"Akh, Jeon itu benar-benar haus akan nafsu" lenguh nayeon keluar dari kamar mandi setelah membersihkan dirinya.
Ya dia Jeon Jungkook, dia menyerangnya langsung begitu mereka masuk kekamar nayeon. Nayeon bahkan sudah tidak bisa bergerak dalam permainan jungkook, jungkook lah yang paling berperan dalam semua hal yang terjadi pada mereka tadi malam.
Nayeon berjalan kearah kamar anaknya, Sian, dilihatnya ranjang yang sama berantakan nya dengan kamarnya itu. Lagi-lagi nayeon menggeleng dan menutup kembali pintu kamar anaknya.
"Bukankah sedikit tidak adil jika semua yang ada pada Sian adalah salinan dari appanya? Astaga! Dua jeon itu, benar-benar." ucap nayeon berjalan menuju dapur dan ia melihat sepucuk pesan di depan pintu kulkas itu.
'Eomma, aku berangkat. Aku akan tekat jika menunggu eomma juga appa bangun, jika boleh bisa bawakan bekalku?hanya ada sepasang roti dan ini untuk sarapanku, Jangan biarkan anak tampanmu ini kelaparan eomma~
Saranghae''"Huh, aku memulai hariku dengan sangat berat rupanya" nayeon
Nayeon berjalan dan memulai kegiatan dapurnya, tak lupa ia membuat makanan untuk anaknya nanti. Nayeon sangat lihai dalam memegang pisau, tapi juga sangat ceroboh dalam memasak. Kadang ia lupa mematikan kompor juga lupa bahwa ia sedang menggoreng sesuatu.
'Pabbo! Kau tau ini bisa membakar rumah
'Eomma jebbal, ingatlah sesuatu walau hanya satu!'
'Dimana sarapanku pagi ini?haera sudah berangkat bersama Sian?'
Yaa kini pertanyaan dan ungkapan dari jinyoung oppanya dan haera sangatlah berkenan untuknya. Bukan hal yang mudah ia melupakan semua jasa baik oppa nya pada dirinya, juga semua yang telah keluarga Park berikan padanya juga Sian.
Ting tong!
"Siapa tamu yang tidak mengetahui jam bertamu, astaga!" nayeon menggerutu dan segera mematikan kompor yang sedang memanaskan sesuatu itu dan berlari kecil menuju pintu apartemennya.
"Kau kenapa pindah tak mengatakan apapun padaku-" youngmin
"Sudah kuduga itu dirimu, karna kuyakin, tak ada tamu yang tidak lebih sopan darimu. Kau seharusnya menyapaku pabbo! Bukan memarahiku" kesal nayeon dengan adiknya yang langsung memarahinya begitu ia membuka pintu apartementnya.
"Mempunyai noona sepertimu adalah cobaan berat bagiku ,arrayo?haish jinjja" kesal youngmin
"Aku hanya akan mengambil bekal keponakanku, karna tadi aku bertemu dengannya di halte bus. Kau jatuh miskin setelah meninggalkan brengsek itu?" youngmin
"Jaga perkataanmu Im, tidak aku hanya belum sempat mengambil hartaku dirumahmu!" kesal nayeon
Nayeon berjalan menuju dapur dan membawa bekal yang sudah ia sipakna untuk anaknya itu pada adiknya. Tepat saat nayeon telah memberikannya suara pintu terbuka, bukan. Bukan pintu depan karna itu sudah terbuka yaa benar, itu pintu kamarnya.
"Kau bersama seseorang?siapa?kau tidak memberitahu-" youngmin
"Pergilah! Dan bawakan bekal keponakanmu itu, aku sibuk!" ucap nayeon bergegas menutup pintunya.
"Nayeon-ah, kau berbicara dengan siapa?" tanya jungkook yang masih setengah sadar.
"Adikku" jawabnya pada jungkook
Jika dia tau kau disini, kupastikan kau akan berhenti bernafas jeon- nayeon
Youngmin?-jungkook
******
"Oppa! Apa hari ini eomma ada dirumah?bisakah aku berkunjung?" tanya haera pada Sian kini
"Tentu saja, tapi oppa tidak bisa mengantarmu karna aakan ada jam tambahan tak apa bukan?" tanya Sian pada haera
"Aniyo! Bagaimana bisa?bahkan aku tidak tau dimana rumah baru oppa juga eomma, dan jika aku berangkat kesana sendiri-" haera
"Aku akan mengantarmu" ucap seseorang dari balik badan haera
"Mirae?kau tau dimana rumah sian oppa?" haera
Mirae mengangguk sempurna dan menunjukan senyumnya kini.
"Aku sudah berkunjung. Dan hari ini aku ada les didekat sana, jika unnie tidak keberatan aku bisa mengantar unnie" jelas Mirae penuh keyakinan"Ani, mirae-ah, kau akan lelah nanti. Oppa bisa mengantarnya, gwenchana" Sian
"Ani oppa, nan gwenchana-yo, eotte?" Mirae
"Call!" Haera
*******
"Nayeon-ah, bolehkah aku tetap tinggal disini?" tanya jungkook pada nayeon yang sedang membenarkan dasi suaminya itu.
"Dan terus membuatku kewalahan dengan permainan malammu?tidak terimakasih" jawab nayeon menyudahi kegiatannya dan berjalan kearah ruang tengah dan menyalakan TV
"Aku hanya merindukan tubuhmu sayang, kau tau?aku menjaga asetku hanya untukmu. Percayalah" jungkook
"Bisakah kita membicarakan sesuatu yang tidak berbau sensual?" nayeon
"Kau yang memulainya" jungkook
Nayeon berusaha untuk tidak mentympah serapahi suaminya kini, oh tuhan! Bisakah jungkook tidak cerewet sekarang ini, dulu jungkook tidak seperti ini , ayolah!
"Kapan kau akan memberitahu Sian bahwa aku appanya?" tanya jungkook pada nayeon
"Aku tidak akan memberitahunya, kau yang akan memberitahunya" jelas nayeon pada jungkook
"Kau gila?" jungkook
"Katakan saja aku gila, maka kau pasti lebih gila benar bukan?sayang?" nayeon
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL DOCTOR WAS MY WIFE.( NAYKOOK )|COMPLETE|
Fanfiction[COMPLETED] Dokter muda dan berbakat Im Nayeon yang dijodohkan oleh keluarganya dengan seorang pengusaha besar yang dulunya adalah memberi dari boyband terkenal BTS. Jeon Jungkook, jungkook yang menginginkan kehidupan layaknya suami-istri pada umumn...