24

1.5K 202 30
                                    

Mungkin udah pada lupa dengan ff ini..
Hehehehe.. Maaf lama updatenya..
Selamat membaca dan maafkan typo ifa.. 🤗🤗


















Perth tersenyum puas melihat reaksi beberapa karayawan di kantor Saint, Perth benar-benar membuat Saint kalah telak kali ini, dan tak bisa di pungkiri jika pada akhirnya semua orang tau siapa yang menjadi istri atau suaminya.

Perth menggendong Pin yang sudah tertidur, dan menggandeng tangan Saint yang berjalan nya agak aneh, Saint malah terlihat seperti pinguin yang mencoba berjalan mengimbangi langkah Perth.

"Perth sialan!!" gerutu Saint, namun Perth justru tersenyum lebar mendengar Saint mengumpat padanya.

Tuan Suppa hanya tersenyum melihat tingkah ke duanya, dan membiarkan Mereka pulang lebih dulu, karena Pin sudah tidur juga karena Saint yang terus saja mengeluh ingin menghabiskan waktunya bersama dengan Perth sebelum Perth pergi ke jepang besok.

Sampai di apartemen, Perth menidurkan Pin di kamara dan segera menghampiri Saint yang kini sudah duduk di sofa sambil merebahkan kepalanya di sandaran sofa.
Perth tersenyum lalu menghampiri Saint.

"Tidak mandi dulu? Atau mau mandi bersama?" tanya Perth dengan menatap intens Saint yang masih memejamkan matanya.

"Gendong aku.." Perth tersenyum menggeleng, Saint benar-benar bersikap manja kali ini.

Kemudian tanpa mengatakan apapun, Perth menggendong tubuh Saint dan membawanya masuk kedalam kamar mandi yang ada di luar kamar.
Perth menurunkan Saint dan membuka satu persatu pakaian yang Saint kenakan, setelah itu ia menghidupkan air shower dan menggosok tubuh Saint.

"Perth.. Kenapa kau tidak buka bajumu? Nanti basah.."

"Baiklah.. Aku akan membukannya.. Tapi.." Perth mendekatkan dirinya pada Saint kemudian mengecup bahu Saint.

"Lakukan saja.. Malam ini aku milikmu.." jawab Saint, membuat Perth tak lagi enggan untuk kembali mencium bibir Saint.

Saint memperdalam ciumannya, dan ia mencoba untuk membuka pakaian Perth, mereka berdua saling menjamah dan memberikan sentuhan- sentuhan yang saling merangsang.

"Eemmhh.. Aahhh... Yeaahh.. Di situ.. Perth hh..."

Saint terus meracau saat kedua jari Perth mengobrak abrik lubangnya, Saint meremas pundak Perth untuk melampiaskan apa yang ia rasakan.

Perth terus saja menggerakkan jarinya dan memanjaka ke dua puting Saint secara bergantian, menyesap serta menggigit kecil puting merah Saint.
Tubuh Saint bergetar saat ia mencapai puncak klimaks nya, padahal Perth sama sekali tak menyentuh penis Saint.

"Perth hh.. Aakkhh.. Haahh.. Ahh.." Saint menatap sayu Perth yang kini tersenyum padanya.

"Apa kau yakin ingin meneruskan nya?" tanya Perth sambil menempelkan kening nya pada kening Saint.

"Heumb.. Aku milik mu malam ini.." jawab Saint, kemudian kembali memagut bibir Perth.

Ke dua tangan Saint mengalung pada leher Perth, dan ke dua kakinya kini sudah berada di pinggang Perth, dengan tubuh polos keduanya keluar dari kamar mandi menuju ke sofa, karena di dalam kamar ada Pin yang sedang tidur maka tidak mungkin mereka melakukan nya di sana.

Perth menurunkan Saint di atas sofa, melepaskan pagutannya dan memandangi wajah sayu Saint yang terus saja menggoda nya.
Perth menurunkan tubuhnya kembali memberikan banyak kismark di tubuh putih itu.

"Perth.. Aahh.. Cukup!! Lakukan sekarang.." pinta Saint dengan tatapan sayunya.

Perth tersenyum lalu menarik tangan Saint dan mendudukkan Saint dia atas pangkuannya, Saint kembali mencium bibir Perth dan sedikit mengesekkan belahan pantatnya pada penis Perth yang meneganh di bawahnya.

Takdir Ku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang