Jungkook terus menerus berlari mencari keberadaan istrinya saat ini. Sungguh! Jungkook benar-benar dibuat gila karna nayeon! Sesaat saja ia tidak bersama nayeon, rasa-rasanya seperti jiwanya hilang.
"Kemana dirimu sayang..." lirih jungkook yang terduduk di salah satu dinding gedung itu.
"Jungkook-ah" lirih seseorang
Jungkook sangat menaruh harapannya , jika yang memanggil namanya kini adalah Nayeon, istrinya.
Ia menoleh, lagi-lagi ia diberi tau apa itu pahitnya dunia, saat kita mengharapkan sesuatu, pasti sesuatu yang lain yang kita dapatkan.
"Mau apa lagi kau?Jennie?" tanya jungkook yang lagi tidak bersemangat
Jennie menatap jungkook sendu, entah tatapan yang ia rindukan saat ini. Tidak peduli bagaimana raut wajah jungkook. Karna saat ini jennie merindukan seorang 'Jeon Jungkook'
"Istrimu marah?" tanya jennie
"Cih, tidak usah bertanya! Bagaimana jika kau ada di posisinya sekarang ini?kau akan marah kan?" jawab jungkook yang terdengar ketus
"J-jika aku menjadi istrimu, aku akan menanyakan baik-baik, siapa aku dan-" jennie
"Dia sudah menanyakan siapa dirimu jennie, dan kau tau? Pernyataan salahmu yang membuat istri tercintaku merasakan apa itu sakit hati. Ternyata tuhan begitu baik padaku, ia menunjukan bahkan kau bukanlah yeoja yang tepat untukku" jungkook
"Karna kau tau? Bahkan istriku jauh lebih baik daripada dirimu, Kim Jennie" Jungkook yang berdiri dan meninggalkan jennie sendiri disana(lagi)
"Kau yakin? Rasa cintamu hilang untukku?cih, akan ku buat kau kembali padaku apapun yang terjadi dan bagaimanapun caranya." monolog Jennie.
*******
Nayeon terus terdiam, dia menangis tapi bukan fisiknya, melainkan dalam tubuhnya sekujur tubuhnya menangis dalam diam.
Daniel yang berjalan membawa teh hangat dari arah dapur nayeon pun lagi-kagi menenangkan yeoja yang saat ini ada didepannya.
"Kau cemburu pada suamimu?" daniel
"Tidak" jawab nayeon yang menunjukan senyuman renyahnya.
"Lalu, apa yang membuatmu begitu bersedih seperti ini? Kau bahkan belum mendengarkan penjelasannya" Daniel
"Penjelasan katamu? Dengan melihat ia yang tidak menolak pelukan yeoja asing itu, sudah cukup bagiku Kang Daniel" jawab nayeon ketus
"Yak! Aku hanya menyarankan padamu, kenapa kau jadi ketus padaku Im Nayeon? Ah bukan! Jeon Nayeon" Daniel
Nayeon hanya bisa memalingkan wajahnya dari daniel saat ini. Nama didepannya saat ini secara tidak langsung membela jungkook bukan?
Nayeon meminum teh hangat yang daniel buat, setidaknya ia sedikit tenang dengan teh buatan daniel ini. Nayeon tak habis pikir, bagaimana jika benar? Jika jungkook tidak menganggap semua ini? Setelah apa yang sudah mereka lakukan.
"Aku pamit, jaga dirimu haik-baik dan ingat! Jangan coba-coba bunuh diri karna seorang namja!" daniel mengancam nayek. dan akhirnya melenggang pergi dari kediaman nayeon saat itu juga.
Bahkan danielpun membela suami seperti nya, dasar para namja- Nayeon
********
Nayeon yang kini tidur menghadap samping ini terus aja memikirkan sikap suaminya. Mungkin kejadian itu hanya beberapa menit, tapi rasa sakit yang nayeon rasakan bahkan lebih dari hitungan menit.
'Aku Jeon Jungkook, meminta ketersediaanmu Im Nayeon untuk menjadi istriku, temanku, serta ibu dari anak-anakku kelak. Aku tak pandai berbicara manis, tapi aku akan berusaha menjadi lebih baik kedepannya, bersamamu'
"Cih, berusaha lebih baik katamu? Kau bahkan menjadi buruk saat ini jungkook-ah" monolog nayeon
'Jangan lepaskan pelukanku nayeon-ah'
"Kau bilang jangan lepaskan pelukanmu?bahkan kau sendiri tidak melepaskan pelukan yeoja itu! Bagaimana bisa aku tetap berusaha seperti tidak terjadi apapun?kau gila Jeon Jungkook! AKU MEMBENCIMU!" Nayeon yang lagi-lagi terbayang dengan ucapan manis yang pernah jungkook ucapkan padanya.
"Ya! Aku gila, kau benar! Aku gila karenamu Jeon Nayeon" ucap seseorang yang kini berada di ambang pintu kamar mereka.
"Kau?masih berani untuk menginjakkan kakimu dirumah appaku rupanya" ucap nayeon
"Mianhae nayeon-ah" jungkook
Nayeon berdecik meremehkan,"kau tau Jeon? Kata itu, kata yang bisa menjadi senjatamu melawan rasa kesalku, KATA KATA MAAFMU YANG SANGAT TIDAK ASING DITELINGAKU! AKU BENCI! KAU HANYA BISA MEMINTA MAAF, DAN KAU MENGULANGI KESALAHANMI TERUS-MENERUS!"Sarkas nayeon yang kini tidak terkendali
"Bahkan aku diam saat yeoja itu memelukmu! Aku masih diam kau menyebut namanya dan kau tau? Lagi-lagi aku diam saat kau tidak mengelak saat yeoja itu mengaku tunanganmu Jeon!" sarakas nayeon
Nayeon yang berusaha sangat keras untuk tidak mengeluarkan air matanya, namun sia-sia cairan berlian yang kini sudah tidak nyaman berada di mata nayeon kini jatuh ke pelupuk pipi nayeon.
Runtuh sudah pertahanan jungkook saat ini. Ia berjalan dan hendak memeluk nayeon , namun beberapa langkah sebelum ia mendekat pada istrinya , bantal yang tadinya ada di ranjang kini terlemparkan ke dada bidang jungkook.
"Jangan berani kau mengambil satu langkah lagi! Atau aku, akan benar-benar pergi darimu!" nayeon
"Mianhae nayeon-ah, sebagai suamimu aku tidak bisa diam begitu saja melihatmu menangis" jawab jungkook tak kalah lantang.
"Cih! Suamiku kau bilang? Lalu sebagai tunangan yeoja itu kau tidak bisa diam juga? Saat yeoja itu menangis? Iya?!" nayeon
Nayeon menggeleng tidak percaya dengan apa yang suaminya kini ucapkan. Semua kata yang keluar dari mulut itu, terasa sangat menyakitkan untuk didengar.
"Bisakah aku tetap mempercayai semua ucapanmu? Setelah apa yang kau lakukan kepadaku?" nayeon
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL DOCTOR WAS MY WIFE.( NAYKOOK )|COMPLETE|
Fanfiction[COMPLETED] Dokter muda dan berbakat Im Nayeon yang dijodohkan oleh keluarganya dengan seorang pengusaha besar yang dulunya adalah memberi dari boyband terkenal BTS. Jeon Jungkook, jungkook yang menginginkan kehidupan layaknya suami-istri pada umumn...