01

3.6K 279 43
                                    


Seorang pemuda manis datang dengan wajah yang murung, setelah apa yang terjadi, kemarin sang ayah memergokinya sedang berciuman dengan seorang gadis di dalam mobilnya, dan berakhir dengan penyitaan mobil kesayangannya. ia merasa tidak bersemangat lagi untuk melakukan sesuatu.
Di sisinya sahabat terdekatnya sedang tersenyum sendiri.
Melihat keadaan mereka semua orang yang ada di situ menjadi heran.
Pasalnya pangeran ice tampan yang jarang sekali tersenyum itu kini sedang tersenyum lebar, dan pangeran tampan yang selalu di puja oleh para gadis karena sifatnya yang ramah dan juga pandai menggombal itu kini sedang murung. Tak ada yang berani mendekat, mereka hanya melihat saja dari tempat duduknya masing-masing.

  Pria manis itu menghembuskan nafasnya berat. Dan melirik kearah orang yang ada di sampingnya, yang kini masih saja tersenyum.

   "Apa yang membuatmu tersenyum seperti orang gila Mean?"

   "Jangan kepo Saint. Urusi saja muka kusutmu itu."
Saint mendengus, meskipun Mean terlihat sangat bahagia tapi mulutnya tetap saja selalu mengeluarkan kata-kata tajam.

   "Ayah menyita mobilku.. aku harus naik bus jika mau kemana-mana, ini tidak asik."
Curhat Saint pada Mean.
Mean tampak tak memperdulikan ucapan Saint.
Namun bukan Saint namanya jika dia tidak bisa membuat  Mean mau mendengarkannya.

   "Ah.. tadi aku bertemu dengan P, Plan di halte saat aku turun dari bus."
Mean langsung Menoleh kearah Saint. Saint tersenyum penuh kemenangan. Akhirnya dia bisa membuat Mean tertarik dengan ucapannya. Meskipun tidak menutupi kenyataan bahwa Saint benar-benar bertemu dengan Plan di halte tadi.

   "Untuk apa dia di halte bus? Biasanya dia akan bawa mobil sendiri."
Saint mengedikkan bahunya.
Mean masih nampak berpikir.

   "Mean apa kau tidak bosan setiap hari harus berkencan dengan buku-buku itu?"

   "Tidak, jika dengan ini aku bisa mengubah masa depanku, aku rela menghabiskan masa mudaku untuk belajar agar aku bisa sukses nantinya."
Jawab Mean sambil membaca kembali bukunya. Saint hanya mengangguk saja, tak lama kemudian Dosen mereka datang dan memulai pelajaran.

_________
______


   "Hoi pendek, apa masalahmu hah? Jangan ikut campur urusan kami dengannya."

   "Itu jadi urusanku jika kalian memukuli teman ku."

   "Oh.. jadi kamu temannya? Pria pendek sepertimu punya nyali besar juga ternyata."

   "Cih, jangan hanya bicara bajingan sini lawan aku jika kamu memang berani, tidak seimbangkan jika kalian berempat dan kami hanya berdua, tapi tidak apa akan aku habisi kalian."

Saling baku hantam tidak terelakkan di antara mereka, pria pendek itu benar-benar menghajar ke empat pemuda yang tadi sedang mengeroyok temannya. Jika di lihat tubuhnya yang pendek itu seperti tidak bisa melawan, namun kenyataannya pria pendek itu lebih gesit dan bisa menghindari pukulan-pukulan dari lawannya.
Dan setelah mereka semua tumbang, pemuda pendek itu berjalan mendekati temannya yang sudah babak belur akibat di keroyok tadi.

    "Ai James.. apa kamu tidak apa-apa?"

    "Ukh.. perutku sakit sekali Ae.. bisa bantu aku berdiri?"

    "Kenapa kamu bisa berurusan dengan mereka?"
Ae memapah pemuda bernama James untuk pergi ke klinik kesehatan di kampusnya.

     "Aku tidak tau, yang mereka cari si Yacth sialan itu, tapi aku yang mereka pukuli, akh.. aku heran kenapa kalian suka sekali berkelahi."
Ae mengerutkan keningnya, ada masalah apa antara Yacth dengan anak dari fakultas ekonomi?
Mereka sudah sampai di klinik, kemudian Ae segera menghubungi Yacth untuk menanyakan masalah ini.

Takdir Ku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang