal ingkar janji, kita berdoa aja jangan panik ya!"

Padahal gue juga panik, ga biasa nya dallya tersulut emosi sampe ga bilang kita mau pergi kemana.

Jam terus berputar tanpa menunggu kepastian dari dallya, kita termenung terus menunggu, bahkan rumah farel yang selalu rame jadi sepi dan seperti sangat mencekam.

Sudah 5 jam semenjak pesan terakhir dari dallya tapi dallya belum balik juga, belum pernah kami sepanik ini, karna biasanya sebesar apapun masalah dallya dallya selalu bilang 'tenang aja, sepele ini mah' bukan bilang 'gue titip keluarga gue' itu kalimat yang buat kami takut!

Gue sama farel sama-sam terbungkam menghadap keluar rumah dari balkon kamar farel selepas solat isya, kami termenung tanpa ada yang berani berucap.

Gue saksi dimana farel bisa serius dan tegang tidak seperti biasanya yang selalu terlihat ceria dan tak jelas.

Semakin lama kami diam semakin cepat jam dindin berdetak, detak jantung kami pun semakin tidak teratur.

Kemana pergi dallya!

"Rel! Kita gabisa diem aja disini! Kita laki! Kita sahabat dallya! Lo lacak motor dallya! Gue lacak dimana terakhir ponsel dallya aktif(terakhir kami nelpon 2jam yang lalu namun nomernya tidak aktif)."

Mulut kami pun terkunci, dan tak berucap kembali kami melakukan tugas masing-masing.

Hingga larut malam kami melacak dan akhirnya, "ponsel dallya terakhir aktif di daerah Cahaya jalan iyaa." ucap gue, tanpa banyak omong si farel langsung ambil kunci motor dan gue reflek mengikuti farel.

Baru kali ini gue liat farel panik dan sediem ini, hawa dingin yang dikeluarin farel membuat orang lain akan bergindik ngeri.

Dengan kecepatan diatas rata-rata farel membuat gue hampir terjongkang kebelakang.

THE BAD BOY's AND BAD GIRL [LENGKAP!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang