29

1.6K 205 31
                                    

Typo.. ✌✌
Selamat membaca..











Forth dan ayahnya hanya terkekeh melihat kedatangan Perth yang lesu, dan terlihat tak bersemangat sama sekali.
Ini sudah dua hari sejak Pho Suppa memintanya untuk segera menikahi Saint.

"Hei.. Seharusnya kau bersemangat.." Forth mengacak-acak rambut Perth.

"Bagaimana aku bisa bersemangat, pekerjaan di kantor banyak dan saat aku pulang aku harus mengurus persiapan pernikahan.. Hahh.." Perth menjatuhkan dirinya di atas sofa.

"Tenang saja.. Phi dan juga P'Beam sudah menyiapkan makanan juga tempatnya.. Dan undangan juga sudah di sebarkan pada teman-teman mu."

"Trimakasih phi.. Sepertinya aku harus menghubungi Saint, dia pasti marah karena aku jarang ada waktu untuknya." Perth merogoh sakunya dan saat ia ingin mendial nomor Saint, Beam menyambar ponselnya.

"Tidak sekarang!! Ini kerjakan dulu."

"Lho.. Bukannya P'Forth bilang sudah di sebarkan? Kenapa masih aku yang mengurusnya..?" tanya Perth bingung.

"Ini pernikahan mu.. Dan tulis saja untuk siapa undangannya.. Saint juga sedang sibuk, jadi tidak akan ada waktu untuk mu." jawab Beam, kemudian ia menarik tangan Forth menjauh dari Perth.

"Jangan biarkan dia menghubungi Saint, karena Saint pikir Perth sedang menghindarinya.."

"Kenapa?" Forth menatap Beam heran.

"Iss.. Aku dan Pho ingin membuat kejutan untuk Saint.. Jadi biarkan saja Perth sibuk."

"Haahhh... Terserah kau saja Be.." pasrah Forth, sebetulnya Forth juga kasian saat melihat Perth begitu lelah.
Tapi jika dia tak menuruti ke inginan Beam.. Maka dia sendiri yang akan ke repotan, karena orang hamil itu sangat sensitif.

Saint mengumpat kesal karena akhir-akhir ini Perth tidak bisa di hubungi, beberapa panggilan nya di abaikan oleh Perth, dan bahakan pesannya hanya di balas sekali saja mengatakan jika dia sangat sibuk.

"Perth...!! Aku juga sibuk, tapi aku masih ada waktu untuk mu.. Sekarang kau benar-benar membuat ku kesal." geram Saint.

Tuan Suppa melihat Saint yang terus saja mengumpati ponselnya hanya tersenyum saja.
Tuan Suppa sengaja membuat Saint sibuk dengan pekerjaan di kantornya karena dia mengatakan jika Forth sedang di luar kota mengurus yang lain.
Tapi meskipun Saint sibuk, dia masih menyempatkan diri untuk menghubungi Perth, tapi Perth malah mengabaikannya.

_________
______

"Phi.. Kenapa harus berpakaian seformal ini? Pakai yang lain saja.." protes Saint.

Beam yang mencoba membuat Saint terlihat sempurna di hari pernikahannya hanya diam tak menjawab pertanyaan Saint, karena di abaikan Saint memilih untuk diam saja, dia tak ingin lagi terkena dampaknya dari emosi orang hamil.

"Nah.. Sudah siap.. Kau tampan sekali.." Beam mencubit gemas pipi Saint.

"Kita mau kemana sih? Katanya ke acara pesta, tapi kenapa aku malah berpakaian seperti ini?"

"Sstt.. Jangan banyak bicara, turuti saja phi, Oke?"

Saint menghela nafas panjang lalu mengangguk saja, dan ia mengikuti langakah Beam keluar dari rumah.
Di dalam mobil Pho nya sudah menunggu, Saint duduk bersama dengan Pho nya di kursi belakang, sedangkan Beam di depan.

Dalam perjalanan sama sekali tak ada obrolan, Saint masih berusaha untuk menghubungi Perth dan ia membuat Pho nya gemas karena mimik wajah Saint yang berubah-ubah.
Andaikan Saint tau jika hari ini dia akan resmi menjadi pasangan Perth, mungkin dia tidak akan bersikap seperti sekarang.

Takdir Ku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang