Talita berjalan menuju kantin bersama Sesil, ketika langkahnya sudah memasuki kawasan kantin yang tidak pernah sepi. Suasana kantin yang ramaipun menjadi bertambah riuh, saat primadona sekolah menginjakkan kakinya di tempat tersebut. Talita mengedarkan pandang mencari meja kosong untuk ia duduki bersama Sesil.
"Bening banget ya gusti..."
"Ya ampun... Mau dong cantik kek Talita."
" Sesil.... So cute..."
" Swiwit..."
"Talita minta Id line nya dong." sahut salah satu cowok dengan terang-terangan menggoda Talita.
"Nikmat mana yang kau dustakan..."
Arion cs yang melihat suasana kantin semakin riuh mengalahkan pasar itu, langsung mengikuti arah pandang semua siswa Cakrawala. Ia melihat Talita bersama Sesil yang sedang kebingungan mencari meja kosong.
"Subhanallah neng Talita.... Geulis pisan ey..."
"Ini mah bidadari dunia, Ji." sahut Nicko melongo. Aji mengangguk menyetujui ucapan temannya itu. Sedangkan Devran hanya bisa memandangi cewek yang menjadi pusat perhatian itu dari tempat duduknya.
"Kalo Adora ngga mau sama gue, Talita target ke dua..." ceplos Zefran yang terus memandang Talita di depan sana.
Dua orang yang sedari tadi tak bersuara, diam-diam menyunggingkan bibirnya. Siapa lagi kalau bukan Arion dan Devran, mereka berdua mengingat peristiwa saat bersama Talita.
Sedangkan Adora yang melihat semua penggemarnya memusatkan pandangannya ke arah Talita, menjadi geram setengah mati.
Cantik darimananya sih tu cewe ganjen?
Tepos rata gitu di bilang cantik?
Masih juga seksi gue dimana-mana.Adora semakin geram saat melihat Arion yang tersenyum tengah memperhatikan Talita sampai tak berkedip. Cowok itu tak sadar jika sedari tadi Adora tengah memperhatikan dirinya.
Awas aja lo Talita
Gue bakal lakuin cara apapun supaya lo di depak dari sini
Lo cuma jadi benalu di CakrawalaAdora tersenyum licik, kemudian memakan makanannya kembali.
Talita melirik Sesil yang saat ini sedang ikut mengedarkan pandang seperti dirinya, kemudian ia menghela napas saat tak kunjung melihat salah satu murid yang berdiri meninggalkan kantin hingga membuat dirinya terus berdiri karena tidak menemukan tempat duduk.