1. Bunda

261K 5.4K 101
                                    

" Seorang ibu akan terus menyayangi anaknya walaupun anaknya telah tumbuh dewasa dan menua "

Play in mulmed ya...
(melli guslow Bunda)
🎶🎼

"Talita..... Sayang... Bunda pulang nak. Dimana anak kesayangan bunda ya?"

Iya. Itu Risa Anansia Azmi bunda Talita yang baru saja datang dari berlibur bersama sang suami. Siapa lagi kalau bukan Ayah Talita, Diergantara Azmi. Risa terus memanggil anak kesayangannya.

Sedangkan yang di panggil cengengesan di balik tirai sambil bersembunyi.

"Yaudah kalau gak mau oleh-oleh dari london bunda kasih ke bi inem aja. " lanjutnya tersenyum jahil memancing anaknya supaya cepat menunjukkan diri.

Bi Inem yang sedang membersihkan mejapun menyahut.

" Ya sudah nyonya kasih saya saja, Kapan lagi pakai barang dari london." Bi Inem ikut menjahili.

"Oh Bi Inem mau, ini ambil bi." Talita yang mulai gerah di balik tirai itupun menggerutu.

"Apa-apaan di kasih ke Bi inem, ga bisa di biarin nih!"

Risa yang sudah tidak tahan dengan ulah anaknya yang masih bersikeras untuk tetap bersembunyi di balik tirai akhirnya berjalan dan membuka tirai tersebut.

"Doorrr...."

"Aaaaaaaa.... ih bunda Talita kan mau kagetin bunda, kenapa jadi Talita yang di kagetin." Teriak Talita kesal.

Risa yang gemas dengan perilaku anaknya langsung menjewer telinganya.

"Kamu ini ya.... suka banget jahilin bunda. Itu namanya senjata makan tuan ,makanya jangan ngerjain orangtua. Nanti kalau kena Azab Yang di tv-tv baru tau rasa."

Talita yang sama sekali tidak merasakan sakit di telinganya pun tertawa terbahak-bahak.

"Hahaha emangnya kalo kena azab nanti judulnya apa bun?"

"Seorang anak meninggal terlilit tirai karna sering menjahili bundanya."

"Hahahahaha.." Bi inem yang mendengarnya ikut tertawa bersama talita

"Wah wah... sepertinya Ayah ketinggalan nih." Semua orang yang berada di ruang tamu menoleh.

"Ayah...." Talita berlari memeluk ayahnya.

"Uh.... anak kesayangan ayah." Diergan membalas pelukan anaknya dengan erat.

"Jadi bunda ga di peluk juga nih..." Risa cemburu karna tidak ikut merasakan pelukan hangat orang-orang tercintanya.

"Biarin! Talita kangen sama Ayah."

"Oh jadi Talita ga kangen Bunda?"

"Engga! Bunda nyebelin."

"Jadi masih ga mau peluk bunda?"

"Engga! "

" Yaudah bi Inem ambil aja oleh-olehnya." Belum sempat bi Inem menyahut, secepat kilat ada tangan yang mengambil barang di atas meja tersebut.

"Ini kan oleh-oleh buat Talita!" melepas pelukan ayahnya.

"Tadinya emang buat kamu, tapi karena kamu gak kangen dan gak pengen peluk bunda jadi oleh-olehnya buat bi Inem aja." Talita langsung memeluk bundanya sangat erat.

"Talita kangen banget sama bunda, tadi Talita cuma bercanda kok."

"Iya sayang bunda juga kangen sama Talita."

Diergan tersenyum bahagia melihat tingkah dua wanita yang sangat ia sayangi. Akhirnya ia memutuskan untuk ikut memeluk para wanitanya itu.

"Talita sayang.... banget sama Ayah Bunda. Talita bersyukur punya orangtua yang sangat menyayangi Talita." tak terasa airmata Talita jatuh

Risa yang mendengar isak tangis anaknya pun mengurai pelukan dan menghapus airmatanya.

"Sayang.... Dengerin bunda baik-baik! Talita anak bunda sampai kapanpun seorang ibu akan terus menyayangi anaknya, walaupun anaknya telah tumbuh dewasa dan menua. Cinta dan sayang bunda hanya untuk Talita dan Ayah." Risa tersenyum sambil mengelus puncak kepala Talita.

"Sayang.... Ayah juga sangat menyayangi Talita dan Bunda. Bahkan sampai putri kecil ayah ini nanti menjadi wanita tercantik yang sedang bahagia di atas pelaminan, Ayah akan tetap menyayangi putri kecil ayah sampai kapan pun itu! Jika suamimu berani menyakitimu, Ayahlah laki-laki pertama yang akan memeluk dan menghapus airmatamu ,karna bagi ayah seberapa dewasanya kamu. Kamu akan tetap menjadi putri kecil kesayangan ayah." Diergan memeluk dan mengecup kening kedua wanitanya. Bi inem yang menyaksikan kebahagiaan majikannya pun terharu dan ikut merasa bahagia.

............

Tok tok tok

"Sayang... bangun nak." Merasa tidak ada jawaban dari dalam, Diergan membuka pintu dan masuk. Diergan mengurungkan niatnya ketika ingin membangunkan Talita. "Apa Talita bermimpi lagi?" Iya! Diergan melihat airmata yang terus keluar dari mata anaknya yang terpejam. Merasa ada yang memperhatikan Talita perlahan membuka matanya.

"Ada Apa?" tanya Talita berusaha untuk membuka matanya.

Diergan menghapus airmata anaknya. Dia tau Talita tidur dengan menangis karna memimpikan waktu kebersamaannya dengan ibundanya,
Sudah tujuh hari semenjak kepergian Risa. Talita selalu begini menangis bahkan sampai tertidur, Diergan juga merasakan apa yang di rasakan anaknya, sedih, terpuruk, dan tentunya merasa kehilangan. Bagaimana mungkin Diergan baik-baik saja ketika salah satu wanita tercitanya telah meninggalkannya untuk selamanya. Namun dia tidak menunjukkan sisi rapuhnya kepada sang anak. Dia harus bisa menguatkan hati anaknya tersebut.

"Cepat bangun dan mandi sayang, kita siap-siap ke Bandung."

"Sekolah Talita gimana?" tanya Talita datar.

Diergan menatap nanar putrinya. Sekarang tidak ada lagi Talita yang ceria, cerewet, dan manja, juga tidak ada lagi sebutan keluarga kaya, tentram,dan bahagia. Semuanya sudah berubah 180 derajat!

"Ayah sudah mengurus surat-surat kepindahan kamu. Kita akan memulai hidup baru di Bandung. Talita tolong mengerti ayah ya nak, sekarang Ayah hanya punya Talita begitupun sebaliknya, perusahaan Ayah bangkrut karna ada karyawan yang menggelapkan dana perusahaan sehingga perusahan mempunyai hutang yang cukup besar di bank, dan sebentar lagi rumah ini di sita jadi kita harus cepet-cepet pindah dari sini sayang."

Talita yang mendengarnya kembali menitihkan airmata. Bagaimana mungkin talita meninggalkan tempat dengan sejuta kenangan ini, tempat dimana dia menerima banyak cinta dan kasih sayang. Diergan memeluk anaknya berusaha menenangkan.

"Talita harus kuat ya sayang. Talita harus bangkit, tidak boleh terlalu larut dalam kesedihan! Biarkan bunda tenang di surga ya nak." Diergan menitihkan airmata.

"Jangan pernah tinggalin Talita ayah " Talita membalas pelukan ayahnya. Diergan menepuk punggung putrinya mencoba memberinya kekuatan.

"Sekarang Talita siap-siap ya." Diergan mengecup kening Talita. Dan di balas anggukan kepala oleh anak gadisnya tersebut.


Janhan lupa vote dan kome ya...

Cold Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang