08

2K 255 51
                                    

Typo.. ✌✌











Dua bocah itu berlarian di halaman luas itu, salah satu di antara mereka berbadan agak gemuk dengan pipinya yang chubby dan sedikit kemerahan.

         "Phi... Pett.. belhenti na..
Son tidak bisa lagi mengejal phi.. hahh hahh hhh"

Nafas bocah berpipi chubby itu terengah-engah.
Kemudian bocah yang lebih besar darinya itu menghampirinya dan menarik tangannya dan membawanya duduk di sebuah ayunan.

           "Son.. apa kau akan pergi ke kota besok?"

Bocah yang di panggil Son itu mengangguk dan mengedipkan matanya lucu.
Anak yang bertubuh lebih tinggi dan tidak kurus atau gemuk itu menundukkan kepalanya.

           "Phi Pett... Jangan sedih na..
Kita pasti akan beltemu lagi.. ayah Son bilang phi akan seling ke kota untuk menemui Son.. benal kan?"

Bocah gembil itu menatap anak kecil yang lebih tua darinya itu dengan tatapan berhap apa yang ia katakan akan di setujui oleh anak yang ia panggil phi itu, padahal usia mereka hanya berbeda beberapa bulan saja.

         "Phi tidak janji Son.. tapi phi akan bujuk ayah phi.. agar phi bisa pindah ke kota juga.. dan kita bisa bermain bersama lagi."

Son menunduk, kemudian ia tersenyum dan matanya berbinar mendengar ucapan anak kecil yang ada di sebelahnya itu.

           "Son akan tunggu phi.."

Saint terbangun dari tidurnya, dan ia tidak melihat siapa pun di sampingnya, Saint masih ingat kejadian tadi malam yang membuatnya berakhir di tempat tidur Ae yang nyaman itu dengan pinggangnya yang terasa sakit dan remuk.

Saint mencoba untuk bangun dari tidurnya dan mendapati dirinya hanya mengenakan kemeja berwarna baby blue kebesaran dan ia merasa sedikit segar saat ini padahal dia semalam sangat kacau.
Karena Ae sempat membersihkan dirinya dan juga memakaikan baju itu pada Saint.

Saint keluar dari kamar Ae dan melihat Ae sedang memasak sesuatu di dapur kecilnya dengan mengenakan aperon berwarna biru muda.
Ae tersenyum melihat Saint yang sudah keluar dari kamarnya.

         "Kau sudah bangun? Nah.. ini makanlah.."

Ae menyodorkan sepiring nasi goreng omelette pada Saint.
Saint tersenyum karena itu adalah makanan kesukaannya.
Kemudian ia duduk dan bersiap untuk melahap makanan yang ada di depannya itu.

          "Trimakasih."

Ujarnya, kemudian melahapnya dengan wajah bahagia, karena nasi goreng itu sangat enak.
Ae tersenyum melihat Saint makan dengan lahap.

         "Ahh... Aku jadi teringat masakan seseorang saat memakan masakan mu."

Ujar Saint, kemudian ia meneguk minuman yang sudah Ae siapkan di depannya.
Ae mengeryit heran menatap kearah Saint.

         "Siapa?"

         "Namanya bibi Nay.. dia cantik dan baik, aku juga berteman baik dengan anaknya, tapi setelah aku pindah ke kota aku tidak pernah bertemu dengan mereka lagi."

Deg.

Ae tercekat mendengar ucapan Saint, apa mungkin orang yang ada di depannya itu adalah Son yang selama ini dia cari?.
Pikir Ae.

           "Emm.."

Ae hanya bergumam dan mengangguk saja menjawab ucapan Saint.

          "Dan.. kau mirip sekali dengannya."

Takdir Ku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang