10

2.1K 266 34
                                    

Typo ✌✌
Happy reading..







Saint melajukan mobilnya menuju ke apartemen Ae, entah apa yang sedang ia pikirkan, Saint hanya sedikit kesal dengan sikap phinya.
Tanpa mengatakan apapun Saint keluar dari rumah itu dengan membawa beberapa baju di tas ranselnya.

Saint mengetuk pintu apartemen Ae cukup kencang, padahal ini sudah hampir tengah malam. Yang jelas Ae pasti juga sudah tidur.
Tak lama kemudian pintu itu terbuka dan menampilkan wajah Ae yang baru bangun tidur.

Tanpa mengatakan apapun Saint menerobos masuk kedalam apartemen Ae, dan Ae segera menutup pintunya.

            "Apa kau kabur dari rumah?"

Tanya Ae, kemudian ia duduk di samping Saint.

            "Aku tidak tahan lagi, masalah ini semakin rumit, ternya pria itu yang sudah membuat phi ku hamil. Dan sekarang apa yang harus aku lakukan?"

Ae diam memikirkan sesuatu. Kemudian ia tersenyum.

            "Kalau begitu kita harus memberi tahu P'Forth jika phi mu hamil anaknya waktu itu."

Mata Saint membola mendengar ucapan Ae.
Ia terkejut, bagaimana Ae bisa tau jika calon tunangannya itu bernama Forth.
Ae yang menyadari kebodohannya kini memukul bibirnya sendiri.

             "Bagaimana kau bisa tau namanya? Aku bahkan tidak pernah sekalipun menyebutkan namanya di depan mu."

Saint menatap tajam kearah Ae.
Ae menggigit bibir bawahnya lalu menghela nafas panjang.

            "Maaf, aku baru tau tadi siang, P'Forth adalah phi ku. Dan itu artinya.."

Ae tidak melanjutkan ucapannya, karena dia melihat Saint kini meletakkan kepalanya di sandaran sofa. Saint nampak kacau karena masalah ini.

              "Lalu bagaimana sekarang? Apa kita tetap lanjutkan rencana yang pertama?"

Tanya Saint, Ae hanya menunduk tanpa menjawab.

   'aku tidak ingin berpura-pura menjadi kekasih mu Saint.. aku ingin kau benar-benar mencintaiku.'

Monolog Ae dalam hatinya.
Namun ia tetap menjawab dengan anggukan kepalanya.

             "Aku ikuti permainan mu.."

Dan bodohnya Ae tidak langsung mengungkapkan siapa dirinya yang sebenarnya.

Saint tersenyum manis lalu ia bergelayut manja pada lengan Ae.
Entah kenapa Ae merasa tidak bisa menahan hasratnya untuk menyentuh Saint, namun jika ia tiba-tiba saja menyerangnya bukan tidak mungkin Saint akan marah padanya.
Jadi Ae hanya bisa menahan hasratnya itu.

           "Err.. lebih baik kau tidur sekarang, tidurlah di kamarku biar aku tidur di sini."

Ujar Ae, kemudian ia masuk kedalam kamarnya untuk mengambil selimut cadangan dan juga satu bantal.
Saint yang mengikutinya dari belakang tiba-tiba saja mendorong tubuh Ae ke tempat tidur.

Ae yang tidak siap dengan itu jelas saja terkejut, kini Saint menindihnya dan mulai melumat bibirnya.
Ae mulai menikmati cumbuan Saint dan bermain dengan lidah Saint saling menyesap dan menggigit bibir itu.

Dan kini posisi mereka sudah berganti, Saint kini berada di bawah Ae dan Ae semakin gencar untuk mencium serta mengecupi setiap jengkal tubuh Saint yang putih bak porselen itu.
Namun tiba-tiba saja dia berhenti dan bangkit dari menindih tubuh Saint.
Ae berjalan menuju ke kamar mandi dan meninggalkan Saint dengan nafasnya yang memburu dan terkejut karena Ae tiba-tiba saja berhenti melakukannya.

Takdir Ku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang