HAPPY BIRTHDAYS MY ANGEL!

664 34 1
                                    

Jangan Lupa Komen dan tanda Bintangnya temen-temen😊 Follow aku juga yah😍

oiyaa apakah disini ada anak pramuka?

Selamat Membaca🙆




Setelah acara berpelukan dan memberi ucapan "HAPPY BIRTHDAYS MY ANGEL" kepada dallya, dan setelah semua kado yang diberikan kepada dallya, akhirnya beberapa dari mereka pun pulang seperti rendra dkk, dan ibu rini dan rian.

dalam make wish yang ia ucapkan ia berharap "Semoga gue masih bisa bertemu di tahun depan, semoga segala ujian yang gue lalui cepat berlalu dan semoga selalu datang yang terbaik untuk gue, semoga gue selalu bisa bermanfaat bagi semuanya."

tahun yang ia lalui adalah tahun sulit dimana ia harus memutar otak untuk menemui jalan yang bisa memberinya petunjuk, entah berapa banyak lagi rahasia hidup dallya, entah apa yang terjadi kedepannya, ia hanya bisa berdoa dan berusaha karna ia yakin semua bisa ia gapai dengan mudah dengan pedoman hidupnya , ridho ilahi dan ridho mamanya.

                         〰〰〰〰〰

Hari ini dallya sudah diperbolehkan pulang dan sekarang ia sedang dikantor nya.

eits, jangan heran kenapa dia bisa dikantor.

belum genap 2 jam dirumah, dallya sudah ingin pergi lagi, memang dasar dallya keras kepala.

berbeda dari pertama kini tampak semuanya lebih ramah, seolah-olah yang kemarin meremehkan dallya kini menjadi baik sekejap, tapi dallya tidak ambil pusing.

"lo tuh keras kepala banget yah dyl dari dlu!" ucap lio.

"gue kuat bang, lo ga perlu khawatir."

"dasarr yah, klo ada alex pasti lo udah dibawelin hahaha.. gue jadi kangen alex! temenin gue yuk ke makamnya alex!"

"yaudah ayo sekarang aja."

-skip-

"haii alex? tebak gue dateng ama siapa?!" Ujar dallya.

"huft! pasti lo tau deh soalnya orangnya ada dibelakang gue! lo liat kan dia dari tadi tuh gimana? komoknya itu lho! ah sayang banget lo gabisa ikut ketawa bareng pas liat komok sedih dari bang lio..." pletak!
dallya memegang keningnya yang dijitak.

"ih! tuh liat lex! dia pengen nangis aja msih bisa nampol gue lex! omelin lex huhuu.."

"lex? bang lio sombong yah! masa dia ga ngomong-ngomong dari tadi. padahal dia pernah bilang ke gue katanya jangan nangis dyl! kalo lo nangis pasti alex sedih! eh dia malah yang sekarang kek cwo lemah klo dia nangis lo jangan sedih yah! kan dia doang yang nangis bukan gue! heheh!"

pletak! "ih lo sembarangan jitak gue mulu bang! gue bales lo ye!"

lio tak membalas omongan dallya, "haii alex! sorry yah sekian lama gue baru kesini! huft! gimana sih lo masa lo pergi duluan! katanya lo mao nikah sama nih cewek aneh, terus punya 4 anak kembar terus mau keliling dunia bareng keluarga! hahah! lo mah boong mulu sih! lo bilang lo mao liat perkembangan usaha lo sama dylana setiap saat! tpi nyatanya apa? lo tuh yah! lo orang pertama yang buat gue percaya sama bakat gue padahal lo sama gue beda umur! lo itu bocah kecil yang gayanya tua masa bocah smp nasehatin anak sma yang hits kek gue dulu! tapi karna lo gue bisa ngerasa idup gue penuh tantangan! lo yang buat gue bangkit saat orang tua gue pergi dan keluarga gue campakin gue! Semoga lo tenang disana! allah lebih sayang sama lo! Semoga lo ketemu sama orang tua gue yah!" Ujar lio dengan lirih menahan isak tangisnya.

"bang! jangan kayak gini! gue ga kuat!" ucap dallya memasang muka selirih mungkin.

"maaf yah dyl, gue gabisa nahan kesedihan gue. lo harus kuat yah."

dan dallya tertawa terbahak-bahak, "gue ga kuat sumpah liat komok lu yang melas ini.." ucapnya.

"lo pulang jalan kaki dyl."

"lo cari lowongan kerja besok yah bang."

"sehh lo mah sadis beneran dyl! tega lo yah hahahah.."

akhirnya mereka berpamitan kepada tanah tempat alex dimakamkan selanjutnya ia pergi kembali ke kantor.

sementara itu di mobil.
"bang, pas gue balik dan nunjukin bahwa gue owners di perusahaan itu perasaan lo gimana?" tanya dallya.

"gue seneng lah! akhirnya gue bisa ngasih unjuk bos gue yang sebenarnya. dan gue bisa bagi keluh kesah gue yang selama ini jadi keluh kesah gue doang.."

"Apa semua perusahaan cabang udah tau siapa gue?"

"belom, gue msih ngelarang smua karyawan ngeberitain ini semua. tapi klo lo siap silahkan"

"jangan, gue mau mantau dulu bang."

"oiyaa ambil dompet gue tuh didalemnya ada 3 kartu atm, dan itu punya lo seperti yang gue bilang, setelah sebagian gue kasih untuk menyumbang sebagian nya lagi gue kembangin dan buat gaji serta sisanya itu keuntungan lo. dan tiap harinya setiap keuntungan aku disalurkan di atm itu. itu hak lo, jangan nolak. gue yakin lo bakal perlu itu." ujar bang lio.

"gue gatau bang mau ngucapin makasih kayak gimana, selama ini lo berjuang sendirian, kalo gue ga kerumah alex waktu itu mungkin gue ga bakal inget kalo gue punya perusahaan yang sedang lo kembangin."

"lo tralu berlebihan dyl! gue ini bales budi, tanpa lo dan alex gue ga mungkin jadi kayak gini."
.
.
"tapi waktu itu duitnya gue pake dyl buat beli rumah yang sekarang gue tempatin."

"yaelaah, gapapa kali bang! anggep aja itu bonus karna kerja keras lo."
.
.
.
"anterin gue cari rumah bang buat keluarga gue."

"gue punya saran rumah buat lo ita liat dulu yah."

"okee"

setelah melihat lihat beberapa rumah dan dallya merasa tidak begitu tertarik, kini di dalam mobil sudah ada rendra setelah beberapa waktu lalu dallya mengirim pesan kepada rendra dan langsung menghampiri rumah rendra.

rendra menunjukan rumah yang sempat ia kasih saran ke dallya.

Kini sudah tiba didepan pagar rumah tersebut.

jarak antara pagar dan rumah bisa dikatakan lumayan sekitar 12meter disebelah kiri nampak sebuah lahan kosong dengan ada 2 pohon mangga dan rambutan.

baru saja melihat itu dallya sudah tersenyum.

setelah memarkirkan mobil dallya pun turun untuk mengelilingi rumah dengan penjual rumah ini.

dari luar nampak rumah ini dengan cat pudar namun cukup menarik, sebelah kanan ada lahan parkir indoor dan sebelahnya ada sedikit jalan untuk menuju halaman belakang.

rumah ini terdapat semacam lobby jadi kalo mau masuk rumah harus menaiki tangga.

ketika memasuki rumah, sudah nampak ruang tamu yang di sekat dengan kamar utama, ada 3 anak tangga untuk ruangam keluarga, dan ruang yang sebelumnya dipakai untuk beribadah berjamaah, ada dapur yang luasnya seperti kamar kostnya, ada ruang makan dan kamar mandi, serta di samping dapur ada sebuah pintu yang menghubungkan ke halaman belakang, dihalaman belakang juga cukup luas.

kini dallya menuju lantai dua, dimana ada 3 kamar 2 disebelah kiri dan 1 disebelah kanan. di sebelah kanan sendiri disamping kamar terdapat ruangan yang katanya dulu adalah ruang bermain, di sela antara 2 kamar disebelah kiri adalah ruang untuk mencocokan pakaian atau sekedar untuk berkaca karna dulunya terdapat kaca penuh di sana.

dan kini terakhir dilantai 3, nampak seperti ruangan atap, disini benar-benar plong dan nampak seperti rumah pohon padahal dari luar nampak hanya seperti rumah biasa. disini ada balkon panjang untuk melihat bintang pada malam hari, menunggu fajar dan mengindahkan senja.

dallya pun keluar dan beralih ke ruangan parkir yang tadi hanya ia lihat dari depan.

dibawah nampak memang seperti tempat parkir, keatas terdapat tempat yang dulunya gudang, dan diatas seperti rooftop mini.

"this is amazing." itulah yang dallya ucapkan. (hebat juga rumah halu karya author wkwk:v)

dallya sudah ada semua angan untuk tempat ini, setelah mensetujui setiap pembayaran dallya langsung membayar saat itu juga.

"gimana ly?" tanya rendra.

"ini rumah cocok banget sama harganya. keren ndra, yakan bang? woahh sangat."

THE BAD BOY's AND BAD GIRL [LENGKAP!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang