Play in mulmed....
Suasana kelas hening hanya terdengar bunyi jam dinding dan goresan pulpen di atas kertas. Ulangan harian fisika sedang berlangsung dan seisi kelas sedang berkonsentrasi mengerjakannya. Hanya ada satu cewek yang tampak santai. Dia hanya menunduk, pura-pura mengerjakan sambil menggerakkan pulpen nya seakan menulis, tetapi sebenarnya tidak ada satupun soal yang bisa dia jawab.Queen memperhatikan Gita yang duduk di depannya. Temannya itu barusan menghela napas panjang, tanda bahwa dia sudah selesai mengerjakan semua soal. Queen tersenyum senang.
"Ssst! Ssst!" Queen berbisik pelan. Gita menoleh, lalu menaikkan alis.
"Apa?" bisik Gita.
"Pinjem kertas jawaban lo!"
"Tapi...." Gita melirik ke meja guru takut-takut. Bu Yayuk tampak sedang memeriksa kertas-kertas jawaban ulangan kelas lain.
"Buruan....!" seru Queen masih dengan berbisik.
Gita menghela napas. Dia bersandar di kursi, lalu pelan-pelan menarik kertas jawabannya ke bawah meja dan meyerahkannya ke tangan Queen yang sudah terulur di kolong meja. Begitu kertas jawaban Gita ada di tangannya, Queen langsung menunduk menyalin semua jawaban Gita, mulai dari pilihan ganda, esai, sampai uraian!
Dug!
Gita menendang kaki meja Queen.
"Apaan sih?" bisik Queen, kesal karena Gita membuat kertas jawabannya tercoret.
"Cepetannn.....!" seru Gita. Cewek itu melirik Bu Yayuk yang masih memeriksa kertas jawaban. Sebentar lagi guru killer itu pasti berkeliling untuk memeriksa.
"Nyantai aja sih," sahut Queen santai.
"Sebentar lagi Bu Yayuk bakalan keliling." balas Gita. Queen pura-pura tidak mendengar. Dia menyalin jawaban ulangan dengan santai.
Sedetik kemudian, Bu Yayuk mengangkat wajah, matanya yang tajam menyapu seluruh kelas. Gita langsunh pura-pura menulis walaupun di mejanya hanya tersisa kertas soal.
Kursi di geser dan Bu Yayuk bangkit dari singgasananya. Beliau berjalan pelan, mulai dari baris pertama sampai baris paling belakang, kemudian memutar ke deretan ke dua. Gita ketar-ketir. Sebentar lagi Bu Yayuk pasti sampai di tempat duduknya.
"Queen...." Gita berbisik lagi.
"Sebentar."
"Aduuuh...."Gita sudah banjir keringat dingin. Suara hak sepatu Bu Yayuk bergema di kelas, membuat jantungnya berdetak lebih kencang.
Queen menatap tajam punggung Bu Yayuk yang sudah sampai baris terdepan deretan kedua, dia cepat-cepat menyerahkan kertas jawaban Gita. Gita langsung menyambar dan meletakkannya di meja, lalu buru-buru menunduk. Tepat saat itu, Bu Yayuk memutar badannya dan menatap Queem tajam.
Queen bersandar di kursi, sengaja membalas tatapan Bu Yayuk. Lalu pelan-pelan membereskan alat tulisnya, membalik kertas jawabannya dan meletakkan kertas soal di atasnya. Cewek itu berdiri, kemudian berjalan keluar dari kelas dengan santai.
.
Gita menyusul Queen yang sudah nongkrong di kantin sambil menyantap sepiring siomay pedas. Cewek itu duduk di depan Queen dan memasang wajah juteknya.
"Anjir lo, Queen!" seru Gita ketus. "Kalau tadi ketahuan gimana?"
"Palingan cuma dapet nol," sahut Queen santai, dan itu semakin membuat Gita mendengkus sebal.
"Nyantai aja, muke lu jangan di jelek-jelekin gitu. Besok lo pindah ke sebelah gue lagi deh, biar nggak ribet nyonteknya!" lanjut Quenn kembali memasukkan siomay ke dalam mulutnya.