"Kenapa eomma meminta izin ku juga appa? Aku tau eomma masih tidak enak padaku juga appa, tapi eomma. Eomma sudah berjanji untuk mengabdi pada pekerjaan eomma bukan?siapapun pasien eomma, aku yakin eomma pasti bisa menyembuhkannya" ucap sian
Nayeon tidak menyangka, anaknya kini sudah tumbuh sangat besar. Andai saja ia bisa memutar waktu, mungkin ia akan tetap memilih tinggal dan membiarkan jungkook melihat perkembangan anaknya Jeon Sian.
"Tidak perlu ragu nay, aku yakin dia orang baik. Hanya saja ia-" jungkook
"Gomawo, uri nampyeon, adeul saranghae" ucap nayeon
*******
Yeoja itu terus saja mengganti acara TV nya saat ini, entah apa yang ia pikirkan hingga jadi seperti ini. Tak lama appanya datang dan duduk disampingnya.
"Tae?kenapa kau terus mengganti saluran TV ini?hm?ingin membuat appa membelikan TV baru ?" tanya taehyung dengab sedikit godaan
"Appa bercanda?kapan tae terus mengganti saluran TVnya?" tanya taerin tak kalah serius
"Pabbo! Kau terus mengganti! Kau tau?adegan yang aku tunggu! Jaemin akan berciuman dengan Nana dan kau ganti?! Dasar KIM TAERIN!" jihoon kesal karna ia tidak bisa melihat kiss scene jaemin disana(walau sebenernya tidak ada kiss scene)
"Kau itu benar-benar ya, jaemin tidak mungkin berciuman dengan nana!" taerin
"Kenapa tidak?! Umur jaemin sudah memenuhi persyaratan untuk melakukan adegan kiss scene di drama!" jihoon
"KIM BERSAUDARA!" kesal yerin mendengar pertengkaran mereka
"Astaga! Appa tidak akan terlibat, silahkan kalian bertanggung jawab membangunkan singa betina appa" ucap taehyung yang segera bangkit dari sofa keluarga itu.
*********
"Jadi garis besarnya adalah kau cemburu pada hoobae mu itu?" tanya yerin pada taerin ini
Oke akui saja sekarang! Fakta bahwa taerin juga menyukai sian! Bagaimana bisa yeoja itu mengelak sekarang hm?
"Heol! Anigoden!" taerin
"Lalu apa?kau merasa tidak suka sian akrab dengan hoobae itu , lalu kau tidak mau membantu hoobaemu karna kau tidak suka, juga kau menyuruhnya menanyakan sendiri pada sian?itu semua namanya cemburu taerin-ah" jelas yerin panjang kali lebar juga tinggi pada taerin.
"Eomma, mana mungkin aku menyukai namja sepertinya, ayolah!" taerin
"Kau ini benar-benar mirip appamu rupanya" yerin
"Nde?" taerin
"Kau menanyakan pada eomma masalahmu dan solusinya, saat sudah eomma temukan kau malah mengelak, sudahlah! Eomma hanya dapat mengambil inti dari permasalahan mu ini. Kau menyukai Jeon Sian" Yerin
Aku?menyukai sian?astaga! Jika benar, apa yang harus ku lakukan?!-taerin
*******
"Pabbo!" nayeon
"Tak kusangka, dokter itu adalah dirimu Im Nayeon" ujar namja yang berbaring di bangsal rumah sakit itu
"Bagaimana bisa oppa?sejak kapan?kenapa tidak memberi tahuku?" kesal nayeon pada namja didepannya kini
"Mungkin karna sowon?ah mian, tidak seharusnya aku menyalahkannya. Tapi Dr.Kim bilang ini karna aku tertular saat berhubungan dengannya dulu, " ujar namja itu
"Pabboya! Jongmal! Park Jinyoung pabbo!" nayeon
Yaa namja itu adalah jinyoung, orang yang dulu sangatlah berharga untuk nayeon, orang yang mencintai nayeon dengan tulus. Teman masa kecilnya, juga mantan ayah angkat anaknya Jeon Sian.
"Lalu apa rencana medismu untuk membantu jinyoung oppa, nay?" tanya jihyo selaku adik jinyoung
"Ada dua , tapi aku yakin yang paling beresiko adalah pengangkatan jaringan otak nya, tapi-" nayeon
"Tapi apa eomma?" haera
"Appamu bisa terus menjalankan hidupnya, dengan melakukan operasi Delete Memory " ucap nayeon ragu
"Delete memory?" haera
"Ya, operasi penghapusan ingatan seseorang, cara yang paling ampuh agar operasi itu berhasil, tapi itu akan menghapus ingatan appamu, seperti-" nayeon
"Amnesia permanen" ucap Dr.Kim yang datang dari arah pintu
"Aku tidak memaksakan Tn.Park untuk melakukan Delete Memory, hanya saja tingkat keberhasilan pengangkatan jaringan otakmu terlalu beresiko" Dr.Kim
"Ini persetujuan tentang tindakan medis yang anak nayeon lakukan, pikirkanlah baik-baik untuk kebaikan Tn.Park" Dr.Kim menyerahkan map putih berlogokan tumah sakit itu
"Hikss, appa" haera
"Gwenchana haera-ah" ucap jinyoung
"Nayeon, bisa berbicara empat mata dengan mu sebentar?" lanjutnya*****
"Bisakah kau menjaga haera untukku?" jinyoung
"Oppa! Apa yang oppa katakan sih?! Oppa akan sembuh, jadi oppa tidak perlu bernicara seolah-olah oppa akan pergi" nayeon
"Aku tidak berbicara kesembuhanku, aku membicarakan kemungkinan terburuk yang akan terjadi padaku nayeon-ah" jinyoung
Nayeon meremas snelling miliknya dengan kencang, kata kata familiar yang ia dengan saat ini, persis seperti kata-kata Sowon saat itu, saat dia akan dioperasi.
'Menjaga'
Tanggung jawab yang besar bagi seseorang untuk menjaga sesuatu apa lagi ini seseorang, bukannya nayeon tidak mau. Hanya saja nayeon tidak ingin membuat jinyoung seolah-olah akan pergi meninggalkan putrinya, Haera.
"Bisakah?" jinyoung
"Ani, oppa jebbal..." nayeon
"Aku mohon padamu nayeon, kau satu-satunya orang yang bisa kupercaya untuk menjaga satu-satunya kebahagiaanku" jinyoung
"Shirreo oppa!kau tidak akan mendapatkan kemungkinan terburuk!" nayeon
"Lakukan demi mendiang istirku sowon nayeon, setidaknya kau menjaga haera sesuai janjimu pada sowon" jinyoung
Dengan tubuh bergetar juga pandangan tak percaya pada jinyoung , nayeon mengiyakan kemauan jinyoung oppanya itu.
"Arraseo, akan aku jaga putri mu haera" nayeon
Fin~
TBC.
Ciee ketipuuuuu wkwkwkwk
HAYO HAYO YANG MEWEK MANA SUARANYAAA, WKWKWK
Btw ini udah mau chapter akhir huhuhu
Aku harap kalian ngikutin terus BDWMW, yaa karna ini akan jadi detik-detik BDMW tamatt
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL DOCTOR WAS MY WIFE.( NAYKOOK )|COMPLETE|
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Dokter muda dan berbakat Im Nayeon yang dijodohkan oleh keluarganya dengan seorang pengusaha besar yang dulunya adalah memberi dari boyband terkenal BTS. Jeon Jungkook, jungkook yang menginginkan kehidupan layaknya suami-istri pada umumn...