Bukan hanya Seohyun yang menyedihkan. Kyuhyun pun sama menyedihkannya. Di hari dia memutuskan mengakhiri semuanya, ketika dia melangkah keluar dari kedai meninggalkan gadis yang sangat dicintainya, saat itu juga dunia miliknya menjadi gelap. Tidak ada pelita yang meneranginya. Hatinya hancur lebur. Sampai di sebuah gang sepi, tubuh besar itu luruh begitu saja. Menangis pilu disana.
"S-Seohyun-ah, m-mianhaeyo. Maafkan aku...." isaknya lirih.
Dia hanya tidak ingin Seohyun lebih patah hati dari hari ini. Setidaknya apabila Seohyun mengetahui sebab kematian ayahnya di saat mereka sudah tidak bersama lagi, maka gadis itu tidak akan dilema. Gadis itu akan lebih mudah untuk membencinya. Air matanya semakin deras saat membayangkan Seohyun membencinya. Gadis yang dicintainya itu menatap dirinya penuh kebencian. Dibayangkan saja sudah membuat hatinya tersayat-sayat. Entah kalau suatu saat nanti Seohyun benar-benar membencinya. Kyuhyun tidak mau membayangkannya lagi.
Aku harus bagaimana? Bagaimana denganmu?
Lalu cinta kita yang mendalam seperti lautan itu
Mungkin karena perpisahan, kita hanya perlu menunggunya sampai itu mengering
Meskipun sudah berpisah hampir satu tahun lamanya, Kyuhyun tidak bisa untuk tidak melihat Seohyun. Hanya melihat dari jauh, memastikan gadis itu baik-baik saja. Walau kadang dia ikut merasakan sakit ketika melihat Seohyun yang menangis sendirian. Dulu, dia pasti ada disana, memeluk gadisnya. Berusaha menenangkannya. Untuk sekarang, dia hanya bisa menahan diri dan berdoa agar Seohyun tidak lagi bersedih karenanya.
Kyuhyun menghentikan langkahnya. Tubuhnya berbalik ke belakang, menatap jauh Seohyun yang pasti tidak bisa menyusulnya. Dia tahu gadis itu tadi terjatuh saat mengejarnya, memanggil-manggil namanya dengan putus asa. Tersenyum miris karena merasa dia menjadi pecundang saat ini. Kembali dia melanjutkan langkah. Tubuhnya menegang dan terpaku di tempat. Dua tangan yang sangat dia kenal melingkari pinggangnya, memeluk dari belakang. Seohyun menangis di punggungnya.
"Kajima... kajima, Kyuhyun Oppa!" isak Seohyun. Semakin dia eratkan pelukannya, tidak membiarkan Kyuhyun pergi darinya lagi.
"Seohyun-ah."
"Andwae!" Seohyun tidak membiarkan Kyuhyun melepaskan pelukannya. Kyuhyun mendesah pasrah. Air matanya sudah menyeruak di mata hitam jelaganya. Pelukan ini begitu dia rindukan, tetapi secara bersamaan juga terasa menyakitkan.
"Kau memeluk putra pembunuh ayahmu, Hyun. Kau memeluk orang yang harusnya sangat kau benci." batinnya merintih.
Sekian menit posisi mereka tetap seperti itu. Isakan Seohyun sudah tidak terdengar lagi, namun air matanya tidak bisa berhenti mengalir membasahi mantel Kyuhyun. Kyuhyun tak jauh berbeda. Wajahnya sudah benar-benar basah dibalik syal yang dia pakai. Dia sudah tidak bisa menahan diri lagi. Kyuhyun membalikkan badannya dan menenggelamkan Seohyun dalam dekapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kyuhyun Birthday
De TodoBerisi Project dari Penulis Kita untuk Pembaca. 💜Rank 4 For #Seohyun 💜Rank 10 For #Kyuseo