09

1.9K 240 56
                                    

Typo ✌✌
Happy reading..






Saint sampai di rumahnya dan segera masuk kedalam rumah untuk mencari keberadaan ayahnya.

          "Saint tunggu, jangan katakan pada ayah Saint.. phi mohon.."

Beam berlari dan mencekal lengan Saint, Saint berhenti tanpa melihat kearah Beam yang sedang memohon kepadanya.
Saint memejamkan matanya dan menghempaskan tangan Beam dari lengannya.

           "Bisakah P'Beam tidak egois? Aku tersiksa dengan perjodohan ini, apa yang ada di pikiranmu phi..? Vier juga harus tau siapa ayahnya, dan aku tau kalau phi juga sakit hati saat tau siapa yang akan menikah denganku kan? Phi.. JAWAB AKU."

Saint mulai meluapkan emosinya, ia tidak pernah sekalipun membentak Beam, dan kini Beam sudah menitikan air matanya dan menunduk tanpa berani menatap Saint yang sedang marah.

           "Aku tidak tau apa yang ada di pikiran phi saat ini, tapi ayah dan juga Vier berhak tau akan hal ini."

Saint meninggalkan Beam yang masih berdiri di tempatnya, sedangkan Vier sudah di bawa oleh pembantu di rumah itu ke kemarnya, karena saat di perjalanan tadi Vier tertidur di pangkuan Beam.

_________
______

Forth berkunjung ke apartemen Perth, untuk memberikan kabar bahagianya kepada adiknya itu.
Saat sampai di sana Forth menemukan adiknya sedang bermain dengan ponselnya.

          "Ada apa phi kesini?"

Tanya Perth saat tau Forth masuk kedalam apartemennya tanpa mengetuk pintu dulu.

          "Ah maaf, jika phi mengganggumu, phi hanya ingin memberikan kabar gembira dan phi harap kau bisa datang ke acara phi nanti."

Jelas Forth, Perth mengeryit mendengar ucapan Forth.
Lalu ia segera menghampiri Forth yang duduk di sofa.

        "Apa maksud phi? Acara apa?"

        "Bulan depan phi akan bertunangan dengan anak Tuan Suppapong. Dan phi rasa dia satu universitas denganmu. Kau pasti tau siapa dia, namanya Saint."

Jelas Forth, dan itu membuat Perth sedikit terkejut. Jadi yang di maksud oleh Saint adalah phinya sendiri..

Shiitt!!

Umpat Perth dalam hatinya, ia tidak menyangka di saat ia sudah menemukan orang yang selama ini ia cari, dan orang itu akan menjadi calon kakak iparnya.

            "Ada apa denganmu? Apa kau tidak suka phi akan segera menikah?"

Tanya Forth saat melihat raut wajah Perth yang nampak kesal.
Perth segera menggeleng dan tersenyum terpaksa.
Karena Perth tidak ingin menyakiti hati Forth, dengan mengatakan jika ia tidak suka mendengar kabar ini.

           "Nah.. kalau begitu phi pulang dulu, jangan lupa untuk datang, dan ah.. kau bisa bawa teman-teman mu juga nanti."

Perth hanya mengangguk saja, Kemudian Forth mengusak rambutnya dan keluar dari apartemen Perth.

Perth POV

Sial..!!
Kenapa harus Saint? Apa tidak ada pria atau wanita lain?

Dan bodohannya aku baru menyadari jika Saint adalah Son, dan kini apa tidak terlambat jika aku mengungkapkan siapa diriku yang sebenarnya?

Ku hempaskan tubuhku di sandaran sofa ini, pikiranku melayang kemana-mana, antara mengakatakan yang sebenarnya kepada Saint, atau diam dan menyetujui ucapan Saint kemarin.

Takdir Ku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang