"Dir, lo baik-baik aja kan disana?" Ujar Alika sambil memeluk Andira dengan erat."Ka, lo kenapa?" Tanya Andira yang membuat Alika melonggarkan pelukannya.
"Nggak, lo dari kapan di sini?" Tanya Alika sambil menyeka air matanya yang setetes demi setetes mengalir.
"Kok lo nangis sih?" Tanya Andira curiga dengan Alika yang tidak biasanya seperti ini.
"Lo sama siapa di rumah? Sendirian aja?" Tanya Alika sambil menoleh ke rumah milik Papanya Andira.
"Berdua, sama Ari." Ujar Andira yang membuat Alika menautkan kedua alisnya.
"Udah nikah gue." Ujar Andira sambil menunjukkan cincin pernikahannya dengan Ari.
"Ha? Kapan?! Selamat ya!" Ujar Alika sambil memeluk Andira kembali.
"Gue cuma mau ngeresmiin aja di negara, nggak pakai resepsi, makanya gue ga undang siapa-siapa."
"Yauda, semoga lo bahagia ya!" Ujar Alika sambil melepaskan pelukannya.
"Ka, lo belum bilang kenapa." Ujar Andira.
"Nggak ada apa-apa." Jawab Alika sambil memaksakan senyumnya.
"Masuk dulu." Ujar Andira sambil merangkul Alika.
Setelah sekian lama berbincang, akhirnya Andira baru tahu bahwa selama ini Adit menerror Alika. Mulai dari paket, sms, dan darah yang selalu berceceran di teras rumahnya setiap pagi.
"Awalnya gue nggak tau siapa, cuma pas di inget-inget, Adit pernah ngomong sesuatu yang bikin gue yakin kalau dia pelakunya.
"Gue harus temuin Adit." Ujar Andira sambil berdiri dari duduknya.
"Nggak, jangan Dir, Mending lo balik ke Aussie sebelum Adit tau kalau lo udah balik ke sini."
"Kenapa? Gue nggak mau sahabat gue di terror sama mantan pacar gue." Ujar Andira tak terima.
"Adit pernah bilang ke gue, kalau lo nggak bisa jadi milik dia, dia juga nggak akan ngebiarin orang lain buat bisa milikin lo." Ujar Alika yang membuat Andira lemas.
Kenapa Adit menjadi seperti ini?
"Lo balik ke Aussie ya, gue baik-baik aja kok, kan ada Mario." Ujar Alika sambil memaksakan senyumnya kembali.
"Yaudah, lo balik gih keburu sore." Ujar Andira yang di angguki oleh Alika.
"Hati-hati ya di jalan!" Ujar Andira sambil melambaikan tangannya ketika Alika melajukan mobilnya.
Gue nggak akan balik sebelum gue bicara sama Adit. Pikir Andira sambil masuk ke dalam rumahnya.
"Tadi kayak ada orang, siapa?" Tanya Ari yang baru saja selesai mandi dan menemukan Andira yang sedang berjalan dari pintu utama.
"Itu, tadi ada Alika, aku bilang sama dia kalau aku lagi di indonesia terus kebetulan dia lagi di deket sini yaudah dia mampir." Ujar Andira panjang lebar.
"Oh." Jawab Ari singkat.
"Oh doang gitu Ri? Gue udah jelasin panjang lebar loh." Ujar Andira kesal.
"Kan saya cuma nanya ada siapa." Ujar Ari yang membuat Andira kesal bukan main.
"Kesel sih, tapi bener juga." Gumam Andira sambil berjalan ke dapur.
"Kamu marah?" Tanya Ari sambil mengejar Andira.
"Menurut lo?" Andira membalikkan pertanyaan kepada Ari.
"Bisa nggak sih lo-guenya di buang? Saya udah jadi suami kamu loh." Ujar Ari yang membuat Andira memutar kedua bola matanya.
"Ya menurut kamu?" Ulang Andira dengan nada yang lebih kalem.
"Nggak." Jawab Ari yang membuat Andira menepuk jidatnya sendiri.
"Malam ini kamu tidur di luar ya." Ujar Andira sambil berjinjit untuk mengambil gelas yang ada di rak.
"Eh kok gitu sih? Kamu marah ya." Ujar Ari sambil mengambil gelas yang ingin Andira ambil.
"Sayang, kamu tuh manusia berjenis apa sih? Kok nggak pekaan banget?" Tanya Andira yang berbalik menghadap Ari sambil menahan amarahnya.
"Saya bercanda, jangan marah ya." Ujar Ari sambil berjalan ke arah kulkas dan menuangkan susu ke gelas yang di ambilnya tadi.
Andira hanya terbengong melihat candaan Ari.
"Nih minum susu, biar cepet tinggi." Ujar Ari sambil memberikan gelasnya kepada Andira dan menepuk puncak kepala Andira.
"Berantem yuk." Ujar Andira sambil mengambil gelas berisi susu yang di berikan oleh Ari.
•••
Hei gue balik lagi🤣 mon maap ni jarang upload soalnya lagi bermalas malasan karena libur🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDIRA
Teen FictionAndira Jaqueenly, cewek menyedihkan yang pernah ada karna punya pacar yang modelannya kek orang ga waras. "Gue mah bangga punya cewek kek lo, gue nih punya cewek setia." - Aditya nandana. "Lah lo apa yang harus di banggain? Gue nih punya cowok gil...