15

2.2K 243 26
                                    

Update pagi".. 😊
Sorry for typo... Anggap gc ada ya.. gw males revisi soalnya..
Happy reading.. 😘😘
Jangan lupa untuk vote dan komentarnya..😋









Plan terbangun dari tidurnya yang indah semalam.
Ia melihat Mean masih tidur di sampingnya dan lengan kekarnya melingkar di pinggang Plan.
Plan membalikkan tubuhnya agar menghadap pada Mean.

Perlahan Plan mengusap lembut wajah Mean, Plan masih ingat dengan ucapan Mean sebelum mereka terlelap setelah melakukan olahraga malam.
Namun ia kembali teringat dengan ucapan sang ayah tentang pertunangannya dengan Fai yang sebentar lagi akan di lakukan.

Plan beringsut kedalam pelukan Mean, ia ingin sekali menangis saat ini dalam pelukan Mean, matanya sudah memanas dan tubuhnya bergetar.
Mean yang merasakan gerakan dalam pelukannya ia semakin mempererat pelukannya pada tubuh Plan.

  
          "Ini masih pagi.. kenapa kau menangis phi..? Apa kau menyesal tentang kejadian semalam?"

Plan mendongak menatap wajah datar Mean dengan lelehan air mata di pipinya.
Plan menggeleng, kini ia semakin memeluk tubuh Mean dengan erat.

           "Katakan apa yang membuatmu menangis seperti ini?"

Mean menarik dagu Plan agar kembali menatapnya.

        "Aku tidak ingin kehilanganmu lagi.. maafkan aku.."

Ujar Plan, namun Mean masih tidak percaya jika Plan sedih hanya karena masalah itu.
Mean menggeleng dan menghapus air mata Plan.

         "Katakan saja.. aku tidak akan marah lagi padamu.."

Tatap teduh Mean membuat hati Plan menghangat, ia sangat rindu dengan tatapan itu, yang selalu membuatnya damai dan membuatnya semakin mencintai Mean.

          "Tiga hari lagi pertunangan itu akan di laksanakan Mean.. apa yang harus aku lakukan? Fai juga tidak menyukaiku dia itu sudah punya kekasih."

         "Lalu? Apa phi menyukainya? Aku tau siapa kekasihnya."

Plan kembali menatap mata Mean yang ada di hadapannya.
Mean tersenyum dan mengecup kening Plan.

         "Kita hadapi semua ini bersama.. kali ini aku tidak akan membiarkan phi pergi lagi.."

          "Maaf.. maafkan aku.. aku bodoh karena melepaskan mu begitu saja.. lalu bagaimana jika ayah ku tau tentang hal ini? Aku takut kau kenapa-kenapa.."

Mean tersenyum dan menangkupkan kedua pipi Plan.
Ia bisa melihat jika Plan sangat menghawatirkannya.

         "Percaya padaku phi.. jadi jangan sembunyikan apapun lagi dariku.. kita hadapi semua ini bersama.. aku yang akan mengatakan pada ayahmu jika kita saling mencintai.. dan aku tidak akan menyerah meskipun ayahmu melakukan sesuatu padaku, asal kau tidak lagi meninggalkanku."

Plan tersenyum lalu kembali memeluk Mean, meletakkan kepalanya di ceruk leher Mean.
Untuk saat ini mereka bisa bernafas lega, namun tidak dengan kedepannya nanti.
Tuan Rattavit bukanlah orang yang begitu mudahnya untuk merubah pendiriannya.
Begitu juga dengan Mean, ia akan mengorbankan apapun asalkan ia bisa bersama dengan Plan.



_________
______


Perth membuka matanya dan melihat sosok Saint yang sedang tertidur pulas dengan memegang tangannya.
Saint tidur dengan posisi duduk dan kepalanya ia sandarkan di tempat tidur Perth serta satu tangannya menggenggam tangan Perth.

Tak lama kemudian Forth dan Beam masuk kedalam kamar inap itu dan melihat Perth yang sudah duduk di atas tempat tidurnya sambil tersenyum menatap kearah Saint.

Takdir Ku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang