Doyan Makan?

1K 42 3
                                    

"Dallya? Gue srius kerja disini? Gue diterima? Tanpa bikin cv? Srius?! Ini tuh yang punya pengusaha muda terkenal! Lo punya kenalan orang dalem?" Ratusan kebawelan miko yang terus terdengar hingga hari ini.

"Bawel lo! Kalo ga mao kerja disini, sanah gih pulang!"

Miko hanya terkekeh dan memanyunkan bibirnya.

🌌🌌🌌

"Ly.. Lili bangunnnn.."

"Apaa sih maah.. Lily ngantuk ah.. Ihh palejaaa sonoo ihh jangan disamping kakak" Ucap Dallya.

Fahreza pun tetap melakukan aksinya mengganggu kakanya.

"Tuhh fahreza aja yang masih kecil tau bangun pagi!" Ucapnya.

"Iyaa 15menit lagi mahh.." Dallya pun memeluk adik kecilnya, Fahreza tidak menangis ia hanya mengemut lengan dallya.

"Ihh geli palejoyy.. " dallya bangkit dan mengendong fahreza, terus menciuminya dan meledek adiknya itu.

"Udah! Udah sinii adeknya! Dia tuh perlu mom Mandiin! Mommy gamau fahreza kayak kakanya yang males mandi!" Ucap Fellya dan merentangkan tangan untuk mengendong fahreza.

"No! No mom, Fahrezaa mandinya nanti aja kalo lily udh berangkat sekolah.."
.
.
.
"Ehh, kok baju lily basah sih.." dallya pun melirik ke pantat fahrezaa.
"IHH! FAHREZAA NGOMPOL MOM! DASAR YAAH ADIK NAKAAALL" Sambung dallya dan langsung mencubit gemass pipi fahrezaa, fahreza hanya diam dan jangan tanya mommy nya itu pasti sudah tertawa kencang.

🌌🌌🌌🌌
Beberapa bulan kemudian, hari-hari dallya berjalan normal-normal saja.
Bahkan sekarang dallya sudah berada di kost²an yang sengaja ia sewa untuk dia lebih fokus tentang karier, pendidikan dan urusan lainnya.

Belum setahun bersekolah disekolah barunya, dallya sudah mendapatkan beasiswa bebas spp sampai lulus.

Kini yang dallya pikirkan hanyalah keluarganya, bagaimana ia bisa mempertahankan keluarganya agar tidak menyusahkan orang lain, dallya tidak mau kalau keluarganya kesusahan dan menderita.

Kini dallya sudah berada di kostnya. Yang sederhana hanya terdapat 3 bagian : Ruang depan, Kamar tak berpintu, dan kamar mandi.

Sangat sederhana, tapi inilah yang ia mau. Didalam ruang depan ia jadikan sebagai kamar pertama yang berisikan kasur , lemari , meja , dan beberapa hiasan agar lebih terlihat menarik. Kamar yang memang seharusnya menjadi kamar itupun juga terdapat kasur panjang dari ujung ke ujung, sewaktu-waktu ada yang menginap kasur inilah yang menampung mereka. Dallya pun menggunakan akalnya untuk membangun kasur diatas menggunakan peralatan sederhana, dallya terlihat mahir waktu mengerjakannya yah walaupun memerlukan Banyak proses tapi dallya bisa mengatasinya sendiri. Di kamar ini dia buatkan tempat untuk meletakan barang.

Jadilah rumah sederhana tapi terlihat mewah jika dimasuki.

Dallya yang terlihat senang berkutik pada laptopnya pun mendesah kesal, bagaimana tidak! Saat ia sedang mengecek data untuk rapatnya besok lampu mati! Didepan hujan sangat deras. Lagi-lagi dallya merutuki sifatnya yang suka begadang. Untung saja dallya sudah rapi memasak cumi dan teri kacang makanan favoritnya itu! Ditambah lagi bolu kukus yang ia buat sengaja untuk cemilan bersama kerjaannya itu, dan beberapa cemilan yang ada dikulkasnya, ditambah lagi coklat panas disampingnya.

"Huftt!! Dengan kegelapan ini gue ngecek data perusahaan! Bedebaaaahh! Tapi mau gimana lagi! Ini harus ku selesaikan demi masa depan! Semangaatt!!!"

Dallya berusaha menyemangati dirinya. Dallya pun memakan nasi dengan cumi serta teri kacang buatannya dengan lahap.

Sedikit demi sedikit ia sruput coklat panas seusai memakan masakannya.

"SELESAI!" , akhirnya ia pun selesai dengan tugas-tugasnya.

Ia pun beranjak dari posisinya ke atas kasur. Mengambil benda pipihnya dan memainkannya, membuka segala macam aplikasi yang ada di benda pipih tersebut. Sembari memakan bolu dan beberapa cemilan lainnya.

"Gue makan mulu yah!" , ucapnya pada dirinya sendiri.

Selepas itu dia pun tertidur.

THE BAD BOY's AND BAD GIRL [LENGKAP!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang