Abaikan typo yang beterbaran..
Selamat membaca..Saat Perth ingin mengantar Saint pulang malam itu, Saint memilih untuk menginap di apartemen Perth, entah kenapa Saint ingin menginap di sana, padahal sebenarnya Perth ingin pulang ke rumah ayahnya, tapi karena Saint ia harus menemaninya bermalam di apartemennya yang hampir 2 minggu ini tak ia tinggali.
"Saint.. Kenapa tiba-tiba kau ingin menginap di sini?"
Tanya Perth saat mereka sudah sampai di apartmen Perth.
Bukannya menjawab, Saint malah masuk kedalam kamar Perth dan membuka pintu balkon kamar itu.
Perth mengikutinya dan berdiri di samping Saint, ia melihat Saint memejamkan matanya dan tersenyum Perth bisa melihat angin berhembus menerpa wajah Saint."Apa kau ingat saat pertama kali aku datang ke sini?"
Tanya Saint tiba-tiba tanpa melihat ke arah Perth.
Tentu saja Perth sangat mengingatnya, karena malam itu yang membuatnya bisa bersama dengan Saint sampai saat ini.
Perth tersenyum dan mengangguk."Bagian mana yang kau ingat?"
Saint menoleh ke arah Perth dengan memicingkan matanya, menanti jawaban dari Perth.
Perth kembali tersenyum dan menatap Saint."Semuanya. Apa kau ke sini untuk itu?"
"Apa maksudmu dengan semuanya?"
Saint balik bertanya pada Perth dengan wajah sedikit memerah.
Perth mendekatinya dan memeluk pinggang Saint."Aku yakin kau pasti mengerti apa maksudku."
Bisik Perth di telinga Saint, kemudian ia mencium tengkuk Saint.
Saint berbalik menghadap ke arah Perth dan mendorong tubuh Perth menjauh darinya, kemudian ia masuk kedalam kamar.Perth mengikutinya masuk kedalam kamar dan menatap Saint yang sedang berdiri membuka pakaiannya.
"Berhenti disitu, aku mau mandi jangan ikuti aku."
Ucap Saint, saat ia menyadari Perth berjalan mendekatinya.
"Benarkah kau ingin aku berhenti? Bukankah kau sedang menggodaku?"
Perth tersenyum masih menatap Saint yang memunggunginya, menampilkan punggung putih itu membuat little Perth terbangun.
"Aku tidak menggodamu, aku hanya ingin menginap di sini, jika kau mau kau bisa pergi dari sini dan pulang ke rumah ayahmu."
Jawab Saint, seraya mengambil handuk dari dalam lemari pakaian, tanpa mau melihat ke arah Perth yang masih memandanginya.
Saint masuk kedalam kamar mandi dan meninggalkan Perth yang masih tersenyum karena melihat tingkah laku Saint yang terlihat malu padanya.Saat Saint sudah berada di dalam kamar mandi, tiba-tiba saja lampu dan juga airnya mati, dan itu membuat Saint sedikit bingung dan berteriak memanggil Perth dari dalam kamar mandi.
Saint meraba dinding kamar mandi menuju pintu dan membuka kunci pintunya, dan ia ingat akan ucapannya pada Perth jika Perth bisa pulang jika tidak mau menemaninya di apartemen itu."Perth!! Apa kau benar-benar pulang?"
Teriak Saint, dan di dalam kamar itupun juga sangat gelap hanya ada cahaya dari luar jendela yang sedikit menerangi kamar itu.
Saint juga tidak melihat adanya Perth di kamar itu."Perth!! Ini tidak lucu, jangan bercanda seperti ini, aku tidak takut, aku harus mandi badanku masih banyak busanya, cepat hidupkan lagi saklarnya."
Oceh Saint lagi, namun tak ada balasan dari Perth, di kamar itu begitu hening dan tak terlihat ada siapapun di sana kecuali Saint.
"Sial!! Dia benar-benar pergi, awas saja besok aku tidak akan mau pergi dengannya lagi, dasar si mesum tidak peka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Ku (END)
Fanfiction"Bolehkah aku egois kali ini? jika memiliki mu adalah ke egoisan maka ijinkan aku untuk egois. karena yang aku mau hanya dirimu dan selalu bersamamu." "Aku hanya ingin tau sebatas apa kesabaranmu, jika itu pilihanmu aku tidak akan melarangnya. ta...