"Non, itu di depan ada orang nyariin non." Mbak Siti tergopoh-gopoh menghampiri Andira yang sedang berada di ruang tamu."Siapa?" Tanya Andira santai.
"Ndak tau non, dia bilangnya ingin bertemu dengan non." Ucap Mbak Siti lagi.
Andira penasaran dengan si orang yang katanya ingin bertemu dengannya.
"Yaudah, makasih Mbak." Andira berdiri lalu berjalan santai ke depan pintu rumah.
"Maaf, ada apa ya?" Tanya Andira kepada seorang pria yang sedang duduk di teras rumahnya.
"Maaf, dengan Mbak Queenly ya?" Tanya pria itu sambil berdiri dari duduknya.
"Iya saya sendiri, ada apa ya?" Andira menatap orang di hadapannya bingung.
"Saya dari dealer mobil dan tujuan saya kesini untuk mengantarkan mobil kepada Anda." Ucapnya ramah.
Andira menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena bingung.
"Tapi saya nggak beli mobil kok." Jawab Andira polos.
"Memang bukan Mbak, tapi seorang laki-laki mungkin seumuran mbak bernama Arion Airlangga."
Ucapan orang itu membuat Andira menganga.
"Silahkan tanda terima pengiriman mbak." Pria itu tersenyum sambil menyodorkan kertas untuk Andira tandatangani.
"Sebentar." Andira berlari kedalam untuk menemui Mbak Siti.
"Mbakk handpone saya mana?" Tanya Andira panik.
"Di laci non." Mbak Siti menghampiri Andira yang kelihatannya panik bukan main.
"Ada apa ya non kalo boleh Mbak tau?" Tanya Mbak Siti hati-hati.
"Itu, si orang gila kirimin saya mobil lamborghini!" Ucap Andira sambil membuka laci yang berada di kamarnya
"Emang orang gila bisa beli mobil ya non?" Tanya Mbak Siti polos.
"Ih, maksud saya si Ari."
Saat telah mendapatkan handphonenya, Andira langsung menelpon Ari.
"Hal—"
"Woi! Lo waras nggak sih?" Tanya Andira kesal.
"Menurut kamu?" Ucap Ari di sebrang sana.
"Nggak." Jawab Andira kesal.
"Kan kemaren kamu yang pengen."
"Gue cuma bercanda, Arion!" Ucap Andira geregetan.
"Gimana dong? Saya udah terlanjur beli."
"Lagian lo dapet uang dari mana Ri? Uang ayah lo?"
"Uang saya, ngapain saya pakai uang ayah untuk membelikan kamu mobil?"
Andira terdiam. Bagaimana Ari bisa mempunyai uang sebanyak itu? Cara hidupnya saja tidak kelihatan seperti orang berpenghasilan sangat banyak.
"Kamu tanda tangan aja sebagai tanda terima, saya mau mandi dulu ya, tunangan."
Tuut.
Ari memutuskan panggilan secaera sepihak.
"Mbak," panggil Andira.
Mbak menoleh. "Iya non?"
"Ari nggak waras!"
//
Setelah kejadian tadi, malammnya Ari kerumah untuk melihat kondisi tunangannya karena, yang ia tahu adalah Andira yang marah besar kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDIRA
Teen FictionAndira Jaqueenly, cewek menyedihkan yang pernah ada karna punya pacar yang modelannya kek orang ga waras. "Gue mah bangga punya cewek kek lo, gue nih punya cewek setia." - Aditya nandana. "Lah lo apa yang harus di banggain? Gue nih punya cowok gil...