"Bun, Yah, Adit pulang!" Ujar Adit sambil berjalan menuju ruang tamu dengan kesal."Adit, kamu udah pulang? Kok nggak kasih bel sih?" Tanya Bunda sambil menghampiri Adit.
Adit menghela napas, ia ingin sekali marah ketika mengingat kejadian beberapa menit sebelum ia masuk ke dalam rumah.
"Udah sana ganti baju." Ujar Mira sambil berjalan menuju ruang tamu.
Adit menautkan kedua alisnya, mengapa bundanya terkesan cuek? Apakah ada sesuatu? Karena penasaran akhirnya ia mengikuti kemana Bundanya berjalan.
"Adit!" Panggil Andira sambil tersenyum ceria.
Mata Adit menyipit ketika melihat Andira.
"Kok lo ada di sini sih? Abis di apain?" Tanya Adit kaget.
"Heh! Sembarangan kamu!" Ujar Mira tak terima.
"Bun, yang bener aja lah, tadi Bunda udah ambil Andira dari Adit, sekarang bertigaan sama Andira di rumah tanpa Adit?" Tanya Adit sambil menatap Bundanya tak percaya.
"Sekarang Bunda udah nggak butuh kamu, jadi nggak udah belaga sok akrab ya sama Bunda." Ujar Bunda sambil merangkul Andira.
"Bun, serius nih? Kok Adit ngerasa kayak anak yang terbuang ya." Ujar Adit melas.
"Buruan ganti baju, kamu mau ikut nggak?" Tanya Karel sambil membawa kunci mobil.
"Iya iya." Ujar Adit malas sambil berjalan menuju kamarnya.
//
"Apa kamu akan menetap disini? Aku tidak menyangka kalau kau akan selama ini." Ujar seorang perempuan dengan bahasa inggrisnya yang lancar.
"Saya tidak ingin menjawab." Ujar Ari dengan bahasa inggris juga.
"Kenapa?" Tanya perempuan itu dengan bahasa inggris.
Ari tidak menjawabnya, ia memakai jasnya lalu berjalan keluar dari ruangannya.
"Tunggu aku! Bukankah kita akan makan malam bersama?" Tanya perempuan itu sambil membuntuti Ari.
"Ikuti dan jangan banyak bicara." Ujar Ari dengan nada yang dingin.
Akhirnya perempuan berwajah cantik itu mengikuti Ari tanpa berbicara sepatah katapun.
//
"Bun, give away Adit aja deh daripada nggak kepake." Ujar Adit sambil menatap bundanya yang sedang asyik berbicara dengan Andira.
Cekrek!
Karel memotret Adit dengan wajah yang terlihat sangat kesal.
"Ayah ngapain?" Tanya Adit yang sadar bahwa ayahnya baru saja memotret dirinya.
"Katanya kamu mau di giv ewey kan? Ayah mau masukin ke instagarem, siapatau ada yang minat." Ujar Karel sambil mengetikkan sesuatu di handphonenya.
Adit hanya menggerutu melihat bundanya yang nampak asyik dengan Andira dan Ayahnya yang terus-terusan menatap layar handphonenya.
"Dir, ajak gue ngobrol kek." Rengek Adit karena tidak ada satupun yang ingin bicara padanya.
Andira menatap Adit sebentar lalu meminum minumannya dan kembali berbicara dengan Mira.
"Udah Ah! Adit mau pulang aja!" Ujar Adit sambil berdiri dari duduknya.
"Oh yaudah, pulang aja sana." Ujar Karel yang masih menatap layar handphonenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDIRA
Teen FictionAndira Jaqueenly, cewek menyedihkan yang pernah ada karna punya pacar yang modelannya kek orang ga waras. "Gue mah bangga punya cewek kek lo, gue nih punya cewek setia." - Aditya nandana. "Lah lo apa yang harus di banggain? Gue nih punya cowok gil...