40. Sesil dan Arion?

34.5K 915 15
                                    

"Gue mau ngomong sama lo." Sesil menarik tangan Arion untuk mengikutinya.

Saat mereka sudah ada di taman belakang sekolah, Sesil melepaskan genggaman tangannya dari Arion. Mereka berbicara dengan serius sesekali tertawa. Hal itu membuat siapa saja yang melihatnya, mengira bahwa mereka berdua tengah berpacaran.

Talita yang tidak sengaja melihat Sesil yang menarik Arion tadi, mengikutinya sampai taman sekolah, namun dia tidak ingin ketahuan oleh mereka berdua, jadi dia memutuskan untuk bersembunyi di balik pohon yang agak jauh dari posisi Arion dan Sesil. Talita tidak mendengar percakapan antara Sesil dan Arion, dia hanya melihat ekspresi serius dari mereka berdua selama berbicara. Talita terkejut saat Arion tertawa sambil merangkul Sesil. Ia tidak pernah melihat kedekatan antara Sesil dan Arion. Memang Sesil terkenal sebagai gadis yang ramah dan ceria, dan hal itu masih bisa di maklumi Talita kalau Sesil banyak teman ataupun akrab dengan siapa saja.

Namun untuk Arion? Sikap dingin cowok itu yang tak tersentuh membuat Talita bingung. Bahwasannya Arion tidak pernah menunjukkan kedekatannya dengan siapapun, kecuali pada dirinya. Bahkan Adora yang lumayan famous di Cakrawala di tolak mentah-mentah.

Ada sedikit perasaan sakit saat melihat sahabatnya di rangkul oleh kekasihnya. Biarlah dia sekarang mengakui bahwa Arion adalah kekasihnya, toh dia juga mempunyai rasa yang sama seperti Arion, jujur Talita memang awalnya sedikit risih dengan kehadiran Arion, namun perempuan mana yang tidak baper dengan semua perhatian dan perlakuan Arion terhadapnya setiap hari.

Memang terkesan selalu memaksakan kehendak, namun sikap Arion yang seperti itu yang membuat hati Talita jatuh hati. Bukankah perempuan menyukai pria yang sedikit pemaksa namun bersikap romantis.

Talita memahan nafasnya dan semakin menyembunyikan dirinya ketika Arion dan Sesil pergi meninggalkan taman tersebut. Setelah mereka berdua pergi, Talita keluar dari tempat persembunyiannya dan membersihkan seragamnya yang sedikit terkena kotoran pohon.

Sebenernya ada apa sih sama kalian berdua?
Di RS juga pas Arion sakit, kenapa Sesil deket banget sama Arion?
Terus dia kayak yang semangat gitu mau jengukin Arion.
Apa Sesil suka ya sama Arion?
Jangan-jangan Arion macarin gue cuma buat bisa deket sama Sesil.
Kan sekarang lagi musimnya yang kayak gitu-gituan.

Talita menggelengkan kepalanya berusaha menepis perasaan yang membuat dadanya semakin sesak. Lalu dia berjalan meninggalkan taman dengan perasaan tidak nyaman.

"Talita...." teriak Sesil saat Talita baru menginjakkan kakinya di kelas. Talita hanya tersenyum masam lalu menduduki tempat duduknya. "Talita... Sesil boleh pinjem buku catatan fisika Tal.." belum selesai Sesil meneruskan kalimatnya, Talita sudah menyerahkan catatannya.

Sesil tak mempedulikan raut wajah Talita yang tidak bersahabat, dia semakin riang bernyanyi dan menyalin catatannya.

Segitu senengnya lo sama Arion ya sil?

Talita menyumpat telinganya dengan earphone dan menyalakan lagu yang dia sukai, kemudian kepalanya di taruh meja dan memejamkan matanya.

"Perhatian guys...." Dinda teman sekelas Talita wakil ketua kelas memberi pengumuman, Talita tidak mengangkat kepalanya dan tetap memejamkan matanya, namun telinganya masih bisa mendengar teriakan Dinda karena volume handphonenya tidak terlalu keras. "Bu Dessy sekarang ngga masuk, anaknya sedang di rawat di rumah sakit, jadi hari ini kita jamkos, kita doain semoga anak bu Dessy lekas sembuh ya..." lanjutnya yang di sahuti semua teman-temannya.

"Aamiin..." jawab seisi kelas, kecuali Talita yang sudah berdiri dari duduknya dan berjalan keluar dari kelasnya.

Semua sudah terbiasa dengan sikap bodo amat Talita, Sesil yang melihat Talita seperti itu hanya tersenyum penuh arti dan melanjutkan catatannya.

Maaf Talita...

.......

Talita kembali memasang earphonenya dan menyenderkan punggungnya di pohon, Talita selonjoran di bawa pohon beringin dan menikmati setiap hembusan angin yang menerpa wajahnya, dia memejamkan matanya.

Arion yang sedang membolos dari pelajaran sejarah tak sengaja melihat Talita yang tertidur di bawah pohon beringin, dia berjalan dengan santai lalu memperhatikan Talita yang sama sekali tidak terganggu saat wajahnya sedikit terkena silau matahari, Arion duduk bersila di pinggir Talita sambil menghadapnya berusaha menutupi silau yang mengenai wajah sang pacar.

Arion memandangi wajah cantik Talita yang tertidur, dia mulai gelisah dalam duduknya saat kakinya mulai merasa kram dan punggungnya panas terkena sinar matahari yang semakin menyengat, saat Arion ingin mengatur posisi duduknya tak sengaja kakinya menyentuh kaki Talita.

Talita langsung membuka matanya dan menemukan Arion yang sedang memandanginya, Talita membuang nafas dalam-dalam.

Bisa ngga sih sehari aja, dia ngga gangguin gue?

Arion yang melihat Talita bangun langsung menyelonjorkan kakinya seperti Talita, kemudian membawa kepala Talita di pundaknya. Kemudian mengambil salah satu earphone milik Talita dan memakainya. Arion menahan kepala Talita supaya dia tidak berontak.

"Tiga hari lagi gue ke Jakarta fashion week." Arion memulai pembicaraan sambil mengelus kepala Talita. "Setelah dari sana, gue mau ngajak lo liburan." Talita hanya diam, sesekali melirik Arion. "Gue pengen nikmatin waktu berdua sama lo, tanpa ada gangguan apapun dan siapa pun." lanjut Arion sambil menolehkan wajahnya pada Talita.

Talita hanya diam menatap Arion."Kemana?" tanya Talita tidak bisa menahan diri untuk bertanya. Arion tersenyum lalu mengacak rambut sang kekasih.

"Rahasia." Arion tertawa lalu mengajak Talita untuk berdiri dari duduknya, Talita tersenyum dan mengikuti langkah Arion.

"Nanti pulang gue anter ya.." Talita hanya mengangguk mengiyakan.

Mungkin ini saatnya untuk lebih mendekatkan diri sama Arion..

Entahlah, perasaan nya menjadi gelisah saat melihat kedekatan Arion dan Sesil tadi pagi.

Adora yang melihat pemandangan seperti itu hanya tersenyum miring.

"Masih gue liatin." Adora menyeringai dan meninggalkan tempat persembunyiannya.

"Udah deh Ra, lo cari yang lain aja, ga capek apa ngejar Arion si es batu?" ucap Nesya yang ada di sampingnya.

"Bener tuh Ra, lo kan cantik, tajir, berkuasa, masih banyak cowo di luar sana yang tergila-gila sama lo, dan pastinya lebih keren dari Arion." sahut Sesil menambahi.

"Udah deh guys, jangan banyak bacot, gue nunggu Talita jatuh cinta sedalam-dalamnya sama Arion, habis gitu baru gue keluarin senjata andalan gue. Dengan begitu gue bisa hancurin hidup Talita." Adora menyeringai licik. "Jangan anggap diem gue sebagai kekalahan atas semua ini, Ta" lanjut Adora bergumam.

"Emang apaansih rencana lo?"

"Tunggu aja tanggal mainnya." jawab Adora santai dan terus berjalan.

Nesya dan Selin hanya tersenyum dan mengikuti bossnya yang menuju kelas.

Jangan lupa vote dan komen ya...

Mohon maaf typo dimana-mana

Cold Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang