12. UKS

51.8K 1.6K 9
                                    


Setelah kejadian di lapangan basket tadi, Talita di bawa ke uks oleh Devran untuk mengobati luka yang ada di lututnya.

"Gue obatin dulu luka lo." ujar Devran berjalan kesana kemari panik mencari obat merah di dalam kotak P3K. Talita hanya diam menyaksikan Devran.

"Kalau sakit bilang ya." seru Devran mulai mengobati Talita.

Ssttsss....

Talita meringis berusaha menahan nyeri dengan menggigit bibirnya. Talita memang seperti itu jika sedang gugup ataupun menahan sesuatu.

"Jangan di gigit nanti berdarah." Devran mengusap bibir Talita. Mereka berdua saling berpandangan.

"Ekhem.." Arion berdehem melihat adegan yang daritadi dia perhatikan dari depan pintu uks.

"Eh..." Talita terkejut dan berusaha menjauhkan bibirnya dari tangan Devran.

Kenapa gue kek ketahuan selingkuh gini.

"Lo di panggil Bu Ratna." seru Arion datar.

"Siapa?" tanya devran.

"Lo."

"Oke bentar lagi gue kesana."

"Sekarang!"

"Gue masih obatin Talita."

"Biar gue yang urus."

Devran langsung menghentikan kegiatannya menoleh ke Arion dan mengerutkan dahi.

Ga biasanya dia gini

Setelah cukup lama diam, Devran berdiri.

"Oke"

Sebelum meninggalkan Talita, Devran mengacak rambut Talita pelan.

"Gue pergi dulu." Devran berjalan keluar dari uks.

Arion menduduki tempat yang semula di duduki Devran. Talita yang melihat itu segera mengangkat kakinya yang bergelantung di bawah bangkar dan menidurkan badannya di kasur, namun belum sempat kakinya menyentuh kasur Arion menyentuh kaki Talita dengan cepat.

"Ngapain?" judes Talita mengerutkan dahi.

"Bego!"

"Maksud lo."

"Ga ngelawan!"

Talita yang mengerti maksud arah pembicaraan Arion hanya diam saja.

"Kenapa diem." Arion menekan luka Talita dengan kapas.

"Aw...Gila lo ya!" bentak Talita saat merasakan sakit di lututnya.

Arion tersenyum tipis, tipis sekali. Senang melihat Talita yang sedang marah.

"Makanya jangan diem aja."

"Terserah gu aw..." Arion menekan luka Talita lagi.

"Cowok gila!" desis Talita menahan nyeri di lututnya.

Arion menyudahi kegiatannya dan berdiri menyentuh kedua sisi kasur yang Talita duduki. Talita melotot dan memundurkan kepalanya.

"Mau apa lo?"

Arion hanya menatap mata Talita, sedangkan Talita yang di tatap seperti itu gugup berusaha mengalihkan pandangannya dan menggigit bibirnya.

"Lo mau goda gue." Arion mengangkat sebelah alisnya dan melihat bibir Talita. Talita melotot dan memajukan kepalanya

"Sorry! Gue bukan cewek penggoda."

"Oh ya.." Arion semakin memajukan badannya.

Reflek Talita kembali memundurkan kepalanya, namun sebelum itu ada tangan yang menahan tengkuknya.
Talita membelalakkan matanya.

Cold Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang