Haaii...
Apa masih ada yang nungguin ff ini?
Hahaha.. Maaf.. Ngaret banget.
Ifa gc tau kalian masih inget apa gc dengan ff ini..
Kalo gitu selamat membaca..
Dan maafkan typo ifa na.. 😘😘Beberapa bulan berlalu, Saint maupun Perth juga sama-sama sibuk dengan masa koasnya, dan mereka juga memutuskan untuk tinggal bersama di apartemen Perth, tentunya setelah berdebatan hebat antara Saint dengan ayahnya.
Saint hanya ingin mempunyai waktu untuk bisa bersama dengan Perth, meskipun itu hanya saat malam saja.Malam ini Saint pulang lebih awal, apartemen itu masih sepi, Saint menghidupkan lampu dan melenggang masuk kedalam kamar, Saint terkejut saat masuk kedalam kamar, ia melihat seorang gadis yang sedang tidak di atas ranjang dan mengenakan kemeja milik Perth dan tak mengenakan apapun di bagian tubuh bawahnya.
Saint berjalan menuju ke kamar mandi mencari sosok Perth, namun tak ada siapapun di dalam kamar mandi itu."Perth.. Apa kau sudah pulang?" gadis itu terbangun dan mencari Perth, ia pikir Saint adalah Perth, dan saat Saint kembali dari kamar mandi, wanita itu sedikit terkejut, namun ia tersenyum melihat Saint yang kini menatap nya dengan tatapan tajam.
"Siapa kau? Kenapa bisa masuk ke dalam apartemen ini?"
Bukannya menjawab wanita itu justru menghampiri Saint, dan mencoba untuk menyentuh Saint, Saint segera menepis tangan wanita itu.
Wanita itu justru tersenyum kemudian berbalik dan kembali duduk di atas ranjang.Tak lama kemudian Perth datang dan ia terkejut melihat Saint dan juga seorang wanita berada di dalam kamarnya.
"Phi Fah.. Kenapa tidak mengatakan jika akan kemari?" tanya Perth heran.
Namun yang di tanya hanya tersenyum, lalu berjalan menghampiri Perth.
Saint terus saja menatap tajam kedua nya, bahkan kini wanita yang di panggil Fah itu bergelayut manja di tangan Perth."Apa dia kekasihmu?" bisik Fah di telinga Perth.
Perth tersenyum lalu mengangguk, Saint makin geram dan mengepalkan tangannya saat melihat keduanya mengabaikan nya.
Perth akhirnya melihat ke arah Saint dan mencoba untuk menjelaskan pada nya sebelum Saint marah dan salah paham."Ini P'Fah.. Dia mantan kekasih juga tunangan P'Forth. Aku sudah menganggapnya seperti kakakku sendiri.. Jangan marah na.." bujuk Perth pada Saint, lalu menggenggam tangan Saint.
Saint akhirnya bisa mengerti dan melenggang masuk ke dalam kamar mandi, meninggalkan Perth bersama dengan wanita itu.
"Apa dia yang kau ceritakan padaku sebelumnya?" tanya Fah, kini mereka duduk di sofa ruang tamu.
Perth mengangguk dan meletakan dua buah kaleng minuman di atas meja."Dia manis! Tapi galak." ujar Fah, sambik cekikikan. Perth hanya menggeleng melihat ke tingkah perempuan itu.
"Dia sangat baik dan juga pengertian!! Hanya dia yang mau berthan dengan ku yang seperti ini." ujar Perth.
"Hemb, berarti dia lebih keras kepala di bandingkan kau.. Cocok!!" kometar Fah lagi. Perth tergelak mendengar ucapan Fah.
"Oh ya.. Ngomong-ngomong.. Ada apa phi mendadak datang ke mari?"
Fah berdiri dan mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Sebuah undangan pernikahan.
"Seriuss? Dengan P'Lam?" tanya Perth seolah terkejut. Fah hanya mengangguk dan tersenyum malu.
"Selamat ya phi..!!"
"Trimakasih. Sepertinya aku harus segera pergi.. Sebelum istrimu marah padaku." pamit Fah, Perth tersenyum lalu mengangguk saja mendengar Fah menyebut Saint sebagai istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Ku (END)
Fanfiction"Bolehkah aku egois kali ini? jika memiliki mu adalah ke egoisan maka ijinkan aku untuk egois. karena yang aku mau hanya dirimu dan selalu bersamamu." "Aku hanya ingin tau sebatas apa kesabaranmu, jika itu pilihanmu aku tidak akan melarangnya. ta...