TUJUHBELAS

2.3K 158 18
                                    

Pandangan Fio itu jatuh pada seorang lelaki yang sedang duduk di teras villa milik keluarganya.

Kemudian dengan tenang, Fio menghampiri Dika yang sedang memainkan ponsel.

"Makasih."

"Astaghfirullah." Dengan mata melotot Dika menatap Fio yang tiba-tiba muncul di sampingnya. "Lo sejak kapan di sini dah?"

"Sejak tadi," ucap Fio.

Dika terkekeh. "Gue seneng bisa bantu lo," katanya.

Kemudian keduanya sama-sama terdiam.

Drt. Drt.

Dengan secepat kilat pandangan Dika beralih kepada ponsel di genggaman tangannya.

Lalu senyuman mengembang di bibir tipisnya.

Kara Audy : Gue juga kangen banget sama lo :)

Dika Andrean : Gue lagi di Bandung nih, ketemuan?

"Lo gak gila 'kan?"

Tiba-tiba suara interupsi dari Fio berhasil membuat Dika kembali menatap Fio yang masih berada di sampingnya.

Masih dengan senyuman di bibirnya, Dika hanya menggeleng sebagai jawaban.

Kemudian pandangan Dika kembali kepada ponselnya yang baru saja bergetar.

Kara Audy : Besok jam 3 sore di dekat kampus gue

Setelah membaca pesan itu, tampak sekali senyuman Dika semakin mengembang.

Diliriknya sebentar Fio yang berjalan masuk ke dalam Villa. Kemudian ia kembali mengetikkan sesuatu di ponselnya.

Dika Andrean : Siap, Kapten!

***

"Lo hari ini jadi ke rumah nyokap lo?"

Fio hanya mengangguk.

"Gue temenin gak?" tanya Dika sambil mencomot keripik kentang dari pangkuan Fio.

Dengan tatapan tak suka Fio tunjukkan kepada Dika. "Tangan lo!"

Dika kembali menatap Fio heran. "Tangan gue? Kenapa?"

"Mikir sendiri, bego!"

Dika hanya mendengus kesal sambil memikirkan apa yang menjadi kesalahan tangannya.

"Pergi sekarang aja gimana?" Dika mengalihkan pembicaraan.

Kemudian Fio bangkit dari duduk menuju ke dalam kamarnya.

"Heran banget gue heran," ucap Dika sambil menggeleng-gelengkan kepalanya takjub.

Sambil menunggu Fio keluar, Dika mengambil ponselnya dan membuka grup chat mereka.

Savage Clan.

Gerry : P

Fathan : Q

Daniel : R

Gerry : P

Fathan : Q

Daniel : R

Dika : GOBLOQ

Fathan : alhamdulillah, makasih loh mba :)

Daniel : langsung ngegas titisan dajjal mah :)

Gerry : sudah dung teman-teman quuu, kalian jangan berantem. Mendung kita main tebik-tebukan hehe.

DIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang