Sudut bibir tebal itu kembali tertarik, tangannya yang memegang spidol merah lantas bergerak menyilang tepat diatas angka pada kalender. Tanggal 29 Januari disana telah tersilang oleh tinta merah.
"Sembilan puluh sembilan hari telah terlewati, sembilan puluh delapan hari lagi..." gumamnya pelan dengan tatapan yang begitu jauh pada angka 2019 sudut kanan kertas kalender tersebut. Sebuah tatapan penuh harap akan rencana indah yang ingin ia capai ditahun tersebut.
"Rasanya waktu berlalu begitu cepat..."suara halus itu membuat sebelah alisnya menaik dan kembali menatap benda pipih yang terjepit stand holder dengan rapi di bingkai cermin tak jauh dari kalender yang ia amati.
"Ya benar, waktu berlalu begitu cepat dan setiap detik akan ada rindu untukmu. Jujur aku tersiksa karenanya..."
"Selayaknya rindu membuat mulut pedasmu itu semakin pintar merayu..."
Kekehan ringan nan manja itu membuat Kyuhyun ingin melewati layar virtual yang tertangkap matanya dan mencubit pipi merona disana.
"Itu hanya sebuah bagian kecil..." balasnys memamerkan barisan gigi.
Mengangkat alis cantiknya, "Lantas apa bagian terbesar yang kau lakukan karena rindu?"
Senyumnya semakin merekah, Seohyun yang manis selalu pintar mencari tahu dengan baik. Mengangkat kedua bahunya pasrah, "Aku belum menemukan jawabannya..."
Bibir manis itu mengerucut, "Tidak ada orang yang berkata tanpa tahu apa perbandingan dari nilai yang dia ucapkan." Balas Seohyun mengandung protes.
"Menurutmu apa bagian terbesar yang aku lakukan selain merayumu dengan kata-kata manis, sayang?" tanya Kyuhyun dengan suara rendahnya.
Diseberang sana Seohyun kembali merona, suara seksi Kyuhyun adalah sesuatu yang membuatnya menyerah dalam sebuah kata cinta. Dan sebuah ingatan tentang malam indah yang telah mereka lalui saat tahun baru kemarin membuatnya ingin segera memutus sapa pagi mereka dan bersembunyi dari semua godaan Kyuhyun. Setan mesum yang ia cintai.
"Kau tahu sayang, saat kau mememelukku dan menciumku perlahan-"
"You better stop it, Oppa!" Sergah Seohyun memutus perkataan Kyuhyun dan pria itu tergelak disana tanpa beban. Tabiat Kyuhyun yang menyebalkan, namun tetap saja membuatnya semakin cinta.
"Hahahaha!!!"
"Berhenti tertawa, Oppa! Atau aku akan memutus panggilan ini." Ancam Seohyun membuat Kyuhyun mengangkat kedua tangannya tanda menyerah. Hal itu membuatSeohyun kembali terkekeh."See wanita selalu pegang kendali..." Gumamnya penuh kemenangan.
