Typo.. ✌✌
Selamat membaca.. 🤗🤗Saint terus mengabaikan Perth seharian, saat Perth mencoba untuk mendekatinya, maka Saint akan menghindar dengan banyak hal, seperti menyibukkan dirinya membantu Beam menyiapkan makanan atau bermain dengan Pin dan juga Vier, hingga membuat Perth menyerah.
"Okr baby.. Aku menyerah.. Jangan marah na.." bisik Perth yang kini sudah memeluk Saint dari belakang.
Saint hanya diam tak menjawab ucapan Perth, dan masih terus menyirami tanaman di halaman belakang rumahnya.
Perth menyandarkan dagunya pada bahu Saint, mengecup pipi Saint berkali-kali, hingga membuat Saint jengah.
Saint meletakan kembali selang airnya, dan meninggalkan Perth, setelah melepaskan pelukan Perth dari pinggangnya.Perth yang di abaikan terus saja membuntuti Saint, bak seekor kucing yang sedang meminta makan pada majikannya.
Forth dan Beam yang melihat kedue hanya bisa tertawa, karena baru kali ini mereka melihat Perth memohon seperti itu di depan Saint."Hahaha.. Kau membuat mereka bertengkar P'Forth.." Beam memegangi perutnya saat tertawa.
"Itu bukan salahku!! Bukannya aku mengatakan yang sebenarnya Mae Beam.." goda Forth sambil mencolek dagu Beam.
Beam melirik tajam Forth kemudian memukuli Forth dengan bantal sofa yang ada di sekitarnya.
"Ampun baby.. Jangan pukul lagi na.." Forth menutupi wajahnya dengan ke dua lenganya.
Kemudian ia segera berlari menjauhi Beam sebelum Beam lebih marah dari ini.
"Phi Fooorrthh!! Tidur di luar!!" teriak Beam, dan pada akhirnya Forth berhenti kemudian berbalik mengejar Beam, karena dia tak ingin nasip nya sama dengan Perth.
"Saint.. Bunny.. Jangan marah.." Perth kembali merengek, dan terus saja mendekati Saint.
"Mandi sana!! Kau bau!!" ucap Saint sambil menutupi hidungnya.
"Iya.. Daddy bau.." Pin yang saat itu sedang duduk di pangkuan Saint dan selesai mandi, menyetujui ucapan Saint.
Perth mengerutkan dahinya, dan mencium ketiaknya sendiri.
Pin dan Saint saling pandang dan tersenyum melihat tingkah Perth."Baiklah.. Daddy mandi dulu.. Pin.. Jaga Mommy na.. Jangan sampai Mommy kemana-mana oke?"
"Siap boss..!!" jawab Pin dengan tangannya yang di angkat memberi hormat pada Perth.
Saint hanya menggeleng pelan dengan tingkah laku anak dan ayahnya itu.
Dan saat Perth kembali ke kamar Pin, di atas ranjang Pin dan Saint sudah tertidur, padahal ini masih sore.Perth merangkak naik ke atas ranjang dan mengendus tengkuk Saint, Saint hanya menggeliat tanpa mau membuka matanya.
"Emmhh.. Perth.. Aku lelah.. Pergilah.." Saint mendorong kepala Perth, ia terbangun karena Perth menghisap belikatnya dan meninggalkan bekas di sana.
"Ayolah baby.. Jangan menyiksa ku.. Bukankah kau sudah keterlaluan membuat ku menunggu lama?" Perth kembali menciumi belikat Saint, dan menarik pinggang Saint dari belakang agar semakin mendekat padanya.
"Oohhh.. Ayolah.. Aku ingin tidur sebentar saja, lagi pula ini masih sore, sebentar lagi makan malam, aku tidak mau melewatkannya." Saint kembali mendorong tubuh Perth agar menjauh darinya.
Perth segera duduk dan mengacak-acak rambutnya sendiri, kemudian melihat ke arah Saint yang kembali memejamkan matanya.
Perth menatap ke arah selatanya yang sudah menegang dengan tatapan putus asa. (Rasain😆)

KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Ku (END)
Fanfiction"Bolehkah aku egois kali ini? jika memiliki mu adalah ke egoisan maka ijinkan aku untuk egois. karena yang aku mau hanya dirimu dan selalu bersamamu." "Aku hanya ingin tau sebatas apa kesabaranmu, jika itu pilihanmu aku tidak akan melarangnya. ta...