53. Dinner

2.1K 192 12
                                    









Sian berjalan menuju kamar eommanya dan membukanya tanpa mengetuknya, eommanya ada disana, tidak sendiri bersama appanya, Jinyoung

"Sian?kenapa tidak mengetuk pintu?" tanya nayeon kaget dengan kehadiran sian

"Apakah aku menganggu kalian?aku rasa tidak ,karna baju kalian masih terpasang sempurna" jawab Sian

"Yak! Kau tidak sopan sekali, siapa yang mengajarimu?! Appa tidak pernah mengajarimu untuk-" Jinyoung

"Appa memang tidak pernah mengajariku apapun, begitu juga eomma. Kalian memakai alasan bahwa anak sulung harus bisa sendiri agar dapat dipercaya." jelas Sian tanpa ada penyesalan di setiap kalimatnya.

"Jeon Sian!" teriak Jinyoung, nayeon yang mengerti kondisi Sian kini memegang bahu Jinyoung. Berharap jinyoung akan menahan kemarahannya pada anaknya itu.

"Aku tidak akan berbasa-basi disini. Jihyo immo mengundang kalian untuk datang malam ini untuk dinner. Jangan lupa untuk beritahu putri kesayangan kalian itu, aku permisi" Sian

"Yak! Nayeon kenapa bisa dia seperti itu?" tanya jinyoung kesal dengan perilaku anak angkatnya itu.

"Mungkin semua ini karna keputusan salahku, atau mungkin karna kau yang tidak sayang padanya oppa" Nayeon yang berlalu mengejar anaknya Jeon Sian









*******









"Tidak perlu meminta maaf padaku, eomma akan tetap menyayangi Haera. Dan melupakanku. " Sian

"Eomma tidak memilih untuk menyayangi siapa-siapa disini Sian, dengarkan eomma" nayeon

"Eomma pembohong" Sian
"Sian tau eomma selalu membuatkan bekal untuk Haera, bahkan Sian tau uang jajan Sian hanya dua puluh persen dari uang jajan Haera" jelas Sian

"Kau mengukur kasih sayang eommamu dari uang jajan rupanya" ucap seseorang yang berapa di belakang mereka saat ini. Jinyoung

"Anigoden, jika memang aku mengukurnya mungkin sudah dari dulu aku protes pada kalian" Sian

"Kenapa semenjak kau  tau kau bukan anakku kau menjadi nakal sekali, Jeon Muda?" Jinyoung

"Oppa! Jangan berbicara satu katapun pada anakku, aku. Hanya aku yang berhak mengomelinya" Nayeon

"Cih, nakal katamu? Maaf Tuan Park. Sepertinya aku tidak pernah melawan padamu, mungkin kau yang selalu memandang negatif diriku" Sian




Sian berjalan meninggalkan kamar nya. Nayeon menatap jinyoung kesal, nayeon tau bahwa Sian putranya hanya menginginkan sosok seorang appa yang bahkan jinyoung tidak bisa berikan padanya.



"Cukup oppa! Mungkin apa yang dikatakan Sian benar, kau tidak menyayanginya. Aku benci, dan ingat! Bahwa aku hanya sahabatmu, dan aku bukan istrimu! Aku istri Jeon Jungkook! " nayeon





Nayeon berlalu meninggal kan sahabatnya dan menuju kamar nya untuk bersiap kerumah sahabatnya yang lain, Park Jihyo.  Nayeon mengajak Dian untuk ikut dengannya,tapi nihil. Putranya masih enggan untuk menjawab atau menerima penawaran nayeon.


Aku salah disini, aku menyesal -Nayeon







******





"Ada apa lagi sekarang nay?" tanya Jihyo pada nayeon yang paham akan perubahan wajah nayeon sedari tadi.


Nayeon tidak ingin menceritakan ini pada Jihyo, terlebih lagi Jihyo adalah adik dari Jinyoung. Nayeon hanya tersenyum dan menggeleng lalu mencari ponselnya yang ada di tasnya untuk sekedar mencari kesibukannya sendiri.Jihyo geram karena nayeon tidak mau memberitahunya, akhirnya ia ambil ponsel yang kini ada ditangan sahabatnya.

"Yak! Kau-" nayeon

"Wae?waeire?! Katakan padaku nayeon,aku tau kau punya sesuatu untuk di bagi, tak apa aku akan menerimanya" Jihyo

"Sian, membenci oppamu Jinyoung" jelas nayeon mantap dengan tatapan seriusnya.




*******




Sian duduk di salah satu tempat duduk yang ada di depan  minimarket itu. Dia menolak ajakan eommanya karna ia tidak mau eommanya terus-menerus mengoceh hal yang tidak dia sukai, seperti Jinyoung contohnya(?).


Jika memang aku anak haram,apakah appaku akan tetap mengakuiku?- Sian



Sian besar dengan sedikit kasih sayang dari jinyoung juga nayeon. Jinyoung yang masih belum menerima Sian karna Sian adalah darah daging jungkook, jinyoung terpaksa baik pada Sian karna satu alasan , yaitu Nayeon. Lain dengan Jinyoung yang memang tidak menerima Sian, Nayeon tidak memberi kasih sayang lebih karna adanya Haera. Haera adalah malaikat yang dititipkan oleh adik sekaligus sahabat dekatnya, Sowon.



"Aku adalah anak sulung, aku harus mandiri. Aku harus kuat untuk eomma juga adikku, aku harus pintar, aku harus membanggakan eomma juga appaku, aku harus-" Sian

"Banyak sekali 'harus' mu sebagai anak sulung" ucap seseorang di depan Sian. Sian menoleh dan nampaknya Sian tidak asing dengan wajah seseorang didepannya saat ini.

"Jungkook ahjussi?kenapa bisa disini?" tanya Sian bingung

"Kau ingat padaku rupanya, ahjussi tinggal didekat sini. Bagaimana denganmu? Ini sudah malam , tak apa jika kau keluar? Apakah appamu tidak mencarimu nanti?" tanya jungkook pada Sian

"Appa?mencariku?tidak mungkin, dan tidak akan pernah! Aku hanyalah anak angkatnya, dia hanya menyayangi anak kandungnya" jelas Sian menghabisi kuah ramyeon yang ada di depannya saat ini.




Jungkook tersenyum miris melihat Sian, bukankah jika anaknya masih hidup ia akan sebesar Sian sekarang? Oh tuhan! Lagi-lagi jungkook dibuat gila karna anak juga istrinya itu.



"Ahjussi, apakah ahjussi punya seorang putra?" Sian

"Krise, karna ahjussi juga belum bisa mengetahui apakah anak ahjussi masih hidup atau sudah ada di antara bintang-bintang" jungkook

Sian menepuk bahu jungkook ahjussinya dan mengelusnya dengan cara yang khas. "Tidak hanya ahjussi yang tidak mengetahui dimana anak ahjussi berada,  aku juga sama seperti ahjussi. Appaku , aku belum pernah melihatnya dan mengetahui namanya, jadi jangan pernah menganggap masalah ahjussi paling berat disini" Sian

"Hahh, baiklah, gomawo Sian-ah" jungkook













Tbc.

BEAUTIFUL DOCTOR WAS MY WIFE.( NAYKOOK )|COMPLETE|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang