25

1.4K 201 37
                                    

Datang lagi...
Hehehehe..
Jan bosan ama ff gaje ifa na..
Selamat membaca dan maafkan typo ifa.. 🤗🤗






























Saint cukup tenang siang ini.. Perth yang sudah berangkat ke jepang, membuat apartemen itu terasa sepi, Pin di bawa oleh Plan saat Saint mengantar Perth ke bandara.
Saint menatap secarik kertas yang ia simpan tanpa sepengetahuan Perth, jika Perth tau dia pasti akan marah, itu yang Saint pikirkan.

Setelah membersihkan apartemen, Saint bergegas pergi untuk menjemput Pin di rumah Plan.
Di sana ia melihat Pin bermain dengan dengan beberapa maid dengan banyak mainan.

"Phi.. Kau terlalu memanjakannya.." ujar Saint saat  mendekati Plan.

"Tidak terlalu.. Biarkan dia disini hari ini.. Kau sepertinya butuh istirahat." Plan menepuk sofa di sampingnya agar Saint duduk di sana.

"Bagaimana?"

"Aku belum tau.. Karena beberapa minggu ini aku jarang bisa bertemu dengannya.." Saint menatap Pin, sedangkan Plan hanya mengangguk mendengar ucapan Saint.

"Tapi.. Sebelum dia pergi kalian melakukan nya kan?"

Saint mengangguk pelan agak sedikit malu pada Plan.

"Aku tidak tau jika rasanya akan sesakit itu, bahkan sampai sekarang masih terasa sakitnya."

"Itu wajar, mungkin tubuh mu Masih belum bisa menerimanya.. Aku juga begitu sebelumnya. Jangan khawatir.." Plan menepuk pundak Saint.

"Di mana Mean?"

"Dia ke kantor hari ini.. Hahaha.. Aku kasian padanya.. Tapi mau bagaimana lagi.. Saat dia mendekati ku, aku merasa mual."

Saint ikut tertawa mendengar cerita Plan. Dan mereka berdua berbincang cukup lama sampai Mean akhirnya pulang dengan membawa makanan pesan Plan.
Saint begitu takjub melihat Plan makan dengan lahap, sedangkan Mean ia hanya tersenyum memandangi Plan yang semakin hari semakin terlihat menggemaskan dengan tubuhnya yang mulai berisi.

"Pelan-pelan baby.. Nanti kau tersedak." Mean menyapu sudut bibir Plan yang blepotan dengan ibu jarinya.

"Aw.. Mataku..!!" sarkas Saint saat melihat pasangan di depannya itu.

Plan hanya terkekeh melihat tingkah Saint, dan Mean tentu saja dia tak peduli dengan apa yang Saint katakan.
Setelah makan malam Saint berpamitan dan membawa Pin pulang ke rumahnya, karena sebelum ia memutuskan untuk pulang, Beam menelfonya dan menyuruhnya untuk pulang ke rumah saja.

.
.
.
.
.

Sudah 5 hari sejak Perth pergi ke jepang, setiap malam sebelum Saint tidur mereka akan melakukan panggilan video, Perth selalu menyempatkan itu, karena jika tidak Saint pasti akan marah padanya.
Dan entah kenapa tiba-tiba Perth menghubunginya sore itu.

"Perth.. Kau pucat!!" Saint nampaj khawatir saat melihat wajah Perth.

"Aku baik.. Hanya sedikit pusing dan entah kenapa perutku terasa mual, semua yang ku makan terasa hambar!!" jelas Perth, Saint mengeryit heran dengan penjelasan Perth.

"Kalau begitu istirahat lah.. Apa kau sudah minum obat?"

"Aku sudah meminumnya.. Dan.. Aku merindukan mu.."

"Kalau begitu cepat pulang!! Kau membuat ku khawatir!!"

"Tenang saja sayang.. Aku akan pulang 2 hari lagi.. Apa kau ingin sesuatu?"

"Tidak ada.. Hanya pulanglah.. Dan semoga kau cepat sembuh, selamat tidur baby.."  Saint melambaikan tangannya pada Perth, yang di balas dengan kissby oleh Perth, kemudian ia mematikan panggilan itu.

Takdir Ku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang