[2020] 2. Sketchbook of a Blurry Risk (ENDING)

411 58 16
                                    

Kyuhyun tidak terlalu suka berpergian. Apalagi ke tempat yang lumayan ramai. Daripada memaksa kesana, Kyuhyun akan lebih memilih tidur di atas kasur seharian sembari mendengarkan lagu klasik koleksi nya, dengan speaker besar.

Tetapi hari ini bukan waktunya untuk Kyuhyun bermalas-malasan. Tidak setelah ibunya masuk mendobrak pintu kamarnya, dan menyuruhnya menjemput kakak perempuannya yang cerewet di stasiun Gwanghwamun. Saat itu juga Kyuhyun mendengus, meratapi rencana hari liburnya yang gagal.

Dari tempatnya berdiri, Kyuhyun bisa melihat banyak orang yang berlalu lalang di jalan. Semua orang nampaknya sangat senang untuk mendatangi Gwanghwamun yang bahkan tidak tampak menarik di mata Kyuhyun. Demi apapun, dia lebih senang berdiam di rumah.

Kyuhyun benar-benar tidak tahu jika ternyata arti hidup memang untuk selalu bertemu dan menemukan orang-orang baru, yang dulu bahkan tidak di kenalnya, dan tidak pernah ingin di kenalnya.

Setelah memeriksa pesan dari kakaknya yang mengatakan akan sampai sekitar tiga puluh menit atau bahkan satu jam, Kyuhyun langsung berdecak. Tidak mengerti bagaimana cara pikir ibunya yang sudah terburu-buru menyuruh Kyuhyun menjemput Ahra, dengan alasan tidak mau membuat perempuan beranak satu itu menunggu lama. Padahal ia tahu ibunya hanya ingin membuat Kyuhyun keluar rumah di hari libur.

Tiga puluh menit adalah waktu yang sangat lama untuk Kyuhyun habiskan dengan menunggu kakaknya yang super cerewet itu. Kyuhyun juga tidak mungkin harus terus menerus berdiri di depan pintu stasiun seperti orang bodoh dan idiot. Jadi ketika hidungnya mencium aroma kopi yang menyerbak khas, Kyuhyun memutuskan untuk mencari kedai kopi dan menunggunya disana. Setidaknya Kyuhyun tidak akan sakit kaki, dan tidak di kira orang idiot.

"Ibu benar-benar senang membuatku susah!" gerutu Kyuhyun sepanjang jalan ke arah kedai kopi yang tidak jauh dari stasiun.

Segala ekspektasi Kyuhyun tentang kedai kopinya langsung lenyap. Tempatnya sangat di penuhi para pekerja, juga anak-anak muda. Hanya ada beberapa sisa meja yang masih kosong. Dan Kyuhyun sejujurnya tidak suka ide itu. Hanya saja, Kyuhyun pikir itu akan lebih baik daripada berdiri sendirian.

Kyuhyun meletakkan nampannya lebih dulu di atas meja yang masih kosong, ketika seorang gadis juga melakukan hal yang sama. Kyuhyun mengangkat kepalanya, menemukan wajah cantik berkulit agak pucat dengan rambut yang terkuncir di samping dengan berantakan. Oh, Kyuhyun harus bertanya-tanya bagaimana caranya gadis itu menjadi cantik bahkan di saat rambut gadis itu berantakan.

"Ah, apa kau akan duduk disini?" suara gadis itu membuat Kyuhyun mengerjap kaget. Tidak menemukan kesadarannya dalam beberapa detik.

"Sejujurnya iya, tapi kulihat meja lain memang sudah penuh, jadi kita bisa berbagi meja jika kau mau, nona." itu adalah kalimat yang terlalu mustahil untuk Kyuhyun ucapkan pada seorang gadis yang baru ditemuinya.

Kyuhyun mungkin menjadi lelaki incaran para gadis. Tapi Kyuhyun tidak pernah sama sekali mengincar gadis-gadis itu. Kecuali hari ini. Hari ini nampaknya agak berbeda.

Gadis itu mengangguk, lalu tersenyum kecil. Tidak tersenyum lebar, tetapi sangat cantik sampai membuat Kyuhyun salah tingkah.

"Terimakasih." Gadis cantik yang tidak Kyuhyun ketahui namanya itu akhirnya menarik kursi dan duduk. Memindahkan satu gelas kopi dan satu piring cake ke atas meja. "Aku tidak tahu hari ini sangat ramai. Biasanya tidak seramai ini."

Dari cara bicaranya, Kyuhyun tahu gadis itu sudah sering mampir kesini untuk melakukan hal yang sama. "Kau sering kesini?"

"Cukup sering. Tempat kerjaku tidak terlalu jauh dari sini. Makanannya juga murah, dan menunya sangat enak. Cocok untukku." raut gadis itu sangat antusias di mata Kyuhyun. Cantik. Semua orang pasti akan setuju dengan pemikirannya.

Kyuhyun BirthdayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang