"Eo, Oppa?" Seohyun mengangkat telepon. Dirinya sedang berada di dalam taksi yang akan mengantarkannya ke Bandara Incheon.
"Kau sudah dalam perjalanan?"
"Iya. Oppa sudah keluar dari pintu kedatangan?"
"Eum. Aku tunggu di coffee shop ya, sayang,"
"Ne, Oppa! Tunggu ak- AKH!"
BRAK
"Seohyun-ah? Suara apa itu? Kenapa kau berteriak? Halo? Seo Joohyun?!"
***
Dua bulan kemudian...
Kyuhyun melongok pintu sebuah kamar. Dilihatnya seorang gadis yang terduduk di kursi roda tengah berdiam diri di balkon. Pria itu menghela nafas sebelum akhirnya tubuh tinggi itu masuk ke dalam kamar. Nampan berisi sarapan yang dibawanya dia letakkan di atas nakas, lalu melangkah pelan menghampiri sang gadis.
"Melamun lagi, Seo Joohyun?" gadis bernama Seo Joohyun atau akrab disapa Seohyun itu tersentak kaget dan menoleh ke arah Kyuhyun yang tengah nyengir menunjukkan deretan giginya. Tangan kiri Seohyun terayun ke arah lengan kanan Kyuhyun diikuti teriakan kesakitan pria itu.
"Sakit, babo!"
"Kau duluan yang mengagetkanku, babo!"
"Ish! Aku sudah baik membawakan sarapanmu kemari, malah kena pukul!"
"Aku juga tidak menyuruhmu membawakan sarapanku kesini," Kyuhyun mendengkus kesal dan mulai tertawa sumbang.
"Dasar! Kata Seo Eomma, kau belum makan seharian kemarin. Ayo makan!"
"Tidak mau!" Seohyun memutar balik kursi rodanya dan mengarahkannya memasuki kamar. Setelah dekat dengan ranjangnya, dengan susah payah dia berusaha naik ke atas ranjang. Lagi-lagi Kyuhyun mendengkus sebelum dia membantu Seohyun untuk berbaring. Gadis itu mengucap terima kasih dengan suara lirih lalu menarik selimut hingga lehernya.
"Bawa saja lagi sarapannya,"
"Tidak. Kau harus makan,"
"Aku tidak lapar, Kyuhyun,"
"Aku tidak peduli. Kau harus makan, se-ka-rang!" Kyuhyun tetap memaksa. Tapi Seohyun yang lebih keras kepala tetap tidak mau mengalah. Sekarang, dia malah bergerak memunggungi Kyuhyun. Tanpa gadis itu sadari, pria bermarga Cho itu menampakkan raut sedih dibalik punggungnya. Kyuhyun menghembuskan nafas berat. Untuk hari ini, dia kembali mengalah.
***
"Seohyun tidak mau memakan sarapannya, Kyuhyun-ah?" Kyuhyun menggeleng untuk menjawab pertanyaan dari Seo Yurim. Wanita paruh baya itu hanya bisa menghela nafas sedih.
