Namja dengan setelan jas berwarna abu-abu itu kini sibuk memainkan bolpoin yang sedang ia pegang, bukannya membaca berkas yang sangat menumpuk beberapa hari terakhir ini, ia lebih memilih untuk menghabiskan waktunya untuk merenung.
"Tae, kau tau?project itu akan dimulai minggu depan dan kau?lihatlah sikap mu yang tidak seprofesional dulu" geram hyungnya, baekhyun.
"Apa ini semua karna istrimu yang memutuskan untuk berhenti membantumu dalam pekerjaan mu ini?astaga! Aku sudah mencarikan sekertaris baru untukmu!" lanjut baekhyun.
Taehyung hanya bisa menangkap gelombang suara hyungnya itu, tapi tidak bisa mencerna apa yang hyungnya katakan padanya. Karna pikirannya kini penuh dengan istrinya, juga taerin putrinya.
"Aku tidak mau tau, besok berkas itu harus selesai! Jika tidak, kau akan mengganti semua kerugian saham yang bekerja sama dengan perusahaan ini" ucap baekhyun melemparkan berkas itu tepat di dada taehyung dan mengambil langkah seribunya untuk keluar dari ruangan kerja adiknya itu.
Mungkin kau benar nay , aku harus menghabiskan waktuku bersama taerin- taehyung
*******
"Eomma! Aku akan pergi ketempat appa,nde?" tanya sian bersemangat bertemu dengan appanya.
Ya memang jungkook tidak pulang tiga hari terakhir karna pekerjaannya yang sangat mendadak itu, akhirnya mau tidak mau nayeon menerima bahwa ia akan dipeluk guling selama tiga malam lamanya.
"Kau harus baik disana ,jangan mengganggu pekerjaan appamu, arrajji?" nayeon
"Arraseoyeo eomma-nim~" jawab sian dengan nada yang bernada dan membungkukan badannya 45 derajat.
Andai aku bisa menemui appaku seperti sian, aku rasa aku akan sangat bahagia- taerin
"Tae?bisakah kau membantu eomma mengambilkan garam?" tanya yerin
Nayeon yang sadar akan permintaan yerin itu akhirnya berjalan cepat menuju tempat bumbu dan mengambil garam lalu memberikannya ke yerin.
"Gomawo nayeon-ah" jawab yerin ramah dan tersenyum pada nayeon, lalu melanjutkan kegiatannya dengan masakannya itu.
Yaa saat ia berhenti bekerja, dan taerin lebih nyaman tinggal di penthouse jungkook, dengan persetujuan nayeon juga jungkook, dia anggota keluarga Kim mengungsi ke tempat itu.
Nayeon bersandar di minibar dapurnya dengan dagunya yang ditopang tangan indahnya itu, menatap gadis bermarga Kim dengan lembutnya. Saat ia menatap gadis itu, tidak lama air yang seharusnya tidak keluar itu akhirnya mengalir bebas di pipi taerin.
Nayeon langsung berdiri dan memeluk taerin, lalu menanyakan pada gadis itu, apa yang sebenernya terjadi padanya.
"Ommo! Tae-ah, wae uryeowo?uljima" nayeon
Taerin hanya bisa menggeleng dengan airmata yang terus mengalir di pipi nya kini.
Yerin yang menyadari itu pun langsung menyudahi kegiatannya dan ikut memeluk putrinya itu, putri kesayangannya.
"Ada apa sayang?kenapa kau menangis?" tanya yerin tak kalah lembut pada taerin.
"Ani eomma, nan gwenchana" jawab taerin dengan gelengan dan isakan yang sangat ia sembunyikan.
"Ada apa?tidak mungkin kau tidak apa-apa tapi airmatamu jatuh bukan?" tanya nayeon
Taerin menyerah, eomma-eommanya ini memang ahli dalam hal berbohong. Taerin sadar ia tidak bisa terus menerus menyembunyikan apa yang ia ingin sampaikan ini.
Taerin melirik kearah lift dimana sian meminta izin menemui appanya tadi, lalu kembali memeluk yerin.
"Eomma, apa salah tae pada appa?hiks kenapa appa, kenapa tae appa sangat membenci taerin?" ucap gadis itu dengan isakan tangisnya kini.
Mata yerin membulat, mengetahui perasaan putrinya saat ini. Jujur ini pertama kalinya bagi yerin, mendengar keluhan putri semata wayangnya itu.
"Apa maksudmu?" tanya nayeon lembut
"Sian, aku selalu iri padanya.Dia selalu memiliki segalanya, ia memiliki kebahagiaannya yang utuh, nayeon eomma jungkook appa, sian memiliki semuanya" ucap taerin tidak senang.
"Lalu tae? Tae hanya memiliki nayeon eomma juga yerin eomma, tae ingin berbicara tentang sekolah pada appa, tae ingin mendengar pujian appa, tae ingin appa memeluk tae saat tae menangis, tae ingin-" ucapnya terpotong saat ia memikirkan bahwa semua yang keluar dari mulutnya itu hanyalah angan-angan belaka.
"Lupakan saja, tae lelah. Tae ingin beristirahat, jangan bangun kan tae untuk makan malam" ucapnya sendu dan berjalan menuju kamarnya dan menutup pintunya.
Kini taerin yang menangis di pelukan nayeon, nayeon yang terus berusaha menenangkan itupun kembali terkejut dengan apa yang yerin katakan.
"Aku memang tidak pantas menjadi seorang ibu nay, tidak pantas" lirihnya.
*******
"Matamu terbuka sekarang?kim taehyung?" tanya namja itu sedikit angkuh.
"Aku sangat tidak dalam mood untuk berbasa-basi denganmu Jeon, cepat katakan. Dimana anak juga istriku" cegat taehyung tak kalah tegas.
Jungkook menutup berkasnya dan berdiri, dengan sedikit melonggarkan dasi nya ia berjalan kearah namja bermarga kim itu.
"Maaf saja, jika niatmu untuk menyakiti mereka, aku yakin istriku juga tidak akan memberiku izin untuk mengatakan dimana mereka berdua tuan Kim" jungkook
"Aku ingin memperbaiki semuanya, sungguh! Aku sadar, selama ini aku salah pada mereka berdua. Aku sadar tidak seharusnya aku mementingkan pekerjaanku dibandingkan keluarga kecilku" taehyung
"Bantu aku Jeon, bantu aku memperbaiki semuanya" taehyung
"Seharusnya kau mengatakan itu lebih awal , taehyung ahjussi" ucap Jeon Muda dari arah pintu ruangan jungkook.
"Jeon sian" jungkook
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL DOCTOR WAS MY WIFE.( NAYKOOK )|COMPLETE|
Fanfiction[COMPLETED] Dokter muda dan berbakat Im Nayeon yang dijodohkan oleh keluarganya dengan seorang pengusaha besar yang dulunya adalah memberi dari boyband terkenal BTS. Jeon Jungkook, jungkook yang menginginkan kehidupan layaknya suami-istri pada umumn...